SIBLING'S
—(♡♡happy reading♡♡—***
Tok
Tok
Berkali-kali suara ketukan pintu terdengar tapi tak ada tanda-tanda akan di buka oleh sang empu. Setelah cukup lama akhirnya Nayla pun berinisiatif untuk masuk saja ke dalam kamar.
Nayla tersenyum lembut menghampiri pelangi yang duduk di atas kasur dengan earphone di telinganya.
"Oh... Lagi pake earphone ternyata? Pantesan gak denger!" Ucap Nayla. Pelangi mendengus dingin lalu meletakkan earphone nya ke sisi kasur.
"Bunda ngapain ke kamar aku?" Tanyanya dengan sedikit ketus.
Nayla mendekat—duduk di samping pelangi tapi gadis itu justru menggeser tubuhnya menjauh. Wajahnya ia palingkan dan Saat itulah Nayla bisa melihat Luka robek di sudut bibir nya.
"Bibir kamu luka kak... bunda obatin ya?" Nayla beranjak menuju meja belajar pelangi, ia meraih kotak p3k yang tergeletak di atas meja.
Setelah itu ia kembali menuju pelangi."Gak usah! Pelangi bisa obatin Sendiri!" Pelangi hendak merebut kotak itu tapi lebih dulu Nayla jauh kan.
"Biar bunda aja yang obatin."
"Buat apa Bun? Buat supaya bisa di sobek lagi sama tamparan nya ayah? Mending gak usah capek capek Bun! Toh nanti juga luka lagi..." Tutur nya dengan suara gemetar. Nayla meneguk ludah nya mendengar ucapan pelangi yang entah kenapa meninggalkan perih di hatinya.
Benar kata pelangi, untuk apa di obati toh nanti akan dibuka lagi luka itu bahkan mungkin semakin lebar. Bukankah sia sia?
"Kak..." Tangan Nayla gemetar. Pelangi menoleh dengan tatapan sayu, sangat jauh berbeda dengan tatapan yang tadinya ia perlihatkan di hadapan Arkan.
"Bunda tolong... Pelangi capek Bun! Pelangi capek terus di salahin sama ayah!" Lirih pelangi. Ia menunduk dalam.
"Kenapa sih? Kenapa setiap kali Embun luka... Selalu pelangi yang di Salahin sama ayah?!" Keluh nya menatap sang ibu.
"Kalian gak sayang kan sama pelangi? Oke, gak masalah! Tapi ... Apa alasan nya Bun? Pelangi mau tau..."
Nayla menggelengkan kepalanya. "Enggak gitu kak! bunda sayang sama pelangi... Sayang bang—"
"Bohong! Kalau bunda sayang? Kenapa tadi bunda gak belain pelangi?"
"Itu karena pelangi juga keliru nak ... Gak seharusnya pelangi mengungkit kekurangan Embun di hadapannya langsung! Dia adik kamu sayang..."
Pelangi memalingkan wajahnya.
"Bukan adik tapi dia perebut kebahagiaan pelangi!!"
Nayla melotot mendengar ucapan itu.
"Pelangi gak boleh ngomong kayak gitu!""Itu kebenaran bunda! Memang dia perusak kebahagiaan aku! Dia udah rebut semua kasih sayang ayah dari pelangi!" Ketus gadis itu.
"Jangan mikir kayak gitu kak... Gak ada yang merebut apapun dari kamu, enggak ada nak! Jadi Tolong... jangan benci sama adik kamu!"
"Terus... Kenapa ayah benci sama pelangi? Apa yang salah Bunda? Kenapa ayah selalu nyakitin pelangi? Ayah selalu nunjukin kalau dia cuma sayang sama Embun! dan pelangi... Pelangi Gak lebih dari sekedar pion yang harus selalu jadi tameng demi anak cacat itu!! Kenapa...?".
Nayla menggelengkan kepalanya dengan air mata yang luruh. Kenapa jadi seperti ini?
Ia sama sekali tidak menyangka akan mendengar keluhan putrinya.
Nayla mendekat hendak memberikan pelukan penenang untuk pelangi.
![](https://img.wattpad.com/cover/366780748-288-k686833.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
sibling's
RandomJANGAN LUPA VOTE YA GUYS!!!❤️ Ini kisah pelangi yang indah disandingkan dengan Embun yang penuh dengan kesederhanaan. •Dua gadis, dengan dua karakter yang berbeda. •Kisah yang di bumbui dengan tragedi, serta teror misteri pembunuhan berantai. •sebua...