DI dalam negeri dogeng, ada Cinderella yang hidup dalam takdir buruk melintang. Diperlakukan semena-mena oleh ibu, dan, kedua kakak tirinya. Juga, harus berbesar hati menerima julukan Upik Abu yang diberikan kepadanya.
Namun, negeri dogeng selalu memiliki kisah romansa yang mendamba, bagi siapapun tokoh di dalamnya. Cinderella yang tetap mempertahankan sikap santun dan kerendahan hati itu, menerima ganjaran yang setimpal. Di antara banyaknya gadis-gadis muda yang memiliki derajawat bangsawan pada nama mereka, Cinderella, yang hanya seorang Upik Abu justru memiliki takdir yang diimpikan semua gadis, tanpa terkecuali.
Keberadaannya dicari-cari. Telapak kakinya disayembarakan. Namanya dielu-elukan.
Oleh sang Pangeran, yang jatuh hati pada pandangan pertama.
Lantas, takdir yang bermain peran, berlagak baik kepada Cinderella. Mempertemukannya dengan sang Pangeran, membuatnya mengenakan sepatu kaca— yang selama ini telah kehilangan sang empunya. Dan, sejak hari itu, takdirnya berbanding terbalik dengan begitu sempurna.
Cinderella dipinang oleh sang Pangerang yang mendambanya. Hidupnya yang sejak dulu kesusahan, kini, tidak lagi begitu. Ia dapat merasakan hari-hari yang bahagia bersama sang Pangeran. Kerajaan kini yang ia tempati, berbanding terbalik dengan rumah yang dulu menjadi tempatnya harus pulang. Ia diperlakukan adil, seutuhnya. Tidak ada panggilan Upik Abu yang dipanggilkan kepadanya, sebab, Cinderella telah menaik derajatnya.
Menjadi seorang permaisuri yang menerima cinta sepenuhnya.
Kisah cinta mereka yang melibatkan dua latar belakang kehidupan berbeda, nyatanya, berhasil dan berakhir membawa bahagia kepada keduanya.
Sangat tidak adil, bagi Jeremy, yang tidak berakhir demikian.
Di kehidupannya, ialah seorang Upik Abu itu— yang sialnya, mendamba sang Permaisuri. Jatuh tergelincir pada pesona dan paras ayu, perempuan, yang memiliki takdir seratus persen berbanding terbalik dengan dirinya.
Jeremy menyerahkan segenap hati, mempertaruhkan harga diri, berdiri kuat nan berusaha mempertahankan Permaisuri yang ia miliki. Namun, takdir berkata lain, sebab, kandas hubungan adalah akhir yang harus ia hadapi.
Sejak awal ia tau bahwa hidup Mandala terlalu langit untuk dirinya yang hanya seorang bumi. Akan tetapi, bermodalkan keberanian ia mendekati Mandala. Dengan tangan kosong, tanpa harta segenggam pun.
Dan bagai berhasil mendekap bulan ke dalam dekapannya, perasaannya berbalas.
Permaisuri itu, Mandala, juga merasakan perasaan yang sama dengannya.
Cinta mereka saling berbalas. Hari-hari dengan gelitik romansa mendamba mereka lalui bersama. Satu tahun, terasa begitu hangat nan mendebarkan. Dua tahun, kasih itu memuncah, masa depan mulai kerap mereka bayangkan.
Akan tetapi, bukankah seorang Upik Abu tidak diizinkan untuk memiliki angan yang terlalu tinggi 'kan?
Sebab ketika ia memberanikan diri untuk datang dengan niatan mempersunting, harga dirinya justru dibuat jatuh sampai ke palung. Gelar, kasta dan tahta, semua-semua menjadi persoalan serius yang mempersulit hubungan mereka.
Dimulai dengan statusnya sebagai sang kekasih Permaisuri yang tak dianggap ada, sampai, surat undangan pernikahan yang bertuliskan nama Permaisurinya itu, ia terima.
Jeremy seharusnya sadar , sejak awal ia hanya segelintir kerikil di dunia ini. Tentu saja, akan kalah dengan Pangeran berkuda putih yang siap memberi sang Permaisuri kastil megah berlapis emas, putra-putri dengan masa depan yang cerah, dan rumah tangga harmonis tanpa mempermasalahkan susu dan gula.

KAMU SEDANG MEMBACA
Di Atas Kasta
RomancePernikahan yang terjadi tanpa landasan perasaan. Menjunjung tinggi wangsa nan tatanan budaya di masyarakat. Dan mengesampingkan seluruh kebahagiaan. Sentana Loka dan Mandala Bhuana telah terjebak dalam dalih pernikahan yang saling mengikat satu sa...