21. perasaan.

1K 87 15
                                    

        Jimin membuka matanya perlahan setalah ia sadar dirinya tidak bisa bergerak begitu bebas dalam tidurnya, tanpa sadar tangannya meraba sesuatu dibagian perutnya, dengan terkejut ia hampir terduduk tapi tertahan oleh Yoongi yang malah menelusupkan kepalanya diceruk leher Jimin.

Mereka awalnya tidak tidur berdua, tapi perasaan gelisah melanda hati Yoongi, ia tidak bisa tidur semalaman, kepalanya sangat pusing tapi mata tidak mau terpejam, alhasil ia datang kekamar Jimin.

Yoongi melihat Jimin tengah tertidur pulas ia jadi gemas dan akhirnya ia memilih tidur sambil memeluk Jiminnya itu, beruntung Yoongi bisa tertidur kalau tidak ia tidak akan bisa berangkat kekantor, hari ini hari pertemuannya dengan sang investor yang sangat besar, itu sangat menguntungkan bagi perusahaan Yoongi tentu saja.

Jimin tidak bisa bergerak ia seolah-olah mematung dengan mata yang mengerecap lucu, ia tidak berani membangunkan Yoongi, ia terlalu takut, pelukan Yoongi begitu erat sampai hati Jimin dibuat deg-degan parah dengan tingkah yoongi.

Ia tidak merasa aneh dengan dirinya, terkadang ia takut dengan Yoongi tapi terkadang ia juga sedikit merasa nyaman dengannya, entahlah perasaan apa yang menjadi beban pikirannya, Jimin juga tidak tau, ia sangat ingin bebas darinya tapi disisi lain ia juga tidak ingin pergi darinya? Apa yang membuat Jimin seperti itu?.

Jika ditanya kenapa kau melarikan diri kemarin jika kau merasa nyaman dengannya? Jimin tentu akan menjawab tidak tau, ia hanya merindukan ibu dan adiknya, ide spontan itu datang begitu saja, bahkan ide itu tidak akan pernah digunakan Jimin lagi.

Yoongi saja bisa menurutinya jika ia meminta baik-baik tanpa harus memaksa jadi ia tidak mau hal kemarin terulang lagi, hal yang membuat rasa takut Jimin kepada Yoongi semakin kuat, bahkan rasa trauma juga mulai berdatangan.

Dering ponsel milik Yoongi seketika membuat Jimin terkejut, Jimin hanya bisa melihat jika ponsel itu menyala ia tidak tau siapa yang menelfonnya, berkali-kali ponsel itu berdering sipemilik tetap saja tidak bergeming ia malah terlihat semakin nyaman dengan posisinya saat ini.

“Y-yoon.” panggilnya gugup, Jimin belum terbiasa memanggil Yoongi dengan sebutan Hyung, Jimin tau Yoongi lebih tua darinya bahkan Yoongi sudah menyuruhnya untuk memanggil Hyung, tidak enak didengar jika Jimin memanggilnya begitu frontal, tapi Jimin belum begitu terbiasa.

“Yoongi H-yung.” panggilnya lagi, ia akan biasakan kali ini, ya walaupun terdengar masih asing ditelinga Jimin.

“Ponselmu terus berbunyi, bangunlah.” lagi-lagi Jimin berusaha membangunkan Yoongi, tapi tetap saja ia tidak ada pergerakan sama sekali, Jimin heran dia ini batu atau manusia, tidurnya terlalu nyenyak.

Tapi tak lama Yoongi menggerakkan tubuhnya, meregangkan sebentar otot-otot tangannya, ia membuka perlahan matanya lalu mencari ponselnya, Yoongi sama sekali tidak melirik Jimin ia langsung mengambil ponselnya yang terus berdering, disana tertera nama asistennya yang sudah hampir sepuluh kali menelfonnya.

“Oh astaga aku terlambat!.” ucap Yoongi yang berlalu begitu saja meninggalkan Jimin setelah ia melihat asistennya menelfonnya, ia tidak menjawab cukup melihatnya sibuk menelfon Yoongi cukup tau ia ada sedikit kerjaan dikantornya.

Jimin bingung dengan Yoongi saat ini lihat yang tadinya tidak mau lepas memeluknya sekarang pergi tanpa melihatnya, bagaimana Jimin tidak heran dengan perasaannya sendiri.

Makanan telah tersedia dimeja makan, Yumna sudah memasakan banyak menu untuk dua tuannya itu tapi harapannya itu pupus berharap tuannya sarapan dengan nikmat malah tidak tersentuh sama sekali.

“Ajuma, aku berangkat kekantor, jangan lupa berikan Jimin obatnya, jangan sampai telat.” ujar Yoongi yang sibuk memakai jasnya sembari menuruni tangga.

Tak lama Yoongi berbicara seperti itu, Jimin terlihat keluar dari kamar, dengan segara Yoongi menghampirinya.
“Aku sangat terburu-buru, nanti malam kita baru bisa keluar, kau dirumah saja, jangan lupa minum obatmu.” cerca Yoongi.

“Hyung, tunggu sebentar.” cegah Jimin yang menarik pelan lengan yoongi, Yoongi ini tidak mandi ia hanya membasuh wajahnya saja, dia sungguh sangat terlambat, jika itu terlewatkan ia tidak bisa membuat perusahaan bertambah besar.

“Ada apa sayang, aku sangat terburu-buru.”

“Dasinya belum terpasang dengan benar.” jawab Jimin yang langsung membenarkan dasi hitam milik Yoongi.

Yoongi terdiam, ia menatap lekat wajah cantik dari Jimin ,bibir plum yang begitu mengoda sungguh membuat Yoongi ingin mengecupnya, jiminnya sangat manis jika ia serius begitu, tapi juga sangat menjengkelkan jika ia sudah mode minta pulang.

“Terimakasih, ya sudah aku berangkat, jangan lupa minum obatmu, jangan membantu ajuma memasak, kau tidak boleh banyak bergerak.” Jimin merolingkan matanya malas, Yoongi ini cerewet sekali seperti perempuan, tapi Jimin juga takut jika Yoongi bersikap layaknya seorang pria, menyeramkan.

Tak lama mata Jimin dibuat terkejut dengan tingkah yoongi, ia tidak menyangka kalau Yoongi mengecup bibirnya sekilas sebelum dirinya pergi dari hadapannya, Yoongi menoleh dan sedikit tersenyum manis setelah melihat ekspresi terkejut dari Jimin.

“Kau sangat manis jiminie.” gumam Yoongi sembari keluar dari rumahnya.

Perasaan itu muncul lagi, hatinya berdegup kencang tidak seperti biasa kali ini Yoongi bersikap manis padanya, Jimin tau ia tidak melakukan kesalahan apapun mangkanya Yoongi bersikap seperti itu, beda lagi kalau dirinya berbuat ulah, abis dipukul jiminnya.

Yumna yang melihat Jimin sedikit tersenyum sembari memegang bibirnya ikut lega, tuannya itu mau menuruti apa perkataannya, membuat perilaku lembut pada Jimin tentu akan membuka hatinya, melihat keduanya sama-sama akur bikin hati Yumna menghangat.

“Kau begitu senang jimin.” ucap Yumna yang membuat Jimin sedikit terkejut.

“Tidak ajuma, aku biasa saja.” jawab Jimin yang langsung memasang wajah datarnya.

Yumna hanya menggelengkan kepalanya saja, lalu mengajak Jimin untuk sarapan, Jimin saja dirinya tidak.

OBSESSED
[Myg&Pjm]

Tadi ada sedikit masalah sama akun ini, aku kira hilang, karena kek ngk ada sinyal padahal ada koutanya, kek ngk ada sinyal gitu aja, eror, mana sempat lupa sandi, mau nangis, ceritaku belum pada selesai😭 tapi alhamdulillah berkat otakku yang mikir sandi akun ini akhirnya ketemu dan bisa upload seperti biasanya 😖

OBSESSED | YOONMIN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang