Lantunan lagu yang sangat merdu menerpa telinga Jimin, tangan kanan yang terus digenggam erat oleh Yoongi membuatnya tidak bergerak sama sekali, mata yang indah memandang depan dengan sedikit sayu.
ia terlihat tidak tampak begitu antusias walaupun lima bulan lamanya ia tidak melihat dunia luar, Jimin rasa ia tidak melakukan kesalahan sama sekali tapi kenapa di dikurung seperti tahanan narapidana?.
Bahkan hari ini lagi musim semi, bunga-bunga tentu saja bermekaran dengan sangat indah, tapi tidak dengannya.
Ia sedang tidak menikmati bunga-bunga indah itu, beda dengan Yoongi ia seolah tidak mengetahui jika Jimin tidak menikmati perjalannya ia justru sangat senang melihat bunga-bunga itu seperti ia melihat jiminnya, sangat indah.
Jimin memang mengakui Yoongi pria yang menepati janjinya, ia tidak perlu memohon ataupun berbicara mengenai ia ingin keluar untuk berjalan-jalan nyatanya Yoongi sendirilah yang mengajaknya terlebih dahulu.
“Kau mau kemana Jimin?.” Tanya Yoongi yang sedikit melihat Jimin yang hanya diam.
“Aku tidak tau, aku hanya ingin jalan-jalan saja.” jawab Jimin yang membalas tatapan Yoongi.
“bagaimana kalau kita ketaman saja.” usul Yoongi, Jimin hanya menganggukkan kepalanya setuju.
Yoongi tersenyum dan kembali mengendari mobilnya pelan menuju taman yang akan ia kunjungi.
Yoongi hari ini terlihat senang karena Jimin sudah mau sedikit menerimanya, entah bagaimanapun itu Yoongi harus tetap memilikinya, tanpa melepasnya sama sekali.
Beberapa menit berlalu mereka akhirnya sampai ditaman yang mereka tuju, bangku putih menjadi sasaran mereka berdua untuk menikmati indahnya taman.
Tempat ini ramai dengan para remaja yang sedang dimabuk cinta termasuk Min Yoongi.
Jimin terlihat sangat tidak menikmatinya walaupun ia yang mengajak Yoongi untuk membawanya keluar, suasana hati Jimin tetap sama saja tidak ada senang-senang.
“Kau tidak menikmatinya?.” tanya Yoongi yang menyadari kalau Jimin hanya diam saja melihat kedepan.
“Tidak, aku menikmatinya, ini sangat indah, terima kasih sudah membawaku kesini.” jawab Jimin tanpa melihat Yoongi.
Yoongi tersenyum.
“Kau sangat cantik, aku sangat menyukaimu.” ucap Yoongi.Jimin tersenyum terpaksa.
“Aku tau, dan aku tidak mau menjadi cantik.”“Kenapa tidak mau, kau beruntung bisa menjadi cantik, karena kau bisa mendapatkan pria tampan sepertiku.” ujar Yoongi dengan kepercayaan yang sangat tinggi.
Jimin lagi-lagi tersenyum.
“Aku tidak mau menjadi cantik karena kau.” ucap Jimin dalam hati.Buat apa Jimin bersyukur menjadi pria yang sangat cantik kalau ia dicintai dengan sangat tidak masuk akal menurutnya?
Cinta macam apa yang Yoongi berikan, Yoongi hanya menunjukan rasa obsesinya terhadap dirinya, terkurung dalam rumah selama lima bulan lalu badan yang selalu sakit jika ia melakukan kesalahan walaupun itu terhitung hanya kesalahan kecil.
Jimin bahkan pernah hampir ditenggelamkan dibathup hanya karena tidak mau menuruti nafsu bejatnya, karena ia tidak mau dijamah oleh Yoongi lagi, ia sudah merasa jijik dengan tubuhnya, bukan cuma itu ia juga pernah dibuat babak belur hanya karena membantah omongannya, membentaknya karena tidak terima diperlakukan seenaknya.
Selama lima bulan Jimin masih belum menerima kehadiran Yoongi yang masih menjadi traumanya sekarang, Jimin tidak mau membuat Yoongi marah lagi, ia bahkan tidak mau menolak ajakan dari Yoongi jika Yoongi sedang menginginkannya, ia tidak mau mati konyol.

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED | YOONMIN |
Fanfiction"END"✔ -SUKA CERITANYA WAJIB FOLLOW PENULISNYA (◍•ڡ•◍)❤ Menjadi cantik itu kutukan! Lihat Park Jimin sekarang! ia tidak tau apa-apa bahkan ia pria yang sangat baik, yang harus terjebak dengan seorang pria yang berhati dingin, tidak ada rasa peduli d...