22. Kedatangan.

1.3K 108 11
                                        

Setahun lamanya Jimin masih terjebak dengan dunia milik Min Yoongi, tidak terasa ia sudah bersama pria pucat ini selama setahun, pertengkaran, perdebatan, kemesraan bahkan saling berhubungan sudah mereka lakukan setiap waktunya.

Saat jimin yang merasa diperlakukan layaknya seorang ratu tentu saja membuat hatinya berbunga-bunga tapi berbeda saat ia diperlakukan layaknya seorang babu ia akan merasa tersiksa, kekerasan yang dilakukan Yoongi tidak berubah, ia akan melakukan hal keji itu jika Jimin tidak mau menurut padanya.

Jimin tidak lagi merasa canggung dengan Yoongi, ia sedikit demi sedikit menerima kehadiran Yoongi dihatinya, ya Jimin mengakui ia mulai menaruh hati untuk Yoongi orang yang sedari awal menyekapnya, bahkan mereka dulunya tidak saling mengenal satu sama lain.

Jika disuruh pergi dari Yoongi, sekarang Jimin tidak mau, bahkan ia begitu nyaman dengannya saat ini, ia sudah mengetahui sifat ibu dan adiknya, ternyata selama dia pergi keduanya tidak mencarinya sama sekali, bahkan ada niatan sedikitpun tidak ada, mereka hanya mau uang, tidak dengan anaknya, tentu saja ia sangat kecewa mengenai hal itu.

Tapi itu semua akal bulus dari Yoongi, Yoongi tidak memberitahu kalau uang yang dikirimnya setiap bulan itu atas nama Jimin, jadi ibu dan adiknya ya mengira itu hasil dari kerja anaknya, ya walaupun keduanya tidak mengetahui keadaan Jimin selama ini.

Yoongi melakukan ini supaya Jimin tidak terus merengek meminta pulang, dia capek menghukum Jimin terus.

"Hyung, kau harus menonton vidio ini, ini sangat lucu haha." ucap Jimin yang asik menonton vidio diponsel milik Yoongi tentunya, ponselnya belum dikembalikan oleh Yoongi, bahkan ia tidak perduli lagi dengan ponselnya sekarang, ia sudah begitu kecewa dengan keluarganya.

Yoongi yang nyaman berbaring dipaha sambil memejamkan matanya itu hanya mengangguk tidak menjawab sama sekali, ini terlalu nyaman bagi Yoongi.

"Hyung kau harus lihat." Jimin yang antusias tentu saja mengarahkan ponselnya dihadapan Yoongi, agar Yoongi bisa melihat vidio apa yang lucu menurut Jimin, Yoongi hanya merespon dengan tertawa pelan, ia sangat tidak perduli betapa lucunya vidio itu, bagi dirinya hanya Jiminlah yang paling lucu dimatanya.

"Responmu tidak begitu menyenangkan Hyung!." kesal Jimin bahkan bibirnya sudah manyun lucu.

Kali ini baru Yoongi tersenyum sangat lebar, ini yang dimaksud Jimin sangat lucu dimatanya, itu fakta! Lihat sekarang dia sangat lucukan?.

"Yang lucu itu kamu, lihat sekarang bibirmu seperti bebek haha." goda Yoongi yang sudah mengunyel-unyel pipi gembulnya.

Tentu saja Jimin mendengus tidak suka, yang dibahas apa yang dijawab apa, lagi-lagi Yoongi selalu begitu.

"Hyung aku serius!." pekik Jimin tidak terima digoda seperti itu.

"Ya aku sangat serius padamu." goda Yoongi lagi, kalian tau sekarang muka Jimin sudah memerah, Yoongi ini sering sekali menggodanya, bahkan Jimin pernah marah seharian karena terus-menerus digoda sama Yoongi.

Mereka ini belum ada status yang jelas, Yoongi belum menyatakan cintanya dengan resmi alias pacaran, status mereka masih menggantung, Jimin masih belum mengerti apa yang dimaksud dihatinya, ia masih plin-plan jika Yoongi sudah menyatakan cintanya, Jimin belum siap akan hal itu.

Walaupun muka Jimin memerah akibat terlalu malu tapi aslinya hatinya terus bertengkar ia belum terlalu menyakinkan hatinya untuk terus bersama Yoongi, tapi raganya seolah tidak sinkron dengan hatinya, ia ingin terus bersamanya setiap waktu.

Bercandaan mereka terhenti karena dering ponsel yang memanggil, itu Taehyung, entahlah alien satu itu ada apa menelfonnya disore hari begini.

"Ada apa Taehyung-a." jawab Yoongi masih setia tidur dipaha Jimin, Yoongi tidak tau saja pahanya sudah keram, tapi Jimin suka, bahkan ia menyisir pelan rambut hitam itu dengan jemari mungilnya.

"Tidak boleh!."

"Berani kau menginjakan kaki kesini abis kau!." Jimin terkejut sedikit saat Yoongi tiba-tiba mendudukkan dirinya.

"Aiss! Kau ini, jika dia tau bagaimana? Kau mau bertanggung jawab hah!." Yoongi mengusak rambutnya kesal, Taehyung ini keras kepala sekali, bahkan bukan cuma Taehyung, Namjoon dan Seokjin juga sama saja, karena mereka berdua tengah bersama Taehyung.

"Hyung! Aku sudah didepan pintu." ucapan Taehyung tentu saja membuat Yoongi meloncat dari sofa.

"Kau kenapa Hyung?." tanya Jimin heran.

Yoongi melihat Jimin tanpa menjawab pertanyaannya.

"dan aku bersama jungkook." Yoongi kali ini menepuk jidatnya, sungguh Taehyung tidak bisa menjaga rahasia.

"Kau! Bagaimana bisa kau datang dengannya? Kau gila?." ucap Yoongi sembari menarik Jimin agar mengikutinya menuju kamarnya, Jimin yang mendapat perlakuan aneh dari Yoongi tentu saja bingung, Yoongi ini ditelfon siapa, kenapa aneh sekali.

"Hyung kenapa aku dibawa kemari?." pertanyaan Jimin lagi-lagi tidak digapai oleh Yoongi bahkan Jimin sekarang sudah sendirian dikamar, Yoongi keluar entahlah menemui siapa Yoongi tidak menjawab saat ia tanya, wajah Jimin sudah cemberut tidak suka, tapi ia sudah sedikit terbiasa dengan tingkah yoongi yang seperti itu.

Yoongi membuka pintu setelah ia mengurung Jimin dikamar tentu saja itu disambut cenggiran tidak bersalah dari Kim Taehyung sisanya hanya diam mematung takut diamuk Yoongi, sedangkan Jungkook yang tidak tau apa-apa menyapa Yoongi dengan senyuman manisnya padahal ia sedang mengelayut manja dilengan Taehyung.

Ia mempersilahkan masuk semuanya kecuali Taehyung, Yoongi meminjam sebentar pada Jungkook, Jungkook heran tentu saja, tapi karena ditarik Seokjin ia menurut saja ikut melangkah masuk bersama mereka.

"Kau mau mati hah!." Taehyung bergidik ngeri mendengar ucapan spontan dari mulut Yoongi.

Ia menggeleng kuat.
"tidak Hyung, aku masih mau bersama istriku." jawab Taehyung, mereka berdua sudah menikah, baru saja berjalan dua Minggu, masih anget-angetnya.

"Terus ide gila apa yang lakukan, kau mengajak Jungkook untuk melihat Jimin?." lagi-lagi Taehyung menggeleng dengan kuat.

mereka ini berbicara tidak berbisik, karena rumah Yoongi ini benar-benar kedap suara, apa lagi pintunya tertutup jelas mereka yang ada didalam tidak terdengar.

"Hyung maafkan aku, dia terus merengek ingin ikut denganku, bahkan Namjoon hyung dan Seokjin Hyung sudah melarangnya ia tetap ingin ikut, aku takut dia marah padaku Hyung, maaf Hyung, aku janji tidak akan melihatkan dia pada Jimin, janji hyung." cerca Taehyung memohon.

"Kau kenapa ingin datang kesini, kau bisa menelfon ku untuk datang keclub saja, aissh kau ini!." pekik Yoongi kesal.

"Hyung, Kau sudah lama tidak berkumpul dengan kami selama ada Jimin, kau pun jarang menerima ajakan kami untuk datang keclub, kau lupa hyung? Namjoon Hyung dan aku sudah berulang kali mengajakmu, tapi kau selalu sibuk, tidak ada waktu!." balas Taehyung.

"Kami hanya ingin berkumpul saja denganmu, seperti dulu, tidak sempat kau datang keclub ya kami kemari, aku tidak ada niatan mengajak Jungkook, dia tidak sengaja mendengarkan ku bicara sama Namjoon Hyung, mangkanya dia terus merengek pada-

"Aiss sudahlah, diam! Masuklah, ajuma sudah membuatkan mu minum." pusing juga lama-lama mendengar Taehyung mengoceh, ah sudahlah kalaupun Jimin melihat Jungkook ada disana ia akan berusaha untuk membuat mulut Jungkook bungkam, ia tidak mau semua itu terbongkar ia masih mau bersama Jimin, ia tidak mau Jimin pergi darinya.

Jungkook ini orangnya selalu merasa kasihan, dia tidak mau nanti kalau jimin bercerita ia menjadi kasihan padanya dan melakukan ide gila, membuatnya kabur dari sini contohnya, Yoongi sangat tidak mau!.

OBSESSED
[Myg&Pjm]

OBSESSED | YOONMIN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang