08.Tanpa Kabar.

1.3K 97 8
                                    

          Hyeri mondar-mandir gelisah dengan anaknya Jimin, tidak seperti biasa selama awal dia berkerja Jimin tidak mengabarinya ataupun Yoon Woo dimana anaknya itu, tinggal dimana dia? Kerja apa dia? Hyeri benar-benar tidak tau yang ia tau hanya anaknya itu ingin berkerja sudah tidak ada kata-kata lagi.

“Eomma, hari ini sekolah mengada event jadi harus membayar iuran.” ujar Yoon Woo yang baru saja pulang sekolah dan langsung menghampiri Hyeri di dapur.

“Kalau tidak usah ikut tidak apa-apakan? Eomma tidak punya uang, Hyung mu juga tidak ada kabar sejak ia menginginkan berkerja.”

Yoon Woo mendudukkan dirinya dimeja makan yang tidak ada kursinya alias lesehan.
“Eomma aku sangat ingin mengikuti event itu, teman-temanku pada ikut.” rengek Yoon Woo.

Hyeri menghela nafas panjang, sekolah Yoon Woo ini selalu saja ingin mengeluarkan uang para muridnya, mereka tidak memandang kalau setiap murid itu orang tuanya tidak kaya.

“Bayar berapa event itu?.” tanya Hyeri.

“Sepuluh ribu won.” Hyeri terkejut dengan ucapan Yoon Woo, mana ada Hyeri uang segitu, buat makan aja dia tidak ada, lihat sekarang anak keduanya itu pulang sekolah belum ada masakan yang tersedia dimeja, pasti anaknya itu lapar setelah belajar seharian, Yoon Woo ini sekolah sampai menjelang magrib, kebayang enggak capeknya dia.

“Usahain ya eomma, atau telpon Jimin Hyung, dia pasti punya uang.” rengek Jimin.

“Hyung Mu itu tidak tau ada dimana, dia tidak mengabari eomma sejak dia pergi.” jawab sang ibu lesu.

“Mungkin Jimin Hyung sedang sibuk eomma, mangkanya tidak sempat mengabari eomma, tapi kali ini akan aku coba menghubungi Jimin Hyung, eomma tenang aja jangan terlalu banyak pikiran.” tenang Yoon Woo, Hyeri hanya mengangguk dan sedikit tersenyum pada putra keduanya itu.

Nasib memang tidak ada yang tahu ia ditinggal pergi oleh sang suami karena dia punya pendamping yang baru, mantan suaminya itu tidak mau membawa anak dari mereka walaupun cuma satu ia hanya ingin pergi sendiri bersama sang kekasih baru, tidak masalah Hyeri tidak keberatan toh harta yang paling berharga ya kedua anaknya, Jimin dan Yoon Woo.

Sebentar lagi mulai gelap Hyeri dan Yoon Woo tidak punya persediaan makanan kali ini apa boleh buat sepeserpun Hyeri tidak pegang, ia hanya buruh art yang digaji hanya sebulan sekali dan dia baru memulainya dua Minggu yang lalu jadi majikannya belum memberinya uang.

“Eomma aku mau mandi ya, tidak apa-apa tidak ada makanan, aku tidak lapar kok.” senyum Yoon Woo diakhir sebelum meninggalkan sang ibu sendirian di dapur untuk membersihkan badannya.

Didalam kamar Yoon Woo tidak langsung membersihkan tubuhnya melainkan ia langsung merebahkan nya di kasur, kalau hyungnya itu lihat dia pasti dimarah habis-habisan, menurut Jimin itu sangat kotor.

Tangan yang meraba mengambil ponsel yang ada di tasnya dan melihat tidak ada notifikasi sama sekali entah itu teman atau hyungnya. Dengan cepat ia memencet nomor Jimin dan mau menghubunginya, dia ingin tau hyungnya itu baik-baik saja atau tidak, tapi tentu saja itu nihil tidak ada jawaban sama sekali bahkan nomornya tidak aktif, sebegitu sibuknya kah hyungnya itu sampai melupakan memberi kabar untuk mereka?.

“Ada apa dengan Jimin Hyung, kenapa tidak menelfon, tidak biasanya.” gumamnya sendiri, tapi Yoon Woo tidak hanya sekali menelfon nya tapi berkali-kali hasilnya tetap nihil Jimin tidak bisa dihubungi, tidak lama ia meletakan ponselnya karena lelah menghubungi Hyung itu tanpa ia sadari ia tertidur dengan sangat lelap bahkan tidak membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, sekolah yang membuatnya lelah seharian akan terbayarkan dengan tidur puas dimalam harinya.

Tapi tepat tengah malam Yoon Woo terbangun dengan kondisi tenggorokan yang sangat haus, Yoon Woo merasakan ia sedang berlari maraton yang jaraknya sangat jauh itu sungguh membuatnya lelah dan sangat haus, dengan malas ia beranjak dari kasur empuknya menuju dapur untuk mengambil minum dengan membawa ponselnya.

Tengah asik menegak minumnya Yoon Woo dibuat tersedak sampai tidak bisa berhenti karena ia baru saja mendapat notifikasi bahwa ia mendapat transferan uang sebanyak itu, Yoon Woo tidak menyangka, dengan cepat ia mengucek matanya siapa tau ia ini masih dalam keadaan mata yang buram mangkanya ia salah melihat angka yang tertera didalam ponselnya, tapi tidak ia tidak dalam kondisi mata yang buram, sangat jelas angka itu, angka yang membuat Yoon Woo menjingkrak kegirangan sampai membuat sang ibu terbangun dan menyusulnya ke dapur.

“Ada apa Yoon Woo-ya?.” tanya Hyeri.

“Eoh! Eomma!, eomma tidak perlu memikirkan uang untuk aku, lihat Jimin Hyung mengirimkan uang sebanyak ini, pasti Hyung sangat pekerja keras disana.” ujar Yoon Woo senang sambil menyodorkan ponselnya ke Hyeri agar sang ibu dapat melihatnya.

Hyeri melakukan hal yang sama seperti yang Yoon Woo lakukan, ia mengucek matanya siapa tau ia salah melihat angka yang begitu banyak disana.

“Tidak mungkin, Hyung mu tidak mungkin seperti itu.” gumam Hyeri sedih, bahkan sambil menutup mulutnya dengan jemarinya, Yoon Woo yang sedang senang tiba-tiba merasa bingung dengan ibunya itu.

“Tidak mungkin bagaimana eomma? Hyung telah mengirimkan kita uang, bahkan jumlahnya begitu banyak, berati hyung bekerja ditempat yang mewah.”

Lagi-lagi Hyeri menggelengkan kepalanya.
“Bos mana yang mau menggaji karyawannya dengan begitu banyaknya Yoon Woo-ya.” yoo Woo mendekat kepada Hyeri dan memeluknya penuh kasih sayang.

“Eomma, kita harus percaya pada Jimin Hyung, Hyung sudah berusaha semaksimal mungkin, doakan saja ucapan Yoon Woo benar Jimin Hyung tengah bekerja ditempat yang mewah, Hyung tidak mungkin melakukan hal seperti itu, eomma tau hyung kan? Yoon Woo juga tau, tidak mungkin Jimin Hyung seperti itu, percaya saja ya eomma.”  tenang Yoon Woo yang membuat hati Hyeri kembali tenang.

Hyeri menghela nafas tenang ya walaupun pikirannya sudah kemana-mana tapi benar apa yang dikatakan putra keduanya itu ia harus percaya pada Jimin, hanya Jimin yang mau menjadi tulang punggungnya dan Yoon Woo.

“Coba kau hubungi Hyung mu itu, dia telah mengirimkan mu uang, berati dia sedang memegang ponselnya” perintah Hyeri dan diangguki oleh yoon woo.

Beberapa kali yoon woo menelfon Jimin tetap saja tidak aktif berarti setelah ia mengirimkan uang dan tanpa sepatah katapun ponselnya langsung dimatikan itu yang ada dipikiran Yoon Woo, tidak mungkinkan langsung tidak aktif seperti itu.

“Tidak bisa eomma, Hyung tidak aktif.”

“Bagaimana bisa, dia baru saja mengirimkan mu uangkan.” Yoon Woo hanya menaikan pundaknya saja, ia tidak tau apa yang terjadi pada hyungnya itu.

“Sudahlah eomma, besok kita coba menghubungi Hyung lagi, mungkin Hyung sedang lelah.” tenang Yoon Woo lagi pada sang ibu.

Hyeri mengangguk.
“Ya sudah, kau kembali tidur dan ganti pakaianmu.” perintah Hyeri yang mencubit perut Yoon Woo karena ia tidak Menganti pakaiannya.

Yoon Woo meringis karena cubitan sang ibu.
“Iya eomma, maaf tadi ngantuk banget, malam eomma, Yoon Woo tidur lagi ya.” Ucap Yoon Woo terakhir sebelum meninggalkan Hyeri dengan kecupan sayang di pipi ibunya itu.

OBSESSED
[Myg&Pjm]

Adeknya gak kalah ganteng ya☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adeknya gak kalah ganteng ya☺

OBSESSED | YOONMIN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang