34. Kabar baik.

551 70 13
                                    


 
     Delapan bulan kemudian...


Setengah jam yang lalu Yoon Woo sudah siap dengan makannya, perutnya sekarang merasa kenyang tapi tidak dengan hatinya.

hatinya masih gelisah menunggu kabar dari hyungnya, pasalnya Jimin mengalami pergerakan dijarinya, terhitung sudah cukup lama Jimin berbaring diruang ICU sejak kejadian mengerikan yang Yoongi lakukan waktu itu.

Yoongi akhirnya mengalah dengan hatinya, delapan bulan lalu akhirnya ia memutuskan untuk memberitahu keluarga Jimin tentang keadaan anaknya.

tapi ia tidak memberitahu alasan Jimin mengalami kritis itu disebabkan olehnya, ia menyabotase resepsionis untuk mengatakan kalau Jimin mengalami kecelakaan hebat.

Diruangan cuma ada Ji Sung yang sedang memeriksa keadaan Jimin, tentu saja saat itu terjadi Hyeri sangat khawatir pasalnya ia sedang berada samping Jimin dan sedang menatapnya.

Hyeri takut terjadi apa-apa dengan anaknya itu dan langsung memencet tombol untuk memanggil dokter jika keadaan darurat.

“Eomma.” panggil Yoon Woo yang mendekat kearah Hyeri sembari mengelus punggungnya lembut.

Hyeri menoleh kearah anak keduanya itu dengan air mata yang sudah mengalir, sakit hatinya melihat Jimin seperti ini.

“Bagaimana ini, aku tidak mau Hyung pergi.” ujar Yoon Woo yang sudah memeluk sang ibu.

Hyeri kembali menatap pintu itu.
“Doakan yang terbaik untuk Hyungmu, Hyung tidak akan meninggalkan kita.” jawab Hyeri sendu.

Yoon Woo mengangguk, tak lama Dokter yang menangani Jimin keluar sambil melepas baju hijaunya.
“Bagaimana dok.” todong Hyeri saat ji Sung telah sampai dihadapannya.

“Dok berkata yang baik dok, aku tidak mau mendengar kabar buruk tentang Jimin hyung.” sambung Yoon Woo.

Ji Sung tersenyum.
“Tenang saja, Hyung mu hebat, dia orang yang kuat, tidak lemah, dia sudah melewati masa kritisnya saat ini, sebentar lagi kita akan pindahkan dia keruang inap, kalian bisa menjenguknya kapan saja.” ucap ji Sung dengan senyumnya.

Hyeri dan Yoon Woo tentu saja bernafas lega, Hyeri sudah menangis sejadi-jadinya karena mendengar kabar bahagia itu.

“Tapi, untuk sementara ia belum mengingat semua, semua yang ada diingatannya hilang akibat benturan yang keras, kalau bisa kalian membantunya sedikit demi sedikit untuk mengingat semuanya, tapi jangan pernah memaksanya, pusing yang ia rasakan jika ia memaksa mengingat semuanya.”

Hyeri mengangguk hebat.
“Iya dok, terima kasih telah merawat anak saya selama ini, terima kasih banyak.

“Iya sama-sama Bu, sudah kewajiban saya sebagai dokter, kalau begitu saya pergi dulu, sebentar lagi anak anda akan siuman.” ujar Ji Sung sebelum melangkahkan kakinya pergi dari hadapan Hyeri dan juga Yoon Woo.

Ji Sung bertatap pandang dengan seseorang yang berpakaian serba hitam dan memakai masker hitam, memberi isyarat seolah pemuda itu harus mengikutinya, tentu saja pemuda itu mau mengikutinya karena sejak kedatangan Ji Sung dengan buru-buru keruangan Jimin pemuda ini tidak duduk, ia gelisah.

“Bagaimana keadaan Jimin?.” pemuda itu bertanya setelah mereka sampai didepan ruang dokter.

Ji Sung membalikan badannya dan menghadap sang pemuda.
“Dia sudah sadar, kondisinya sudah memulai membaik, kau tidak perlu khawatir lagi, cuman dia masih hilang ingatan akibat benturan yang kau lakukan.” ujar ji Sung yang sedikit tidak suka dengan apa yang dilakukan Yoongi kepada Jimin.

Iya! Pemuda itu Yoongi, selama Hyeri dan Yoon Woo sudah tau kabar buruk tentang Jimin ia hanya bisa menemaninya jika mereka berdua tidak ada disana, kalaupun ada ia tetap ada disana juga tapi ya seperti tadi berpakaian yang tertutup seolah mereka tau Yoongi ini siapa, nyatanya ibu dan adik Jimin belum mengetahui sama sekali siapa dirinya.

OBSESSED | YOONMIN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang