Jimin tengah menundukkan kepalanya dengan sangat dalam, ia tidak mau menatap wajah Yoongi saat ini, setelah kepulangan teman-temannya Yoongi langsung menyeret Jimin menuju kamar atas tepat dikamar sang pemilik rumah.
Yoongi belum berbicara sepatah katapun dari mulutnya ia masih menatap lekat Jimin, sedari tadi ia terus menatap Jimin, Yoongi tidak hirau dengan teman-temannya yang minum dengan nikmat dirumahnya, bahkan sampai tidak sadari diri alias mabuk, Jungkook juga.
“Kenapa keluar dari kamar?.” tanya Yoongi.
Jimin semakin menenggelamkan kepalanya.
“A-aku tidak tau Hyung kalau ada temanmu.” jawab Jimin gugup.“Kau mencoba membohongiku? Tidak mungkin kau tidak mendengar suara Jungkook?.” desak Yoongi yang bahkan sekarang sudah mencengkram dagu Jimin agar mau menatapnya, tapi tetap mata cantik Jimin tidak menatap Yoongi ia berusaha mungkin menatap objek lain.
Jimin tidak menjawab, benar adanya jika ia keluar dari kamar karena mendengar suara Jungkook, ia sangat merindukannya, ia merasa jika bertemu Jungkook Yoongi akan mengizinkannya, tapi tidak, tindakannya malah membuat Jimin berada diposisi sekarang.
“Jawab jika aku bertanya, Nyonya Min!.” tekan Yoongi pada nada bicaranya.
“I-iya.” ucapnya sambil menganggukkan kepalanya terbata.
“cukup sekali kau bertemu jungkook.” Jimin menatap Yoongi kali ini.
“Kenapa?, aku hanya ingin berteman hyung.”
“Berteman dengan Jungkook?.” Jimin mengangguk hebat, ia sangat ingin memiliki teman mengobrol, Yumna saja tidak cukup, ia ingin memiliki teman yang bisa diajak bercanda, tertawa bersama.
“Tidak!.” dengusan nafas terdengar ditelinga Yoongi, Yoongi masih tidak mau membiarkan Jimin berteman dengan istri dari Kim Taehyung, ia tidak mau membuat Jimin pergi darinya, entahlah apa yang membuat Yoongi sangat yakin jika Jimin ditakdirkan hanya untuknya. Dengan paksaanmu maksudnya yoon?
“Hyung aku mohon padamu, aku tidak akan pergi darimu hanya karena berteman dengan Jungkook, dia anak yang baik Hyung, dia juga istri dari temanmu, masa kau tidak mempercayainya.” cerca Jimin sambil melepas cengkraman didagunya.
“Sekali tidak tetap tidak! Kau mengerti!.” tegas yoongi.
“Hyung ayolah... Aku tidak akan pergi darimu, aku janji padamu.” rengek Jimin yang memohon agar ia dibolehkan berteman dengan jungkook.
Yoongi menghela nafas.
“Terserah Hyung saja!.” lanjut Jimin dengan kesal lalu berjalan keluar dari kamar Yoongi sambil ngedumel lucu, sudahlah ponsel tidak ada berteman saja tidak boleh, apa mau dari tuan Min Yoongi ini!.
Dari arah ruang tengah Jimin melihat Yumna yang tengah membereskan botol-botol bir bekas teman-teman Yoongi melakukan pesta kecil itu, dengan apronnya Yumna masih terlihat sibuk, padahal jam sudah menunjukan hampir tengah malam.
“ajuma biar saya aja yang bereskan, ajuma istirahatlah.” ucap Jimin lembut sembari membantu Yumna mengambil botol-botol yang berserakan dimeja.
“Tidak usah jimin-a, nanti tuan bisa marah.” jawab Yumna yang merebut botol kosong itu dari tangan Jimin.
“Tidak apa-apa ajuma, Yoongi Hyung sudah tidur.” bohong Jimin, ia terlihat kasihan pada Yumna, seharian tidak ada istirahatnya.
“Jangan-jangan! Biar ajuma saja, yang istirahat seharusnya kamu, tuan Yoongi bisa marah jika ia melihatnya.”
“Ck ajuma, aku sudah bilang Yoongi Hyung sudah tidur, aku tidak membantu banyak, hanya membantu sedikit kok.” kekeh Jimin yang sudah membawa botol-botol itu ketempat sampah.
Dan ya apa yang dikatakan Jimin itu benar tuannya itu jika belum tidur pasti sudah keluar dari kamarnya ternyata tidak selama membantunya Yoongi tidak keluar sama sekali, padahal hati Yumna sudah deg-degan takut dimarah tuan besarnya itu, karena membiarkan Jimin membantunya.
Beberapa menit berlalu meja yang tadi berantakan penuh botol-botol, piring, gelas yang berserakan kini sudah kosong dan mengkilat lagi, yumna cukup lega karena pekerjaannya telah selesai berkat bantuan Jimin.
“Jiminie, istirahat, tuan Yoongi bisa marah jika kau belum tidur .” ucap Yumna.
“Tenang saja ajuma, Yoongi Hyung tidak akan marah, ya sudah aku kekamar dulu.” Yumna mengangguk mendengar ucapan Jimin, hatinya cukup lega karena Jimin mau menuruti perintahnya, ia juga akan segera membersihkan diri agar tidurnya nyenyak dan besok bisa melakukan aktivitas dengan keadaan yang segar.
Jimin menarik selimut tebal berwarna putih itu untuk menutup setengah dari badannya, malam ini terlalu sunyi sampai mampu membuatnya menguap berkali-kali, matanya terpejam, ia sudah sangat mengantuk, berdebat dengan Yoongi sungguh membuatnya menguras tenaga.
Baru saja mata cantik itu terpejam tapi sudah dibuat terbuka lagi dengan kehadiran tamu tidak diundang ke kamarnya, itu Yoongi yang sudah menyelusupkan kepalanya diceruk leher Jimin, tentu saja dia terkejut baru saja ia ingin terlelap dalam tidurnya tapi terganggu dengan pelukan seseorang yang sangat ia kenal.
“Hyung.” panggil Jimin.
Yoongi tidak merespon ia masih menyelusupkan kepalanya, rasa nyaman yang dirasakan Yoongi saat ini.
“Aku ingin tidur denganmu.” lirih Yoongi tepat didepan telinganya.
Hembusan nafas Yoongi sungguh membuat hati Jimin berdegup kencang, perasaan cinta itu semakin besar untuknya, tapi ia masih bimbang akan hal itu.
Mata cantik itu menatap Yoongi yang sedang memandanginya saat ini, bibir tebal Jimin terbuka sedikit tanda ia sedikit gugup, mata mereka kini saling tatap, perlahan mata cantik itu terpejam saat bibir mereka saling beradu, malam yang sunyi sungguh membuat suasana seketika menjadi romantis.
Apa yang merasuki Jimin kali ini? Ia merasakan getaran hebat ditubuhnya, hatinya tidak berhenti berdetak kencang, ciuman itu terlalu lembut! Tidak biasa Yoongi menciumnya seperti ini, biasanya Yoongi melakukannya dengan nafsu yang sangat besar sampai dirinya tidak bisa mengimbangi pergerakan Yoongi, tapi kali ini tidak, ia sangat menikmatinya.
Cukup lama Yoongi mencicipi bibir tebal milik Jimin, bahkan ia tidak tau kalau Jimin sudah capek membalas ciuman Yoongi, malam ini Yoongi sangat menginginkan jiminnya itu, sepatah katapun belum keluar dari mulut Yoongi, Yoongi masih menatap wajah Jimin yang sangat cantik menurut.
Mata indah itu terpejam, bibir yang basah dan sedikit bengkak terbuka, sungguh nikmat Tuhan yang mana lagi Yoongi sia-siakan, ini sangat menggoda iman Yoongi.
“Bertemanlah dengan Jungkook, asal kau tidak akan pernah macam-macam denganku.” ucap Yoongi tepat didepan muka Jimin.
Jimin membuka matanya, yang ia tatap pertama kali wajah putih pucat milik Yoongi yang tengah menatapnya dengan begitu intens.
“Aku janji padamu.” jawab Jimin, tentu saja jawaban itu mendapat senyuman manis dari Yoongi, dia rasa hati Jimin sudah seratus persen untuknya, jadi tidak mungkin Jimin akan melakukan hal aneh lagi, kabur dari rumah misalnya.
“Aku sangat menginginkanmu malam ini.” lirih Yoongi yang sudah berbisik ditelinga milik Jimin, Jimin yang merasa area sensitifnya tersentuh refleks menggeliat geli, bulu kuduknya seketika berdiri semua, apa yang dikatakan Yoongi cukup mampu membuat Jimin menerima lagi ciuman dari bibir tipis milik Yoongi.
•OBSESSED•
[Myg&Pjm]sampai ketemu dihari sabtu teman-teman🙈

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED | YOONMIN |
Fanfiction"END"✔ -SUKA CERITANYA WAJIB FOLLOW PENULISNYA (◍•ڡ•◍)❤ Menjadi cantik itu kutukan! Lihat Park Jimin sekarang! ia tidak tau apa-apa bahkan ia pria yang sangat baik, yang harus terjebak dengan seorang pria yang berhati dingin, tidak ada rasa peduli d...