🐤🐤🐤
Jungkook tidak percaya apa yang dikatakan jimin padanya kali ini, tidak mungkin selama ini ternyata jimin tidak menjauh atau menghilang darinya, jimin masih bersamanya walaupun itu tepat dirumah Yoongi.
Selama setahun ia tidak pernah keluar rumah, jungkook tidak menyangka kalau Min Yoongi selaku teman dari suaminya itu menyekap jimin selama itu.
jungkook juga sangat merasa menyesal telah memperkenalkannya pada mereka andai saat itu ia tidak memanggilnya mungkin jimin tidak akan terjebak didunia min Yoongi.
tapi itu semua hanya berandai saja, semuanya sudah terjadi, jungkook tidak bisa berbuat apa-apa saat itu, masalahnya ia tidak tau tentang hal itu, taehyung juga tidak memberitahunya selama ini.
"jadi selama ini aku dibohongi sama taehyung Hyung?. " jimin hanya mengidikan bahunya tidak tau, ia juga tidak tau kalau mereka benar-benar menyembunyikan tentang ini pada jungkook, tujuan mereka jimin juga tidak mengetahuinya.
"Hyung maafkan aku, aku sungguh tidak Mengetahuinya. " jungkook memegang tangan jimin meminta maaf karena sama sekali tidak tau apa yang terjadi.
Jungkook tiba dirumah Yoongi setengah jam yang lalu setelah kepergian Yoongi dari rumah, ia tetap melewati pintu belakang karena Yoongi benar-benar tidak memberikan password pintu utamanya.
Jimin yang sudah tidak tahan lagi membendung kerinduan terhadap ibu dan adiknya akhirnya membuka suara tentang apa yang dilakukan Yoongi padanya terhadap jungkook.
ia sangat berharap jungkook bisa membantunya keluar dari rumah ini, walaupun hanya sekedar melihat dari kejauhan ia tidak masalah yang terpenting ia bisa melihat ibu dan adiknya lagi.
"Apa kau bisa membantuku bertemu eomma dan adikku jungkook?. " tanya jimin penasaran bahkan ia menelisik raut wajah jungkook yang tengah duduk di depannya, mereka ini sedang menonton TV di ruang tamu sambil mengemil ciki yang sudah disiapkan ahjuma.
Jungkook diam saja, ia sudah tau resiko yang bakal diterima jimin jika ia berani keluar dari rumah yoongi, jimin sudah memberitahu semuanya termasuk Yoongi yang menghajarnya habis-habisan saat ia mencoba kabur darinya.
"Tidak perlu khawatir aku tidak akan kabur dari Yoongi hyung, cukup kita seharian saja menemui eommaku kalau kau tidak bisa cukup kita melihatnya saja, aku sangat merindukan mereka jungkook, kau tau perasaan apa yang aku rasakan sekarang, tolong bantu aku. " mohon jimin yang sudah memegang tangan jungkook.
"Aku yang akan bertanggung jawab kalau kita ketahuan, tapi kalau bisa ya jangan sampai, aku juga takut. " sambung jimin diselingi tawanya pelan.
"Tapi Hyung, kenapa kau malah memilih untuk tetap bersama Yoongi Hyung, setelah kita bertemu mereka kau tidak bersamanya saja, biar hidupmu lebih bahagia." tanya jungkook.
"Aku sangat ingin bersama keluarga ku lagi, tapi aku sudah sangat mencintai Yoongi hyung, aku juga tidak mau pergi darinya, aku bimbang jungkook-a. " jawab jimin lesu.
"Kau tidak perlu bimbang jimin hyung, kau bisa melupakan Yoongi hyung tapi tidak dengan orang tuamu, tenang saja hyung aku akan membantumu. " jimin tersenyum mendengar ucapan jungkook, benar apa yang dikatakannya, ia bisa melupakan Yoongi dan mencari pasangan yang lebih baik lagi tapi tidak dengan keluarganya.
"Dimana ponselmu hyung?, aku ingin meminta nomormu, jika kau tidak lagi disini aku akan mengubungimu agar kita bisa bertemu." tanya jungkook yang sudah sibuk mencari ponselnya disaku celananya.
"Aku tidak tau Yoongi hyung menyimpan ponselku dimana, selama disini aku tidak bermain ponsel." jawab jimin lesu.
Jungkook melihat jimin dengan iba.
"Kalau begitu ayo kita cari ponselmu ada dimana, aku yakin tidak jauh dari kamar Yoongi hyung. " ajak jungkook.Jimin menggeleng.
"Aku sudah berapa kali mencarinya, tetap tidak ada hasilnya, aku rasa Yoongi hyung selalu membawanya kemanapun. ""Aku tidak yakin ruang sebesar ini tidak ada ruang rahasia, atau jangan-jangan ponselmu tersimpan disana?, hyung kita harus mencarinya. " ajak jungkook semangat.
"Kau yakin jungkook-a. "
Jungkook mengangguk.
"Sangat yakin, ayo. " ajak jungkook yang sudah menarik tangan jimin agar ikut dengannya."Kau mau kemana, itu kamarku, kamar Yoongi hyung diatas. " ujar jimin yang sadar jungkook melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
"Kalian pisah kamar?. " anggukan yang jungkook dapat.
"Aku pikir kalian sekamar, ya sudah kalau begitu ayo keatas, aku sangat yakin ponselmu ada ruangan tersembunyi di kamar miliknya." ujar jungkook lagi yang masih menarik jimin menuju lantai atas tepat dikamar yoongi.
Jimin celingukan melihat kebawah takut Yoongi tiba-tiba datang.
Tak lama mereka telah sampai di ruangan megah yang bernuansa putih kalem, tidak ada hiasan dinding sama sekali, jam pun tidak ada itulah kamar yoongi ia tidak suka ruangan yang terlalu ramai berbanding balik dengan taehyung kamar miliknya sangat penuh artistik yang terpajang di dindingnya.
"Hyung kau cari disana, aku akan mencarinya disini." perintah jungkook tangan sudah berada di dekat kamar mandi.
Jimin yang awalnya ragu kini mengangguk menuruti perintah jungkook, ia mulai mencarinya diberbagai laci yang ada dikamar itu bahkan dibawah kasur tidak luput dari pencariannya.
sedangkan jungkook tengah sibuk mendorong satu persatu dinding yang menurutnya mencurigakan, jangan salah! kamar taehyung memilik ruang rahasia yang pintunya menyerupai dinding mangkanya itu jungkook sangat yakin kalau Yoongi mempunyai ruang rahasia juga.
Jungkook membuka mulutnya tidak percaya ia berhasil menemukan ruang rahasia milik yoongi, selama ini berarti jimin tidak mengetahuinya.
"Hyung aku menemukannya!!. " pekik jungkook yang bahkan tidak melihat jimin lagi.
Jimin yang melihat ruangan itu terbuka segera menyusul jungkook yang sudah masuk duluan, jimin menutup mulutnya bahkan ia sudah mundur satu langkah dengan apa yang dilihatnya didalam ruangan tersebut.
"Jungkook-a, aku tidak mau mati konyol, ayo kita pergi dari sini. " ajak jimin dengan tubuh yang ketakutan.
"Hyung tadi kau yang meminta ingin bertemu dengan keluargamu, kau yang mengajakku, aku tidak ingin kau terus-terusan seperti ini kau juga manusia, yang juga punya rasa ingin kebebasan, kau tenang saja hyung, akan ku pastikan Yoongi hyung tidak akan mengetahuinya. " cerca jungkook yang sudah sibuk mencari ponsel jimin.
"Aku hanya ingin bertemu eomma dan adikku jungkook-a, aku tidak memintamu mencari ponselku. " jawab jimin yang masih dengan rasa ketakutan.
"Dengan ponsel mu aku bisa menghubungimu. " kekeh jungkook.
"Sudahlah hyung ikuti aja apa kataku." jimin hanya diam ia masih ragu untuk mencari ponselnya pasalnya ia melihat benda-benda yang ada di ruangan itu sudah membuat dirinya menciut ketakutan, jadi selama ini ia tinggal dengan orang yang benar-benar menyeramkan.
Berbagai macam pedang ada disana, tidak hanya itu alat-alat penyiksaan yang lainnya juga ada, seperti cambukan, pisau-pisau kecil, rantai pokoknya masih banyak lagi, jimin tidak mau disiksa dengan alat itu semua mangkanya saat ini ia sedang ketakutan, selama ini mungkin Yoongi masih memberinya toleransi saat menghukumnya, tapi kalau ia sempat mendengar ia melakukan kesalahan kali ini, sudah dipastikan ia tidak akan selamat dari alat-alat ini.
"Hyung aku sudah menemukannya!!." pekik jungkook senang bahkan ia susah mengangkat ponsel itu keatas, jimin tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin ini hari terakhir dirinya melihat yoongi, tidak! Bukan seharian ini melainkan hanya tadi pagi ia menyapa tegur yoongi dan ikut sarapan dengannya, ia akan memulai hidup baru dengan keluarganya, dengan ibu dan adiknya.
"Maafkan aku. " gumam jimin pelan.
•OBSESSED•
[Myg&Pjm]

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED | YOONMIN |
Fanfiction"END"✔ -SUKA CERITANYA WAJIB FOLLOW PENULISNYA (◍•ڡ•◍)❤ Menjadi cantik itu kutukan! Lihat Park Jimin sekarang! ia tidak tau apa-apa bahkan ia pria yang sangat baik, yang harus terjebak dengan seorang pria yang berhati dingin, tidak ada rasa peduli d...