prolog

244 29 30
                                    


Assalamualaikum teman-teman reader's! Ini cerita ke tiga saya semenjak mencoba dunia tulis menulis. Semoga suka dan jika berkenan tinggalkan jejak vote ya sebagai penyemangat bagi saya agar tetap giat menulis cerita ini sampai ending...
Terimakasih ❤️

Cerita ini masih akan menceritakan kisah tentang dua saudara perempuan dengan segala suka dan juga duka nya...

     —(♡♡happy reading♡♡—

"semua orang berhak memiliki harapan, tapi hanya sedikit orang yang berhasil mewujudkan harapan itu menjadi sebuah kenyataan."

"Tangan ini—ada untuk digenggam!"

"Mereka bilang ... aku tidak cukup layak untuk menggenggam tangan mu!'
 

   *****

Prolog

Iri. Perasaan semacam ini seringkali muncul dalam keluarga, dan akar permasalahannya pun bersumber dari figur penting di dalam sebuah keluarga.

Pernah kah kalian dengar seorang kakak yang iri kepada adiknya, ataupun sebaliknya?.
Mari, akan aku ceritakan sebuah kisah, tentang dua saudara yang saling menyayangi namun lantas membangun jarak hanya karena rentetan kalimat kasar yang begitu membekas di ingatan si sulung.

Kamu apain adik kamu?!!

Jangan dekat-dekat dengan embun, kamu udah buat adik kamu dalam bahaya!!

Kamu itu lebih tua! Harus ngalah!

Kamu harus jadi kakak yang baik, untuk adik kamu!!!

Ingatan yang sulit sekali terhapus dan lambat laun mengubah pandangan nya terhadap sang adik.

Dia udah rebut segala nya dari gue!!

Percaya atau tidak, kata kata semacam itu adalah penghancur dalam hubungan antara saudara. Ucapan yang terlontar di kala marah seringkali kita anggap sebuah kewajaran tapi sebenarnya itu adalah langkah awal hancurnya sebuah ikatan yang seharusnya dipupuk justru di buat hancur bahkan sebelum benar benar tumbuh.

Bagi para orang tua, kecemasan terhadap bahaya yang mungkin saja menimpa sang anak adalah wajar tapi menjadi tak pantas jika kita menghakimi salah satu atau terkesan menuduh tanpa mempertimbangkan bahwa usia si anak belum lah dewasa untuk mendengar celaan.
Ucapan itu lah yang berbekas di ingatan pelangi. Ingatan yang perlahan memberi sugesti.

Pelangi Kakak yang buruk!

Embun tidak butuh pelangi!!

Embun punya segalanya!

Pelangi tumbuh dewasa, dengan karakter tegas dingin dan tak suka dibantah apalagi diperintah, satu hal lagi...
Pelangi tumbuh dengan menanam benci pada sang adik.

Dulu....

Pelangi adalah kakak terbaik, bahkan saudara yang paling embun sayangi.
Tapi sekarang, keduanya asing bahkan terlalu asing untuk disebut sebagai saudara. Ada tembok pemisah, ada jurang terjal yang membatasi, atau ada jeruji yang membentengi keduanya Untuk sekedar bertegur sapa.

sibling's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang