Beberapa hari lagi Bumi akan mengadakan acara Tedhak Siten untuk Abimanyu. Banyak yang harus disiapkan. Haryo dan Utari menyiapkan bagian jadah warna-warni, sedangan Jayengrana dan Kana menyiapkan bagian kurungan dan juga tangga tebu.
Kana sedang mondari-mandir mencari kurungan ayam. Setahu dia, kurungan ayam itu masih ada bekas Ndoro Adimas dulu, karena anggota keluarga itu selalu menyimpan dengan apik barang-barang yang sudah dibeli.
Kana mengeluarkan barang-barang keluar gudang.
"Kana."
Kana menoleh dan menemukan Jayengrana sedang ada di luar gudang.
"Ya mas?"
"Sedang apa?"
"Mencari kurungan ayam."
"Eh tidak usah, saya lupa bilang, ndoro minta dibelikan yang baru saja, karena kurungan yang dulu pasti sudah usang."
Bahu Kana turun, ia merasa lelah karena barang-barang yang ia keluarkan cukup banyak, dan sekarang ia harus kembalikan lagi. Pekerjaan yang sia-sia.
"Ya sudah mas." Kata Kana
Jayengrana iba, ia tahu Kana kecewa, tapi ia tak mengucapkannya.
"Sini saya bantu."
"Tidak usah mas, tadi ini saya yang mengeluarkan, biar saya saja yang mengembalikan." Kata Kana sambil mengangkat barang-barang.
Jayengrana bukan tipe yang suka ditolak, tanpa membujuk, ia mengangkat barang-barang masuk ke dalam gudang. Kana melihatnya dan hanya terdiam.
"Terimakasih mas untuk bantuannya." Kata Kana sambil menepuk-nepuk tangan, baju juga celananya karena banyak debu.
"Sama-sama."
Tiba-tiba Jayengrana sudah ada di depan Kana, dekat dengannya. Kana memandang pria yang lebih tinggi itu darinya.
"Kena..."
"Sebentar, ada sawang."
(Jaring laba-laba)Jayengrana membersihkan jaring laba-laba yang nyangkut di atas kepala Kana. Ia membersihkan dengan pelan-pelan, sedikit-sedikit, menepuk pelan agar debu di rambut Kana terbang.
"Sudah bersih." Kata Jayengrana
Tanpa sadar mereka berpandangan.
Mas Jayeng ganteng sekali, apalagi dia itu jago beladiri, pinter, baik, lembut sekali kalau bicara. Saya suka Mas Jayeng, dia suka saya tidak ya?
Cantik sekali kamu, Kana, tapi saya tidak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaan saya.
Jayengrana berdehem, menyadarkan mereka berdua.
"Ehm ayo beli kurungan ayam." Kata Jayengrana
"Eh iya mas."
Dengan canggung mereka pun pergi ke pasar untuk membeli kurungan itu.
YOU ARE READING
Bumi
RomanceBumi sang murid kesayangan Mbah Kliwon, yang selalu menemani sedari kecil. Tidak ada yang pernah melihat Bumi bersama dengan Mbah Kliwon, hanya dalam keadaan darurat saja ia akan mendampingi sang guru. Bumi bukan laki-laki yang mengurusi perihal as...