25. Bertamu.

942 84 7
                                    

     Yoongi berjalan dengan sangat cepat menuruni anak tangga yang menghubungkan lantai atas dan bawah, hari ini ia akan kekantor mengurus sedikit berkas dan bertemu beberapa dengan client, penting baginya untuk menemui mereka, mengingat lusa adalah hari perusahaannya.

“Ajuma aku tidak sarapan, aku akan sarapan diluar, jika Jimin sudah bangun jangan biarkan dia melewatkan sarapannya.” ucap Yoongi sembari meminum air putih diruang makan, haus juga ternyata menuruni tangga tersebut.

Yumna hanya mengangguk saja, ia tau tuannya ini sedang terburu-buru berangkat kekantor.

Tak lama mobil hitam itu melaju dengan cepat, Yoongi tidak memiliki sopir, kemanapun ia pergi selalu mengendarainya sendiri, selama belum ada Jimin dirumahnya ia hanya tinggal seorang diri, tidak ada pembantu ataupun pekerja lainnya, karena ia tidak suka dengan keramaian dirumahnya.

Yoongi melajukan mobilnya dengan sangat cepat, mengabaikan dering ponsel yang terus saja berbunyi, Ko Min Jung selaku asistennya tidak bisa diam, itu tentu saja membuat Yoongi geram.

Yoongi ini sangat terlambat semalaman ia lelah setelah bergulat mesra dengan Park Jimin, ternyata Jimin sedikit handal, itu juga berkat dirinya yang selalu mengajaknya begituan mangkanya dia sedikit mengerti apa yang diinginkannya, Yoongi cukup puas akan hal itu.

Kantornya tidak terlalu jauh cukup menempuh jarak setengah jam sudah sampai, lihat sekarang bahkan ia telah berjalan menuju ruangannya menghiraukan tundukan hormat dari para karyawannya.

Dia ini bos yang tidak pernah akrab dengan karyawannya hanya sebatas tegur sapa sudah, selebihnya ia tidak tau, hanya Ko Min Jung yang mengurus mereka, pekerjaan mereka baik dan buruknya hanya Ko Min Jung yang mengaturnya, mau dimarah atau apa terserah dirinya itu sudah menjadi perintah dari Min Yoongi, asal tidak membuat perusahaannya bangkrut saja sudah, ia tidak akan ikut campur.

“Berkas mana yang harus aku selesaikan.” tanya Yoongi pada Min Jung yang sudah setia dihadapannya.

“Berkas berwarna biru sajangnim.” Yoongi hanya berdeham menjawab perkataan Min Jung lalu membuka berkas tersebut, berkas itu tidak rumit hanya membutuhkan tanda tangannya saja.

“Jam berapa kita bertemu client hari ini?.” tanya Yoongi lagi sesekali membaca isi maksud dalam berkas itu.

“Pertemuan client dari perusahaan 'LionCrop' Sekitar setengah jam lagi sajangnim, pertemuan client kedua dari perusahaan Scooterist sekitar delapan.” Jawab Min Jung panjang lebar.

Yoongi lagi-lagi menjawab dengan deheman saja sembari menganggukkan kepalanya paham.

“ah ya, jangan lupa urus semua persiapan untuk perayaan besok, berkerja sama lah dengan Lim Seojon, aku tidak ingin perayaan besok tidak berjalan dengan lancar, buat sesempurna mungkin.” ujar Yoongi dan diangguki Ko Min Jung.

besok hari ulangtahun perusahannya yang ke 11 tahun, perayaan kali ini ia tidak akan sendiri lagi, tentu saja yoongi akan membawa Jimin kekantornya, untuk menjadi pasangannya.

Mata yoongi melirik ponselnya yang berdering, tertera nama Kim Taehyung disana, ada apa ia menelfonnya sekarang, tidak biasanya.

“Hm ada apa?.” tanya Yoongi yang sudah mengangkat panggilannya sembari mengisyaratkan Min Jung untuk pergi dari ruangannya, min Jung mengerti dan membungkukkan badannya sebelum melengang pergi dari hadapan sang bos, ia akan menemui Seojon untuk membahas acara lusa.

“Kenapa istrimu itu nekat sekali.”

aku tidak tau Hyung, aku sedang mengecek toko, tiba-tiba dia nelfon kalau dia sedang ada didepan rumahmu, dia memohon padaku untuk memberitau passwordnya, sedangkan aku tidak tau, yang aku tau-

“Jemput dia, percuma saja, aku tidak akan memberitahumu, jemput atau aku biarkan saja istrimu itu didepan rumah sampai larut malam.” ancam Yoongi.

dia tidak akan pergi Hyung, ayolah aku mohon padamu, kau sendiri bilangkan kalau mereka boleh bertema, apa salahnya, dia terus merengek kepadaku, aku pusing dibuatnya.” geram Taehyung yang pusing akibat Jungkook tidak mau menurut padanya.

“Tidak akan!, aku sibuk.” ucap Yoongi terakhir sebelum mematikan telfonnya secara sepihak.

Yoongi ini kerasa kepala sekali, ia tidak ada belas kasihan sama sekali terhadap Jungkook apalagi Jimin, mereka hanya ingin berteman, tidak ada maksud lain, entahlah Yoongi sangat ragu untuk mereka berdua berteman, dia tidak ingin kehilangan Jimin lagi.

Sedangkan Park Jimin ia tengah menikmati sarapannya diruang makan, hari ini Yumna masak menu kesukaan Jimin, jadi ia sangat menikmatinya.

Jimin sama sekali tidak tau kalau didepan pintu Jungkook menunggunya dengan tentengan ditangannya.

ia ingin mengobrol banyak dengan Jimin tapi terjebak didepan pintu karena tidak tau apa passwordnya, Jungkook sudah menelfon Taehyung tapi Taehyung tidak tau, suaminya itu hanya tau password digerbangnya saja.

“Ajuma seperti ada yang mengetuk pintu.” tanya Jimin dengan mulut yang masih mengunyah.

Yumna yang sedang mencuci piring menoleh kearah Jimin, ia memfokuskan telinganya untuk mendengar apa yang dikatakan Jimin.

Ketukan itu hanya sekali dua kali, tidak ada suara sama sekali, Jimin merasa takut, apa lagi yang tau password rumah Yoongi hanya kedua temannya, kalau itu Yoongipun tidak mungkin.

“Biar ajuma liat.” Yumna melangkah mendekat kearah pintu, benar ia mendengar ketukan pintu itu, tapi sama sekali tidak ada suaranya, Yumna lupa kalau rumah megah ini sangat kedap suara.

Jungkook mencoba mengintip dibalik kaca dengan gorden putih yang masih menutup, ia tidak melihat siapa-siapa, sendangkan Jimin melihat siluet seseorang dibalik kaca itu.

“Ajuma, siapa dia.” tunjuk Jimin kearah kaca.

Yumna yang masih didepan pintu langsung menoleh kearah yang ditunjuk jimin.

“Hyung! Aku Jungkook! Kau didalam.” pekikan Jungkook sangat keras sampai terdengar didalam sesekali menggedor kaca itu pelan.

“Ah Jungkook, ajuma biarkan saja dia temanku.” ucap Jimin girang bahkan ia sudah meninggal makanannya dimeja sangking senangnya Jungkook datang kerumah.

“Kata tuan Yoongi tidak boleh ada yang datang-

“ustt.. ajuma Yoongi Hyung sudah mengizinkannya.” potong Jimin yang sudah siap membuka pintu rumah itu, tapi nihil ekspresinya yang tadi sumringah kini berubah bingung.

“Kenapa pintu ini tidak bisa dibuka.” gumammya bingung sesekali mencoba membukanya kembali, tapi tetap saja nihil.

“Jungkook-a, aku didalam, tunggu saja diluar ya!!.” pekik jimin tak kalah kerasnya, masalahnya rumah Yoongi ini kalau tidak teriak tidak dengar.

“Ajuma, coba ajuma yang buka.” perintah Jimin yang sudah menyingkir dari depan pintu.

“Tentu saja aku tidak bisa, pintunya terkunci kau lupa?.” ucap Yumna.

“Aissh, Min Yoongi sialan, kenapa harus dikunci segala, sudah jelas aku tidak akan kemana-mana.” rutuknya yang kesal dengan tingkah yoongi, pintu itu tidak terkuncipun ia tetap tidak akan bisa keluar, Yoongi seperti nya melupakan kalau ia juga memiliki gerbang.

Yumna yang mendengar rutukan Jimin hanya bisa pasrah ia tidak bisa berbuat apa-apa, tuannya itu sangat tidak mau kehilangan Jimin, tapi itu tak lama ia mempunya ide yang cemerlang, agar Jungkook bisa masuk kedalam rumah itu.

“Lewat belakang saja jungkook-a.” pekik jimin di depan kaca.

Tak lama Jungkook masuk kedalam rumah dengan lewat pintu belakang, sepertinya Yoongi lupa akan pintu satu itu, tapi tak apa jimin tetap tidak bisa keluar kemanapun.

Yang terpenting mereka berdua bisa bertemu lagi, lihat sekarang bahkan Jungkook sudah memeluk Jimin sangat erat, ia sudah lelah didepan, hampir setengah jam jungkook disana, itu sangat membuat Jungkook kepanasan.

jangan salahkan Jungkook ini semua salah Kim Taehyung, ditelfon berkali-kali hanya terjawab sekali saja, itupun waktu ia meminta password gerbang milik Yoongi selebihnya tidak diangkat sama sekali, entahlah apa mau dari Kim Taehyung itu, minta dihajar emang.

OBSESSED•
[Myg&Pjm]

OBSESSED | YOONMIN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang