Jimin tidak menikmati permainan ini hanya Yoongi saja yang merasakan puas dirinya, selama permainan dimulai Jimin hanya menangis pilu, kenapa ini semua terjadi pada dirinya, kenapa tidak pada orang lain saja.
Tubuh? Jimin merasa tubuhnya tidak terlalu seksi Dimata orang lain, kecil, kurus dan tepos tentu saja tidak bakal dilirik orang lain tapi kenapa pria ini malah menginginkan tubuhnya sungguh gila, tapi itu Dimata Jimin jika Dimata Yoongi ia ini sangat seksi bahkan bentuk tubuhnya membuatnya ingin terus menyetubuhinya. Dasar pikiran kotor!.
Jimin melihat wajah Yoongi yang terus saja merasakan kenikmatan bahkan ini yang terakhir mungkin, permainan telah selesai, Jimin merasa lega dengan hal itu, tapi ia tetap tidak terima dinodai begitu mudahnya dengan Yoongi bahkan sampai sekarang ia tidak tau nama orang yang tengah mengatur nafasnya disamping dirinya.
Dengan tangan mungilnya ia menarik selimut dan membalikan badannya memunggungi Yoongi, dibalik selimutnya ia menangis sejadi-jadinya, ia sangat menyesali perbuatannya kali ini, ini bukan salah dirinya, tapi jika eommanya tau dia sangat malu terhadap sang ibu karena tidak bisa menjadi anak yang menjaga dirinya dengan baik.
"Aku tunggu kau dibawah, cepat bersihkan dirimu." suara deep yang membuat Jimin trauma mengema ditelinganya, Jimin tidak menoleh sama sekali saat Yoongi berbicara Jimin hanya mendengar langkah kaki yang menuju keluar dari kamar.
Setelah terdengar pintu tertutup Jimin terduduk dengan selimut masih menutupi dirinya, kali ini ia bisa menangis sekencang mungkin, dihatinya ia terus menyesali perbuatan kotornya itu.
"Eomma maafin aku, sebentar lagi aku pulang." gumamnya disela-sela tangisnya, Jimin tidak tau bahwa ia ditipu dengan ucapan Yoongi, yang Jimin tau kalau ia sudah menuruti permintaan Yoongi ia bisa pulang menemui sang ibu.
Dengan terus terisak ia beranjak dari tempat tidur dan memunguti pakaiannya setelahnya ia langsung pergi kekamar mandi yang ada didalam kamar tersebut, selama membersihkan badan Jimin tidak tau kalau Yoongi kembali kekamar dengan membawa baju untuk Jimin.
Tidak bicara satu katapun terhadap Jimin, Yoongi langsung melengang pergi dari sana membiarkan Jimin membersihkan dirinya.
Lima belas menit berlalu, tubuh Jimin kembali segar tidak lengket dan bau lagi ia tengah memakai handuk yang tersedia dikamar mandi untuk mengeringkan rambutnya lalu melingkarkannya dipinggang untuk menutupi area bawahnya.
"Aku akan pakai baju apa?." gumamnya sambil keluar dari kamar mandi dan menuju ranjang ternyata disana sudah tersedia kaos dan celana untuk Jimin gunakan.
"Mungkin ini." gumam Jimin lagi, bergegas Jimin memakainya sebelum Yoongi datang dia tidak mau diapa-apakan lagi olehnya.
Setelah berpakaian Jimin keluar dari kamar yang super berantakan, dia tidak mau membersihkannya dia akan teringat apa yang sudah dia lakukan.
Perlahan Jimin melangkahkan kakinya menuju lantai bawah, siapa tau benar apa yang dikatakan Yoongi dia akan dipulangkan karena sudah menuruti kemaunya.
Matanya melirik sana sini mencari sosok pria berwajah dingin itu, ternyata Yoongi sedang menyiapkan makan dimeja makannya, Jimin yang melihat kesempatan karena Yoongi memunggunginya ia berjalan perlahan menuju pintu utama yang masih tertutup sebenarnya, Jimin berharap pintu itu tidak terkunci jadi dia bisa cepat kabur dari sana.
Tapi sayang perbuatan Jimin hanya sia-sia malah mengundang perhatian dari min Yoongi yang mengetahui ia sedang berusaha keluar.
"Kau tidak lapar?." tanya Yoongi yang hendak duduk dikursi makannya."Tidak!." jawab Jimin, padahal aslinya ia sangat lapar bahkan dari dia bangun tidur tadi.
"Oh." ujar Yoongi singkat lalu menikmati makanan yang sempat ia beli tadi.
"B-biarkan aku pulang." lirih Jimin memohon pada Yoongi.
Yoongi acuh, tidak menjawab ucapan Jimin, dia tidak akan pernah melepas jiminnya itu.
"Duduklah, makan." Yoongi malah berbicara lain dari yang Jimin bahas.
"Tidak! Aku tidak ingin makan, aku ingin pulang, Tolong ajusshi biarkan aku pulang, aku mau berkerja." mohon Jimin sambil berlutut didepan pintu itu sedangkan Yoongi asik menikmati makanan dimeja makan yang jaraknya sedikit jauh dari Jimin.
"Kau tidak perlu bekerja, hoseok sudah memecatmu." ucap Yoongi yang tentu saja membuat Jimin berdiri lagi.
"Tidak mungkin, aku baru berkerja sehari, tidak mungkin hoseok Hyung memecatku, aku tidak melakukan kesalahan." ujar Jimin tidak terima.
"Dimana ponselku." tanya Jimin setelah sadar ia tidak berhasil menemukan ponselnya.
"Sudahku buang." jawab Yoongi singkat, padahal tidak Yoongi buang ia hanya menyimpannya yang tidak mungkin Jimin ketahui secara Jimin tidak mengenali tata letak rumahnya ini.
"Apa! Apa maumu katakan! Apa aku mempunyai salah terhadapmu? Apa sebelumnya kita saling mengenal? Cukup kau buat ku ternoda seperti ini jangan kau memisahkan ku dengan keluargaku! Cepat keluarkan akuu!!!." pekik jimin sambil mengamuk memukul pintu yang susah sekali terbuka.
"Kau tidak perlu menyesali ini, keluargamu sudah ku buat bahagia, cukup kau duduk disini dan makan." jawab Yoongi sambil menunjuk kursi didepannya mengunakan sumpit yang dipegangnya.
"Apa maksudmu? Buat bahagia? Tidak eomma dan adikku tidak akan menerima uang dari orang yang tidak kenal seperti kau!." lagi-lagi Jimin memekik, dan Yoongi muak dengar itu semua, memang Jimin tidak mengenalinya tapi Yoongi tidak suka jika sudah dibawahnya jangan pernah melawannya seperti itu, sepertinya Yoongi harus membuat tunduk terhadapnya.
"CEPAT PARK JIMIN!." akhirnya Yoongi berteriak juga memanggil nama lengkap Jimin yang tentu saja membuat sang nama terkejut dengan ucapan Yoongi, dari mana Yoongi tau nama aslinya, dia ini siapa sebenarnya Jimin masih belum diberihu nama Yoongi.
"Cepat makan atau kau ku buat tidak berdaya lagi diatas ranjang." ucapan Yoongi tentu saja membuat Jimin takut, takut terulang ketiga kalinya.
Dengan perlahan pria manis berkaos hitam itu mendekati Yoongi disertai wajah yang tertunduk takut, sekarang Yoongi tau kelemahan pria manis ini, jika dia bersikap lembut Jimin akan melawannya tapi jika dia bersikap kasar Jimin akan tunduk padanya.
•OBSESSED•
[Myg&Pjm]

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED | YOONMIN |
Fiksi Penggemar"END"✔ -SUKA CERITANYA WAJIB FOLLOW PENULISNYA (◍•ڡ•◍)❤ Menjadi cantik itu kutukan! Lihat Park Jimin sekarang! ia tidak tau apa-apa bahkan ia pria yang sangat baik, yang harus terjebak dengan seorang pria yang berhati dingin, tidak ada rasa peduli d...