Dua hari tidak masuk kerja tentu saja membuat Jungkook merasa kehilangan sosok teman baru, baru saja ia mau mengakrabkan diri pada Jimin tapi malah tidak ketemu dua hari ini terakhir ia bertemu Jimin saat ia bersama dengan Taehyung selebihnya ia tidak tau Jimin dimana.
Taehyung juga bilang dia tidak tau ada dimana Jimin itu, ah Jungkook merasa kesepian lagi, Jungkook memang punya teman tapi tidak seasik Jimin menurutnya, Jimin itu sosok teman yang berhati lembut.
"Hoseok Hyung!." pekik Jungkook yang berlari kecil menghampiri hoseok yang tengah berjalan kearah ruangannya.
Hoseok berhenti dan menoleh kearah Jungkook.
"Ada apa Jungkook-a?.""Em.. apa Jimin Hyung tidak bekerja lagi disini Hyung?, aku tidak melihatnya selama dua hari ini." tanya Jungkook penasaran.
Hoseok tersenyum.
"Tidak, dia sudah ku pecat." wajah Jungkook terkejut mendengar jawaban dari bosnya itu, bagaimana bisa?."Kenapa? Apa Jimin Hyung melakukan kesalahan?." tanya Jungkook lebih penasaran.
Hoseok menggeleng.
"Tidak." jawab hoseok singkat."Terus kalau tidak melakukan kesalahan kenapa dipecat hyung." tanya Jungkook lagi.
"Aishh kamu ini banyak sekali pertanyaan, Jimin sudah tidak lagi berkerja disini, dia akan digantikan sama im Minna, karyawan baru."
"Ah Hyung kau tidak seru." ucap Jungkook sebelum meninggalkan hoseok sendirian, yang menatapnya sambil tersenyum, dia tidak tau saja kalau Jimin sudah menjadi uang untuknya.
Tentu saja yoongi membayar hoseok dengan jumlah yang banyak untuk mengambil Jimin darinya, jelas ini kesempatan hoseok untuk memberikan Jimin pada Yoongi, kapan lagikan ia mendapatkan uang begitu banyak, sayangnya pemuda kaya raya yang bernama Kim Namjoon sudah beristri kalau tidak dia pasti akan mencarikan untuk Namjoon dan akan mendapatkan uang lagi, hoseok benar-benar gila uang.
Jungkook tentu saja kesal dengan bosnya itu, bagaimana bisa orang tidak melakukan kesalahan dipecat begitu saja? Hanya Jung Hoseok ini lah pelakunya, mood Jungkook berubah drastis yang tadinya sangat penasaran dimana Jimin kini berubah jadi murung, dia ini ingin berteman dengan Jimin, Jungkook sangat nyambung ngobrol dengannya tapi kenapa malah tidak bertemu lagi, dia belum mengetahui dimana rumah Jimin, siapa keluarganya, dia belum tau semuanya bahkan nomornya.
Dengan cepat jari jemari Jungkook mengetikan sesuatu diponselnya, ia malas untuk berada diclub hari ini, ia akan pergi sebentar, mungkin kerumah Taehyung.
"Hyung, aku kerumah sebentar." pesan yang dikirimkan oleh Jungkook untuk Taehyung, dan tentu saja tidak lama Taehyung membalas itu dengan kata-kata "ya" dipesannya.
Tanpa basa-basi lagi Jungkook pergi dari tempat itu yang menurutnya tidak seru lagi, kenapa ia sangat begitu ingin berteman dengan Jimin yang jelas-jelas baru saja ia kenal, kenapa tidak sama orang lain saja, jelas ia sudah lama berada diclub ini ketimbang Jimin tapi kenapa Jungkook hanya ingin berteman dengannya, apa yang membuat Jungkook seperti ini.
"Kau sudah makan babe?." tanya Taehyung pada Jungkook yang baru saja sampai dirumahnya.
Jungkook menggeleng.
"Belum." jawabnya."Ah kebetulan, kalau begitu kau masak ya sayang, aku sedang lapar." ujar Taehyung yang terus mendorong Jungkook menuju dapur.
"Ck, kau ini, tamu bukannya disuguhi makanan, malah disuruh masak, apa-apaan." sinis Jungkook yang hanya dibalas kekehan dari Taehyung.
"Kau tau sendirikan beb, aku tidak bisa masak, kalau aku masak yang ada dapurnya yang gosong, karena kebakaran." Jungkook hanya merolingkan matanya saja, dan langsung sibuk berkutat dengan bahan-bahan masakan yang ada dikulkas Taehyung, Taehyung tidak pergi dari sana, ia terus tersenyum mengamati Jungkook yang sedang memasak, ah beruntung sekali Jungkook datang, kalau tidak dia akan pesan makanan lagi, sepertinya ia harus cepat menikahi Jungkook.
"Jangan memandangiku seperti itu, aku sedang memasak." celetuk Jungkook tanpa melihat Taehyung dibelakangnya.
"Aku tidak memandangku." elak Taehyung yang gelagatnya seperti maling ketahuan.
"Aku tidak percaya padamu." Taehyung terkekeh dan berjalan mendekat kearah Jungkook lalu memeluknya dari belakang.
"Sepertinya kita harus cepat menikah, aku sangat menyayangimu." goda Taehyung yang berakhir dicubit oleh Jungkook.
"Aw! Kenapa? Kau tidak mau menikah denganku." tanya Taehyung yang dibalas gelengan dari Jungkook.
"Terus kenapa kau mencubitku, ini sakit babe." rengek Taehyung yang sedang berpura-pura menangis, ah Taehyung ini sangat bertingkah seperti anak kecil jika bersama Jungkook.
Jungkook membalikan badannya dan menatap lekat pada Taehyung.
"Bukannya aku tidak mau menikah denganmu, aku juga ingin karena kau sangat mencintaimu, tapi..."Taehyung mengangkat dagu Jungkook yang terlihat murung.
"Tapi apa?." tanya Taehyung."Aku masih belum pantas untukmu." gumamnya kecil, tapi Taehyung masih bisa mendengarnya, tak lama Taehyung mengecup bibirnya pelan lalu tersenyum.
"Kata siapa, kau persiapkan diri saja aku akan datang melamar ke rumahmu, kau itu sungguh pantas untukku, kau cantik, manis, baik, seksi, enak- Aww!!!, kau mencubitku lagi!." pekik Taehyung yang kesakitan karena Jungkook lagi-lagi mencubitnya.
"kenapa ujung-ujungnya menjerumus, udah ah aku mau lanjutkan memasak, kau tunggu saja didepan, kalau sudah aku panggilkan."
"Tidak, aku akan tetap disini, memelukmu dengan erat, aku kangen." kekeh Taehyung, Jungkook Hanya merolingkan matanya saja dan membiarkan Taehyung terus memeluknya sampai aktifitasnya memasak selesai, susah memang, tapi apa boleh buat, Taehyung ini sangat keras kepala.
"Setelah makan, kita olahraga sebentar ya." goda Taehyung sambil menaikan alisnya.
Jungkook hanya tersenyum malu, bahkan pipinya sudah memerah, yang artinya setelah makan mereka bakal melakukan olahraga. UPS!!
•OBSESSED•
[Myg&Pjm]
Catatan penulis: Rasanya aku juga mau menikahi jungkook😌

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED | YOONMIN |
Fanfiction"END"✔ -SUKA CERITANYA WAJIB FOLLOW PENULISNYA (◍•ڡ•◍)❤ Menjadi cantik itu kutukan! Lihat Park Jimin sekarang! ia tidak tau apa-apa bahkan ia pria yang sangat baik, yang harus terjebak dengan seorang pria yang berhati dingin, tidak ada rasa peduli d...