Seperti kegiatan sehari-harinya, Bumi bangun subuh untuk mengambil wudhu.
"Sugeng enjang, mas." Sapa Gayatri lembut.
(Selamat pagi, mas)Bumi terkejut, ia menegakkan tubuhnya lalu membungkuk dan memberi hormat.
"Sugeng enjang, ndoro."
"Sudah tidak perlu seperti itu. Tegakkan tubuhmu." Kata Gayatri.
Bumi menurut, ia mengulang lagi wudhu yang terganggu tadi. Gayatri memperhatikan pria itu lekat. Ia bangun sepagi ini karena ingin wudhu juga, ternyata Bumi sudah duluan. Jujur hati Gayatri menghangat melihat pria itu yang sangat taat dengan agama, tidak melupakan kewajibannya.
"Silakan ndoro, jika ingin wudhu, saya permisi." Bumi menundukkan tubuh dan berjalan mundur lalu berbalik.
Khi..khi...khi..
Sebuah suara tertawa dan melengking terdengar oleh Gayatri. Gadis itu terkejut, ketika ia mendengarkan lagi namun suara itu menghilang, Gayatri mengambil wudhu kembali.
Khi..khi..khi..
Suara tawa itu kembali terdengar, bulu kuduknya berdiri.
"Dita! Dit!" Panggil Gayatri, namun tak ada yang datang.
Ketika ia menoleh, ia melihat kuntilanak yang terbang ke arahnya, matanya membelalak, ia berteriak dan menutup matanya takut, namun tiba-tiba ada seseorang yang menariknya menjauh, ketika Gayatri membuka matanya, ia sudah ada di belakang punggung Bumi.
"Lungo kowe!" Teriak Bumi
Khi..khi..khi...khi!!!!
Bumi mengayunkan tangannya, dan darisana keluar sebuah sinar putih. Kuntilanak itu berteriak dengan suara lengkingan yang memekakkan telinga lalu menghilang. Gayatri masih gemetar, ia memegang pundak Bumi dari belakang.
"Ndoro tidak apa-apa?" Bumi berbalik.
Gayatri baru menyadari, pria itu tinggi, wajahnya ada di hadapan dadanya. Gayatri menggeleng lembut.
"Nunsewu, tangan ndoro tersentuh, silakan ambil wudhu kembali, saya akan temani." Kata Bumi sambil menjauh dan duduk di sebuah kursi anyaman bambu.
Gayatri berdiri membeku, namun ia kemudian mengambil wudhu kembali, dan masuk ke rumah dengan Bumi yang menjaga di belakangnya.
Gayatri masuk ke kamar dan memutar bola matanya ketika ia melihat pengasuhnya itu masih ngorok tidur dengan posisi yang mungkin bisa membuat encok.
Gayatri menggunakan dua sarung, kemudian shalat. Hatinya berbunga-bunga dengan perlakuan Bumi tadi.
"Akkkkkk!!!!" Gayatri memekik tertahan sambil memukul-mukul tangan Dita.
YOU ARE READING
Bumi
RomanceBumi sang murid kesayangan Mbah Kliwon, yang selalu menemani sedari kecil. Tidak ada yang pernah melihat Bumi bersama dengan Mbah Kliwon, hanya dalam keadaan darurat saja ia akan mendampingi sang guru. Bumi bukan laki-laki yang mengurusi perihal as...