17.Kembali

1K 89 8
                                    

Namjoon dan Taehyung tidak berhenti mengelilingi kota demi untuk mencari Jimin, bodoh memang mereka itu, udah jelas-jelas apa yang dilakukan hyungnya itu salah tapi tetap saja mereka mau menuruti apa perintah darinya.

Tentu saja itu hal sangat mustahil bagi mereka jika tidak mau menurut dengannya karena investasi terbesar yang dilakukan yoongi diperusahaan mereka sangatlah besar, tentu saja mereka tidak mau membantah ucapannya, jika tidak bakal habis usaha yang sudah didirikan oleh mereka.

Mata elang keduanya tidak henti melihat seluruh sudut yang ada dikota tersebut guna menemukan Park Jimin, tapi sayang keduanya tidak menemukan wujud dari Jimin ini, tentu saja tidak! mereka mencarinya hanya dengan mengendari mobil tidak turun untuk mencari keseluruh sela.

"Ck Hyung! Dimana Jimin itu." gerutu Taehyung kesal, sambil menyetir mobilnya.

"Mana aku tau, mangkanya kita sedang mencari." jawab Namjoon.

"Apa Jimin tidak punya ponsel, sampai Yoongi Hyung harus kehilangannya?."

"Punya, tapi disimpan oleh Yoongi Hyung." jawab Namjoon dengan mata yang terus tertuju didepan sesekali celingukan mencari keberadaan Jimin.

"Yoongi Hyung benar-benar gila, dia ini suka atau cuma obsesi belaka, kenapa harus mengurung Jimin seperti itu."

namjoon mengidikan bahunya.
"Aku tidak tau, dan itu tentu saja bukan urusan kita, cukup kita menurut saja dengan Hyung, semua akan berjalan lancar, dan kau jangan pernah memberitahu Jungkook tentang hal ini, itu anak selalu ada aja idenya, takutnya jimin berbicara mengenai dirinya malah jungkook membawanya kabur, kita yang jadi sasaran pertama." cerca Namjoon panjang lebar.

Taehyung mendengus tidak suka mendengar kekasihnya dibicarakan seperti itu.
"ya iya, tidak akan aku beritahu jungkook." jawab Taehyung yang kembali memfokuskan matanya ketitik yang bisa Taehyung lihat.

Tak lama mobilnya berhenti mendadak sampai membuat Namjoon terhuyung kedepan.

"Hyung-hyung! Itu Jimin bukan sih." tanya Taehyung sesekali menepuk pundak Namjoon.

Namjoon melihat arah yang ditunjuk Taehyung, benar! Itu Jimin dengan gelagat yang gelisah Jimin berlari kecil sesekali ia melihat kebelakang seolah sedang menghindari seseorang.

"Aku akan menelfon Yoongi Hyung, ayo kita turun." Taehyung mengangguk dengan ajakan Namjoon, mereka berdua bergegas turun menghampiri Jimin yang tengah gelisah, dengan namjoon yang menelfon Yoongi.

"Park Jimin!!!." pekik Taehyung yang berlari mengejar Jimin diikuti Namjoon dibelakangnya yang masih sibuk menghubungi Yoongi, ternyata Yoongi lama mengangkat telfonnya.

"Hyung, telfon Min Jung Hyung saja." ucapan Taehyung tentu saja langsung diiyakan oleh Namjoon, tak lama min Jung mengangkat telfonnya dengan tergesa Namjoon memberitahunya jika Jimin tepat didepannya yang masih berlari mengindari mereka berdua, alamatnya tentu saja sudah Namjoon beritahu.

"Park Jimin hentikan!!." pekik Taehyung lagi, mereka bertiga ini sedang berlarian.

Jimin tidak berhenti berlari dengan kencangnya, ia tau pasti mereka berdua kenalan Yoongi, apa lagi ia sangat kenal dengan pria yang memanggilnya, itu kekasih Jungkook.

Keringat yang sangat deras tengah menetes dipelipisnya, tentu saja hatinya sangat berdegup kencang, ia tidak ada tempat untuk bersembunyi kali ini, tapi matanya tidak salah melihat, ia melihat Yoon Woo yang sedang berjalan dengan teman-temannya, Jimin ingin berteriak tapi tidak bisa ia tidak mau adiknya itu melihat ia sedang dalam kejaran orang, nanti apa yang dipikirkan adiknya itu.

Tapi tanpa Jimin sadari salah satu teman dari Yoon Woo melihatnya.
"Yoon itu bukannya hyungmu." tunjuk Jiyoon kepada Jimin yang tiba-tiba hilang membelokan badannya digang.

Yoon Woo menoleh, tapi yang ia lihat hanya dua orang pria dewasa tengah berlari memasuki gang tersebut.
"Mana?." tanya Yoon woo.

"Dia sepertinya sedang dikejar orang, kau tadi lihatkan dua pria yang berlarian." Yoon Woo mengangguk.

"Ayo kita lihat." ajak Jiyoon yang sudah menari Yoon Woo.

"Eh eh tunggu, kayaknya kita ngak bisa deh, hari ini ada kelas matematik, bisa gawat kalau terlambat, kita sudah bolos dijam pertama." cegah Nino selaku teman kedua dari Yoon Woo.

"Iya bener, kayaknya kamu salah lihat deh, Hyungku sedang berkerja, tidak mungkin ia berkeluyuran seperti itu, apa lagi dikejar orang, masa iya Hyungku mencuri kan tidak mungkin, Jimin Hyung itu sangat baik, eomma tidak mengajarkan hal seperti itu kepada kami." cerca Yoon Woo mencoba berpikir Positif.

Jiyoon mengaruk tekuknya, ia tidak salah lihat sih, masa iya matanya sudah minus jelas tidak mungkin, tak lama Jiyoon menggelengkan kepalanya.

"Mungkin benar katamu, aku salah melihat." ucap Jiyoon mencoba mempercayai Yoon Woo.

"Ya sudah ayo ah kita kesekolah lagi aja." ajak Nino dan diangguki oleh yoon woo juga Jiyoon.

Sedangkan Jimin sekarang sudah mati kutu, ia tidak bisa bergerak sama sekali, depan adalah gang buntu membelokan tubuhnya sungguh membuatnya menyesal, lihat sekarang ia sedang berhadapan dengan dua pria yang Jimin tidak tau namanya, yang ia tau mereka adalah teman dari Yoongi.

"Park Jimin hentikan hah.. hah.." ujar Taehyung yang ngos-ngosan, bahkan ia malah memegang lututnya sangking lelahnya, Namjoon yang dari belakang berhenti tepat disamping Taehyung sambil memegang pundak dari Taehyung dia ini juga sama lelahnya, ternyata Jimin larinya kencang juga.

"K-kalian m-mau apa!!." pekik Jimin yang telah terpojok pada dinding dibelakangnya.

"Taehyung-a, sudahi lelahmu." perintah Namjoon yang menepuk-nepuk pundak Taehyung.

"Dia larinya kencang sekali Hyung." jawab Taehyung yang masih mengatur nafasnya.

Jimin yang tengah ketakutan berusaha mencari sesuatu yang bisa melindungi dirinya.

"Aku tidak mau bersama Yoongi!!!, tolong lepaskan aku, aku mohon.." mohon Jimin dengan suara yang sedikit begetar, karena merasa takut, Jimin bakal mengira kalau Yoongi mungkin segera datang kemari.

"Tidak! Kami tidak akan melepaskanmu, kau itu tetap milik Yoongi, bahkan Yoongi sudah mengeluarkan banyak uang untukmu, dia membelimu dari hoseok dan juga telah membuat keluargamu hidup enak, dan sebagai balasannya kau harus bersama yoongi." ucapan Namjoon tentu saja membuat hati Jimin terluka, ternyata hoseok menjualnya itu yang Jimin tau.

Kenyataannya yoongilah yang ingin membelinya bukan dijual oleh hoseok, hoseok tidak tau apa-apa mengenai hal ini ia hanya menerima uang sudah itu saja.

"Tidak! Tidak mungkin ibuku menerima uang darinya!!." pekik Jimin frustasi.

"Tidak! Aku tidak mau bersama Yoongi! Tolong lepaskan aku!!! Tolong!!!." teriakan Jimin makin kerasa karena Taehyung dan Namjoon dengan tegas menyeret Jimin tanpa belas kasihan untuk ikut bersamanya.

"Tidak aku tidak mau!!, tolong!!!."

Taehyung kesal dengan teriakan Jimin terus menerus, itu sungguh memekakkan telinganya, dengan berat hati Taehyung sedikit memukul Kepala Jimin dengan sangat keras sehingga mampu membuat Jimin pingsan.

"Aku kesal dengan dia Hyung, berisik sekali." ujar Taehyung ke Namjoon dengan ekspresi tak bersalah.

"Biarkan saja dia pingsan sebentar agar kita bisa membawanya pulang." lanjut Taehyung.

Namjoon menyunggingkan bibirnya.
"Ide yang bagus Taehyung-a." Taehyung hanya tersenyum senang karena Namjoon menyetujui aksinya.

"kalau gitu kau saja Hyung yang menggendongnya, aku tidak kuat, aku hanya kuat mengendong Jungkook." ujar Taehyung yang sedikit mendorong Jimin kearah Namjoon.

Plak!.

"Kau ini, jika yang susah aja aku." ucap Namjoon kesal sembari membopong Jimin usai memukul kepala Taehyung.

OBSESSED
[Myg&Pjm]


Maafkan aku guys, kelupaan kalau hari ini book ini update.😭

OBSESSED | YOONMIN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang