11. Hukuman.

1K 74 14
                                    

Jimin duduk termenung didepan kaca yang ada di kamarnya, seharian dia tidak keluar dari kamar sama sekali bahkan makanpun tidak, setelah ditinggal pergi begitu saja sama Yoongi, Jimin hanya tinggal di kamarnya dalam kurun waktu berjam-jam, perutnya lapar tapi rasa ingin menyantap makanannya sama sekali tidak ada nafsu untuk dia makan sungguh tidak ada.

"Jimin-ssi.. Kalau kamu tidak makan nanti tuan Yoongi marah." pekik Yumna sipembantu barunya Yoongi, dia ini sudah berumur 52 tahun.

Tok.tok.

"Jimin-ssi?." pekik Yumna lagi, dan itu tentu saja tidak ada respon dari Jimin.

"Kamu belum makan dari tadi pagi, nanti tuan Yoongi bisa marah." lagi-lagi tidak ada sahutan, Yumna malah menjadi takut, takut Jimin melukai dirinya sendiri.

Yumna tidak tau kenapa Jimin bisa sependiam itu, yang dia tau Jimin ini hanya kekasih dari bosnya, Yoongi yang bilang begitu padanya saat menjemputnya tadi pagi.

"Setidaknya kalau kamu marah sama tuan Yoongi, kamu harus makan, penting untuk menutrisi tubuhmu, kalau tidak kau bakal sakit." pekik Yumna lagi.

Tapi kemudian Yumna menghela nafas karena sama sekali tidak ada sahutan dari kamar milik Jimin, ada apa dengannya, Yumna sangat takut dan langsung menelfon Yoongi yang sedang berada dikantor untuk melaporkan kalau Jimin tidak keluar dari kamar sedari pagi.

Yumna tidak tau kalau tindakannya itu tidak menguntungkan bagi Jimin, Yoongi sangat marah pada Jimin saat ini, kenapa Jimin tidak mau menurut padanya, tentu saja kalau menurut hidup dia akan enak, sepertinya Yoongi harus menghajarnya terlebih dahulu biar sipria cantiknya itu mau menurut padanya.

Yoongi tidak langsung datang saat Yumna menelfonnya tentu dia lagi banyak perkerjaan yang harus ia selesaikan tepat tengah malam dia baru sempat untuk pulang, bahkan tanpa melepas pakaian dahulu Yoongi langsung bergegas kekamar Jimin sambil mengetuk pintu putih itu dengan sangat keras sampai Yumna yang ada didapur terjingkat kaget, tuan nya itu sudah pulang ternyata.

Tok tok. Tok.

"Jimin-a." panggilnya.

"Park jimin." panggilnya lagi, tidak lupa dengan ketukan yang begitu beruntal yang Yoongi lakukan.

"PARK JIMIN!!." Kali ini Yoongi memekik sesekali menendang pintu putih itu, tapi tetap tidak ada sahutan dari dalam.

"Ajuma! ... AJUMA!!."Panggil yoongi pada pembantunya, Yumna yang baru saja ingin pergi istiadat langsung berlari tergopoh-gopoh kearah Yoongi yang tengah emosi sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar.

"Ada apa tuan?." tanya Yumna, yang merasa sedikit takut dengan aura Yoongi kali ini.

"Apa dia tidak keluar sama sekali?." Yumna menggeleng pelan mendengar pertanyaan Yoongi.

"Tidak tuan, dia juga belum makan." mendengar ucapan Yumna hati Yoongi kembali emosi, Yoongi tidak mau Jimin seperti ini, jika sudah bersama dia ya sudah jangan pernah membantah ucapannya, dia membayar Yumna berkerja dirumahnya agar bisa membuat Jimin tidak kelaparan karena tidak ada yang memasakkannya tapi kenapa Jimin malah seperti itu.

Tanpa Yoongi sadari ia telah menendang pintu itu hingga terbuka lebar bahkan sampai Jimin terkejut dan langsung beranjak dari duduknya yang termenung sedari tadi.

Begitu pintu terbuka Yoongi langsung masuk dan menemukan Jimin yang tengah berdiri ketakutan melihatnya, tidak! Mau diapakan Jimin kali ini, aura Yoongi benar-benar penuh emosi , Yoongi sudah seharian bekerja dan capek setelah berkutit dengan rekan-rekan kerjanya dikantor tapi ia malah mendapat kabar kalau Jimin tidak mau keluar dari kamar, sungguh emosi hatinya.

Cengkraman tangan yang begitu erat mampu membuat Jimin meringis kesakitan bahkan Jimin rasa tangannya itu merah akibat cengkraman Yoongi, Yumna pelaku yang melaporkan Jimin pada Yoongi hanya melihat dengan rasa iba dihatinya, Jimin pria yang mungkin hatinya lembut diseret begitu saja sama Yoongi menuju kamar atas, tentu saja Jimin memberontak, menangis, bahkan memohon tapi seolah telinga Yoongi tengah tuli saat ini.

Teriakkan demi teriakkan dan Isak tangis dari bibir Jimin terdengar jelas ditelinga Yumna tapi ia tidak bisa menolong Yumna sudah diperingatkan oleh Yoongi kalau ia cukup memasak dan melayani Jimin tidak untuk ikut campur dalam urusannya.

Plak! Plak!

Suara yang begitu nyaring ditelinga Jimin, tangisnya tidak berhenti semenjak dia ditarik paksa untuk menuju kamar atas, punggungnya sudah memerah perih akibat cambukan dari sabuk hitam milik Yoongi yang ia pakai untuk bekerja tadi, tubuh yang tidak memakai busana itu semuanya penuh dengan rasa perih dan sakit, Jimin tidak bisa menahannya, Yoongi yang tidak ada rasa belas kasihan sama sekali tengah asik menikmatinya, sungguh bejat!.

"Masih mau tidak menurut padaku hah!." ucapnya sambil menjambak rambut Jimin sehingga ia sedikit mendongakkan lehernya.

Jimin sedikit menggeleng walaupun kesusahan karena terus dinikmati oleh Yoongi, tangisnya tidak berhenti, mengeru sejadi-jadinya dan memohon ampun pada Yoongi.

"Tidak? Apa kau merasa jera em." lagi-lagi Jimin mengangguk.

"Jangan pernah membantahku, kau menjadi milikku sekarang." ujar Yoongi yang langsung membalikan tubuh Jimin menjadi telentang lalu menciumnya hingga Jimin sesak nafas.

"T-tolong.. H-hentika-an.. ah. Sakit..." ucap Jimin terbata-bata.

"Hentikan?." Jimin mengangguk.

"Tidak! Kau harus memuaskanku malam ini, ini semua salahmu, kenapa kau tidak mau keluar? Kenapa kau tidak mau makan?, aku sudah mengeluarkan banyak uang untukmu, kenapa kau tidak mau menurut?, sekarang tanggung akibatnya." ujar Yoongi yang terus saja memaksa Jimin untuk menikmati permainannya.

Jimin sudah merasa lelah air mata yang tidak ada hentinya keluar membuat Jimin sungguh tidak memiliki daya lagi, Yoongi juga tidak selesai-selesai menyetubuhinya, Jimin sudah sangat lelah, tanpa Yoongi sadari Jimin pingsan dengan posisi Yoongi masih menikmatinya, yang Yoongi tau Jimin hanya tertidur, tidak lama Jimin Pingsan Yoongi menyudahi permainanya yang cukup lama sekitar 5 jam ia menikmati tubuh Jimin. Memang lelah tapi nikmat, kapan lagikan menikmati tubuh pria cantiknya, ah ya Yoongi lupa mungkin bisa kapan saja.

OBSESSED
[Myg&Pjm]


-Kasian jiminku abang😭

OBSESSED | YOONMIN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang