31. Penyiksaan.

523 63 37
                                    

   





🔥🔥

  Yoongi melajukan mobilnya sekencang mungkin rahangnya kembali mengeras, ia benar-benar marah saat ini, tangannya masih mengepal kuat setir yang sedang ia genggam, matanya terus fokus kedepan tapi dengan pandangan yang tajam, tidak perduli jimin tengah menangis menahan sakit disampingnya, yang ia rasakan saat ini ingin menghajar nyonya kecilnya dengan puas dirumah nanti.

“Diamlah! Kau yang meminta semua ini terjadi!. " pekik yoongi kesal karena mendengar tangisan jimin.

“Sudah ku katakan, jika kau bermacam-macam dengan ku, ini akibatnya. ” sambung yoongi.

“Kau dengar park jimin?. ”Tekan yoongi pada namanya.

Jimin hanya menunduk sambil mengangguk, wajahnya sangat perih saat ini, tidak bisa dipungkiri yoongi begitu keras memukulnya.

“Jawab jika aku bertanya!!. ”pekik yoongi lagi, tentu saja itu membuat tubuh jimin berjingkat kaget.

“I-iya H-yung, maafkan aku.” Jawab jimin dengan pelan tetap dengan pandangan kebawah, ia tidak berani menatap yoongi.

Yoongi menghentikan mobilnya secara mendadak sampai membuat jimin terhuyung kedepan, jimin menunduk saat yoongi mulai mendekat kewajahnya, tak lama jimin meringis menahan sakit dikedua pipinya, bagaimana tidak pipi yang sudah memerah dicengkram yoongi dengan kuatnya.

“Jawab yang kencang! Kau berani lari  dari ku seolah nyalimu sudah besar, lihat sekarang bahkan dengan menatapku saja kau tidak berani. ” ucap yoongi dengan geramnya.

“Apa yang kau katakan pada jungkook em. ” tanyanya.

Jimin menggeleng pelan.

“Jawab!.” paksa yoongi sembari menekan rahang jimin kuat sampai membuat jimin tambah kesakitan.

Tapi tak lama yoongi melepaskan cengkraman tangannya dengan paksa, karena jimin tidak menjawab apa yang ia tanyakan, yoongi kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi tentu saja, bahkan jam sudah hampir menunjukan pukul 4 pagi tapi mereka masih dijalan menuju pulang, yoongi sangat lelah, seharian telah bekerja dan malam malah jimin berulah.

Lima belas menit berlalu keduanya telah sampai dikediaman Min Yoongi tentu saja, jimin kembali ditarik paksa kali ini tidak dibagian kerah  baju melainkan tangannya, jimin rasa pergelangan nya sudah memerah sama seperti jungkook.

Yoongi membuka pintu megah itu dengan cepat, pandangannya tetap lurus tanpa melihat Yumna yang tengah gusar menyambut mereka, bahkan Yumna hampir menangis setelah melihat keadaan jimin babak belur begitu.

jimin dibawa ke lantai atas, Yumna mengikutinya tentu saja, ia sangat khawatir dengan jimin, bahkan saat jimin berkata bahwa ia tidak apa-apa Yumna tidak percaya.

Brak!.

Pintu kamar itu tertutup dengan kencang menyisakan Yumna diluar dengan rasa kekhawatiran yang mendalam.

Teriakan demi teriakan yang dijeritkan jimin membuat Yumna menutup telinganya, ia tidak kuat mendengar itu semua, hatinya terlalu sakit.

ia tidak bisa berbuat apa-apa, hanya sekedar menolong saja ia tidak bisa, Yoongi begitu menyeramkan, keluarganya masih butuh makan, renternir juga masih butuh uang darinya, Yumna hanya bisa pasrah, ia berdoa dalam hati semoga saja jimin tidak mengalami hal yang buruk disana.

Duk.!

Duk!

Duk!

Benturan yang sangat kuat mampu membuat jimin hampir pingsan, saat ini ia sedang berada diruangan penuh benda tajam dimana ia menemukan ponselnya bersama jungkook.

posisi jimin tengah berdiri menghadapi yoongi dengan kedua tangan yang terikat rantai, jimin sudah bertelanjang dada, hanya bajunya saja yang tanggal, celananya masih ia pakai.

“Apa yang kau katakan pada jungkook hah!!!. ” tanyanya lagi sesekali menjambak rambut Jimin dengan kuat.

“Katakan!!!. ” bentaknya tepat didepan wajah jimin.

Jimin benar-benar tidak berdaya hanya sekedar menjawab yoongi mulutnya sudah kebas ia tidak bisa berbicara, ia yakin jika mengeluarkan suara akan terdengar gemetar.

Plakk!!!!

“Berani tidak menjawab pertanyaanku?. ” geram yoongi, yang sudah mulai melepas celananya paksa, jimin benar-benar tidak bisa memberontak meminta tolong, yang ia bisa hanya menangis dan menjerit sakit.

“Katakan sekarang!!. ”

“M-ma-aaf kan a-aku h-yung. ” jawab jimin berbeda.

“A-aku yang me-ngajak-nya, jungkook tidak ber-salah, ma-aaf kan aku. ” jawab jimin terbata-bata karena benar-benar ia tidak kuat menjawab.

“Kau mau coba alat yang bagaimana?.” tanya yoongi dengan seringaian yang penuh arti.

“H-hyung jangan Hyung aku m-mohon. ” ucap jimin sambil menggelengkan kepalanya dengan kuat karena ia benar-benar takut dengan semua alat ini, tapi yoongi tidak mengidahkan permohonan jimin, ia masih belum puas menghajar jiminnya.

Tiga jam berlalu sekarang sudah menujukan pukul enam pagi, yoongi baru saja selesai dengan acara mandinya, setelah puas menghajar jimin ia bergegas membersihkan dirinya karena hari ini ia akan sibuk di kantor

tepat hari ini kantornya berulang tahun, tidak mungkin sebagai pemilik ia tidak datang, biarlah jimin sendirian diruangan tersebut, lagipula jimin belum sadarkan diri dari pingsannya.

Setelah selesai dengan pakaiannya yoongi bergegas pergi dari kamar ia melewati Yumna begitu saja didepan kamarnya.

yoongi tidak tau saja Yumna sudah disana sejak tiga jam yang lalu, jongkok sambil memegang telinganya karena ia tidak mau mendengar jeritan dan tangisan jimin.

Sadar akan bosnya pergi dari rumah Yumna langsung menghampiri jimin.

Mulutnya ia tutup dengan rapat bahkan matanya melotot tidak percaya, apa yang dilakukan bosnya itu benar-benar mengerikan, wajah cantik jimin sekarang tidak berbentuk cantik lagi, hanya ada darah yang mengalir diseluruh wajahnya.

jimin tergeletak begitu saja tanpa busana yang menutupi area tubuhnya, luka lebam dimana-mana, bekas cambukanpun ikut bersarang disana keadaan jimin benar-benar mengenaskan, Yumna tidak yakin kalau jimin tidak sekarat.

Dengan cepat Yumna mengambil selimut tebal berwarna putih yang ada di kasur yoongi dan menutupi tubuh jimin yang telanjang bulat.

Yumna menangis sejadi-jadinya hatinya begitu sakit melihat jimin yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri tersiksa dengan begitu kejamnya.

“Maafkan ahjuma jimin, ahjuma tidak bisa berbuat apa-apa. ” lirihnya disela-sela tangisnya.

Yumna sudah berusaha mengendong jimin tapi tenaganya yang sudah tua ini tidak mampu melakukan hal itu, Lagi-lagi Yumna merutuki dirinya sendiri, ia benar-benar sosok wanita yang lemah.

Sedangkan yoongi yang sudah berada di perjalanan mengambil ponselnya guna untuk menelfon seseorang.

“Datangkan ambulans kerumah, bawa jimin kerumah sakit, dia ada dikamar atas. ” ucapnya pada Min Jung selaku  asistennya.

Telfon itu berakhir dengan yoongi mematikannya sepihak, tangan kirinya mengambil benda yang ada di sakunya.

“Semoga kau jera dengan semua ini park jimin. ” gumam yoongi sembil memandangi ponsel milik jimin, yang ia ambil paksa dari jimin.

•OBSESSED•
[Myg&Pjm]


Anj- MIN YOONGIIII! Aku yng nulis aja ikut geram sama ni tuan muda!.

OBSESSED | YOONMIN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang