Chapter 26

19K 1.3K 466
                                        

[ Di Atas Kasta short AU/fake chat, bisa diakses di tiktok dan instagram ; bhumikaakshara ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Di Atas Kasta short AU/fake chat, bisa diakses di tiktok dan instagram
; bhumikaakshara ]


•••

MANDALA sungguhan sangat tidak menyukai keterlambatan. Sejak kecil ia telah dididik untuk menghargai setiap detik yang ada. Terlepas dari apapun kedudukannya di dunia ini— menghargai waktu adalah hal mendasar yang harus dimiliki semua orang— begitu prinsip yang ditekankan dalam diri Mandala sejak dulu.

Ia tak pernah terlambat.

Sebelumnya paten begitu. Akan tetapi, sialnya pagi ini, ia terlambat.

Pukul tujuh tiga puluh riak matanya yang mengerjap terasa gelisah. Tubuh dinginnya yang berselimut hangat berdesir tegang hingga ke ubun-ubun. Ada begitu banyak dering ponsel yang membangunkannya dalam terkesiab— adalah Chandra yang panik di seberang sana— sebab ia belum menunjukkan tanda-tanda kesiagaan di waktu yang sudah sesiang ini.

Seingat Mandala, ia masih didekap hangat oleh suaminya beberapa saat lalu. How tightly the ocean hug them together— Mandala sampai lupa, bahwa Sentana telah meminta izin untuk terbang ke Singapura padanya hampir tiga jam yang lalu.

Mandala akui ia teledor hari ini. Rasa kantuk yang ada terlalu kuat mendominasi, terlebih resort yang ia tempati berada di pesisir pantai— membuat suara ombak terdengar menenangkan— dan, jadilah Mandala lebih lelap dalam tidur jika dibandingkan dengan biasa-biasanya.

Hal ini adalah sepenuhnya kesalahannya.

Atau, adalah kesalahan Sentana yang menyuruhnya untuk tertidur lagi tadi?

Benar, mungkin memang kesalahan Sentana— sebab seharusnya Mandala tidak tertidur lagi tadi pagi— Dan, seharusnya mereka pulang saja begitu pesta malam kemarin usai dilangsungkan. Sentana seharusnya yang memegang tanggung jawab penuh atas keterlambatannya pagi ini.

Bahkan dibalik kantuknya yang terlalu berat, ada Sentana yang juga menjadi penyebab utamanya.

Namun, untuk saat ini, Mandala sudah teramat terlambat. Daripada merutuki Sentana yang kemungkinan sudah tidak di pulau yang sama lagi dengannya, lebih baik Mandala berlari menuju lobby utama dan mencari supir yang dikirim oleh Sentana untuk mengantarnya ke lokasi talk-show hari ini.

Ada satu setengah jam yang ia miliki sekarang.

Tentu saja, Mandala menyempatkan diri untuk mandi tadi. Tampilannya telah siap dengan Knitted Cardigan berwarna merah muda itu. Urusan riasan wajah, Mandala akan memakainya di mobil sembari menuju ke lokasi talk-show. Dan untuk perkara rambutnya— Mandala akan pikirkan itu nanti.

Ia sungguhan kehabisan waktu sekarang.

"Selamat pagi, ibu." seorang pria berkemeja putih nampak berdiri sopan tepat di lobby. Memberi sapaan yang terdengar santun. Nampaknya, pria itu sudah menunggu sejak tadi.

Di Atas KastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang