44.Pelecehan.

1K 83 25
                                    

        Guys, aku harap kalian baca ini tidak terbawa emosi ya.

Harus sabar.




Happy reading cinta❤
Jangan lupa vote.
Jangan jadi pembaca gelap okey👍













  Jimin tengah menikmati sarapannya sendirian, hyeri sedang pergi sedangkan Yoon Woo bersekolah.

hari ini adiknya itu sedang menjalani ujian disekolahnya, jimin sangat berharap adiknya itu lulus dengan nilai tertinggi dan bisa masuk universitas ternama di Korea, ia sangat tidak mau yoon woo mengalami nasib sama dengannya yang sekolah saja ia tidak lulus.

Terhitung seminggu sudah ia tidak bertemu yoongi, semenjak kejadian itu jimin tidak diperbolehkan untuk keluar rumah sama sekali oleh ibunya.

Jimin sempat membantah tapi hyeri tetap kekeh akhirnya dia yang mengalah walaupun dihatinya sangat memendam kerinduan yang mendalam untuk yoongi.

Ia menyesal telah melakukan hal konyol bersama jungkook waktu itu, andai saja waktu itu ia tidak nekat mungkin ia masih bisa bertemu yoongi saat ini, dan mungkin tidak akan pernah bertemu dengan hyeri dan yoon woo.

Tapi bukanlah ini yang jimin inginkan waktu itu? Bertemu ibu dan adiknya tanpa harus bertemu yoongi lagi, bahkan ia pernah punya keinginan jika ia tidak akan pernah menemui pria bernama Min Yoongi lagi karena ia benar-benar tidak mau diprilakukan buruk Olehnya, dan sekarang? Bukannya sudah terwujud? Kenapa dirinya malah ingin kembali lagi padanya?, bukannya ini sudah menjadi kesempatannya?. Ah entahlah jimin juga tidak tau mulai kapan ia jatuh cinta pada pria pucat itu.

Acara sarapannya sudah selesai kini ia bergerak menyingkirkan piringnya dan mencucinya sendiri, selama dirumah yang bisa ia lakukan hanya membantu sang ibu, ternyata yang jimin tidak tau selama ini Min Yoongi telah menghidupi keluarganya sangatlah cukup, iya cukup mampu membuka cafe kecil untuk penghasilan tambahan hyeri, tapi tetap hyeri belum tau kalau yang menghidupi keluarga kecilnya adalah yoongi.

“Aku sangat merindukanmu.” ujar seseorang yang tiba-tiba saja merangkul pinggangnya dari belakang, jimin yang terkejut refleks melepaskannya, takut orang itu adalah orang jahat.

“Kau kenapa? Tidak usah takut, aku disini.” ujar Ji Sung yang kembali ingin memeluk jimin tapi jimin menghindar.

“Kenapa kau bisa masuk, apa eomma tidak mengunci rumahnya.” ujar jimin yang hendak pergi dari hadapan Ji Sung guna mengecek pintu utamanya, tapi tertahan oleh Ji Sung yang mencengkram tangannya.

“Lepas!. ” berontak jimin.

“Kenapa? Bukannya sepasang kekasih berpegangan tangan?. ”

“Aku bukan kekasihmu. ” jawab jimin yang masih berusaha melepaskan cengkraman tersebut, jimin sangat takut sekarang, ia hanya berdua dirumah ini, apa yang hyeri pikirkan sampai memberikan kuncinya pada Ji Sung.

“Kenapa kau bisa masuk, tolong lepaskan aku, ini sakit. ” ujar jimin lagi yang masih berusaha melepaskan cengkraman Ji Sung.

“Tidak akan sakit jika kau tidak memberontak, ibumu yang memberikan ku kuncinya, kau tenang saja aku tidak akan macam-macam, aku hanya merindukanmu. ” Ji Sung mulai mendekat lagi kearah jimin, tapi lagi-lagi jimin melangkah mundur, jimin terus mundur saat Ji Sung melangkah maju sampai akhirnya Ji Sung kesal dan menarik paksa Jimin hingga jatuh ke pelukannya.

“Lepaskan aku!!! lepas! Tolong!!!. ” pekiknya keras.

“Kenapa kau berteriak, tenanglah.” Jimin tidak menggubris ia masih tetap memberontak ingin lepas dari pelukan, semakin memberontak jimin semakin kesal hati Ji Sung.

OBSESSED | YOONMIN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang