43. memberitahu

465 65 16
                                    

        Yoongi mengepalkan kedua tangannya pada setir mobil yang sedang ia kendarai saat ini, sial pertemuannya dan hyeri sangat tidak baik, bagaimana caranya yoongi bisa mendekati jimin lagi kalau penghalang nya saja sang ibu?, tapi tenang saja restu ibu sangatlah tidak penting baginya, Yoongi tetap Yoongi Ia tidak akan melepaskan jimin begitu saja.

“Sial, mulut itu sangat menjijikan.” geram yoongi pada Ji Sung yang mainnya sangat menjijikan baginya.

“Lihat saja, jimin tidak akan memilihmu. ” lanjutnya.

Senyum remehnya kembali muncul mengingat jimin mengatakan kalau dirinya tidak mengenal Ji Sung sama sekali, dia tidak akan sakit hati kalau Ji Sung terus mengejar jimin toh jiminnya pasti akan kembali kepadanya, jangan salah pesonanya sudah memikat hati seorang Park Jimin.

Injakan gas itu sangat kencang diiringi dengan senyum remehnya, malam sudah semakin larut tapi yoongi tidak ingin pulang ia ingin mampir ke club dulu sebentar, mungkin dengan mabuk ia bisa melupakan kejadian tadi.

“Hey bro! Lama sekali kau tidak mampir, ah aku tau kau sangat sibuk bukan. ” tanya HoSeok yang menyambut kedatangan yoongi di clubnya,  dia sudah lama tidak melihat tiga sekawan itu datang ke clubnya, itu sangat mengurangi pemasukan clubnya.

HoSeok celingukan mencari seseorang.
“Kau hanya sendiri? Dimana mereka?.” tanya HoSeok.

“mereka tidak-

“Kami datang!!!. ” pekik Taehyung yang sangat memekakan telinga, HoSeok dan yoongi langsung melihat kearah sumber suara itu berada dan benar ada taehyung dan juga NamJoon yang sedang berjalan kearah mereka.

“Whatsup bro!.” ujar taehyung yang mengajak HoSeok dan juga yoongi tos ria tapi hanya HoSeok yang menanggapinya yoongi tidak ia sedang malas bahkan ia sudah meninggalkan mereka bertiga yang tengah menatapnya bingung.

Taehyung melirik NamJoon mengisyaratkan ada apa dengan yoongi dan NamJoon yang tidak tau hanya mengidikan bahunya saja, tak lama NamJoon menarik taehyung agar mengikutinya untuk mengejar Yoongi yang sudah duduk sambil memesan bir disana.

“Hyung jangan tarik-tarik, aku masih suka jungkook!. ” pekik taehyung yang tidak Terima NamJoon menariknya begitu saja, mereka sudah bertema lama tapi sekedar penganggan tangan mereka tidak pernah, karena mereka sama-sama geli jika memegang satu sama lain, termasuk taehyung ini, sangat berbeda jika yang memegang jungkook, taehyung mau-mau saja.

NamJoon melepaskan paksa cengkraman tangannya.
“Najis, Kim taehyung!, aku juga masih suka Seokjin. ” balas NamJoon yang sadar akan situasi geli ini.

Raut wajah NamJoon sekarang sudah sepet sekarang, ingin sekali rasanya ia menampol wajah menjijikan itu, lihatlah taehyung bahkan sudah belagak seperti perempuan, sangat centil.

“A-a kau sebaiknya bergabung saja sama yang disana, sangat cocok.” ujar NamJoon sebelum pergi meninggalkan taehyung sendirian yang bergidik ngeri dengan apa yang dia lihat, berjoget mengoda diatas panggung? Iwww sangat menjijikan!.

“Hyung!! Itu tidak pantas untukku!.” pekik taehyung yang menyusul NamJoon.

NamJoon hanya terkekeh saja, sedangkan Yoongi tidak mengubris sama sekali tingkah mereka, ia masih sibuk meminum birnya, bahkan tanpa jeda sekalipun.

“Hyung kau bisa mati jika cara minummu seperti itu.” ujar NamJoon yang ikut menuangkan bir digelas kecilnya, sedangkan taehyung baru mendudukan dirinya disamping namjoon.

“Itu lebih baik, jika aku tidak bersama jimin.” jawab Yoongi yang baru  menengak minumnya lagi.

“Sepertinya kau sangat mencintainya Hyung.” tanya namjoon lagi.

OBSESSED | YOONMIN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang