"Tanggung jawab." Ucap Giska pada Bumi yang sedang membelakanginya beres-beres.
Bumi menghentikan kegiatannya.
Sudah dimulai. Batinnya.
Bumi membalikkan badannya.
"Kamu seperti orang yang tak bersalah, Bumi. Aku sudah menahan diri untuk biasa saja. Kamu lupa kejadian beberapa hari lalu??" Tanya Giska marah
"Jadi apa maumu?" Tanya Bumi pada Giska sambil menaikkan alisnya.
"Kamu harus tanggung jawab."
"Tanggung jawab yang bagaimana yang kamu inginkan?" Tanya Bumi sambil bersidekap di depan Giska.
Giska bingung dengan sikap pria di hadapannya ini. Ia menduga jika Bumi sudah mencium kebohongannya, dan jika itu terjadi ia takut sekali.
"Begini saja, antarkan saya kepada kedua orangtuamu. Saya akan jelaskan duduk perkaranya." Ucap Bumi lagi.
"Orangtua saya jauh, ada di Surabaya."
"Tidak apa-apa, saya akan datang ke Surabaya. Bagaimana?"
"Tidak." Walaupun Giska ingin menjadikan Bumi miliknya, namun ia belum sanggup kalau ia harus melibatkan kedua orang tua mereka.
"Lalu bagaimana maunya?"
"Jadi kekasihku."
Bumi menghela napas lelah.
"Kalau kamu gak mau, saya akan sebarkan semua foto video ke pihak kampus."
"Baik baik, silakan, saya turuti apa maumu." Ucap Bumi sambil berlalu.
Giska memekik senang, lalu kemudian Bayu datang.
"Gimana?" Tanya Bayu
"Sukses!" Kata Giska
Author be like :
Bumi melangkah keluar ruangan itu sambil menahan kesal. Demi apa ingin sekali ia mengumpat. Ketika ia sedang akan berjalan pulang, ia melihat anak perempuan yang waktu itu memberinya gelang. Bumi mengucek matanya, tapi benar anak itu yang ada di hadapannya. Ia memperhatikan anak perempuan itu yang sedang bersenandung lelo ledung, sambil celingak celinguk dan makan permen jeli yang ada di tangannya. Ia tersenyum geli.
YOU ARE READING
Bumi
RomanceBumi sang murid kesayangan Mbah Kliwon, yang selalu menemani sedari kecil. Tidak ada yang pernah melihat Bumi bersama dengan Mbah Kliwon, hanya dalam keadaan darurat saja ia akan mendampingi sang guru. Bumi bukan laki-laki yang mengurusi perihal as...