30

1.3K 174 67
                                    

"Tolong, ibu ini mau melahirkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tolong, ibu ini mau melahirkan." Ucap Bumi sambil memapah Ning masuk rumah sakit.

"Ah ibu Ning, siapkan brangkar!" Seru seorang dokter jaga.

Para staf medis segera menyiapkan brangkar dan membaringkan Ning disana.

"Ibu..."

"Gendis sama om dulu ya." Ucap Bumi sambil meraih tangan Gendhis.

Jujur saja Jayengrana daritadi aneh melihat interaksi Bumi dan Gendhis. Setiap dua manusia ini berdekatan, ada pendar cahaya keluar dari tubuh mereka dan pendaran itu seperti sebuah selaput yang membungkus mereka berdua, tapi kalau mereka berjauhan, pendaran itu hilang.

Lalu Jayengrana melihat sebuah bayangan. Bumi menggunakan pakaian raja dan Gendhis menggunakan pakaian ratu dalam versi dewasa. Di sekeliling mereka banyak prajurit, juga orang-orang yang menyembah mereka. Sepertinya kedua orang ini dulunya sepasang suami istri yang memegang tampuk pemerintahan dan berhasil.

Jayengrana menggelengkan kepalanya.

Masak iya ndoro berjodoh sama anak SD. Memikirkannya saja merinding.

Jayengrana mengambil ponselnya. Ia memberi pesan pada Haryo.

Jayengrana memasukkan ponsel ke kantung celananya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jayengrana memasukkan ponsel ke kantung celananya. Setelah menjadi partner kerja bertahun-tahun dengan Haryo, pria ini ketularan suka bergosip dengan Haryo. Selain informasi keraton, politik, juga bisnis, ia juga tahu tentang cerita-cerita panas yang sedang beredar di sekitar para abdi.

Jayengrana melihat Bumi dengan setia menggenggam tangan Gendhis. Demi Tuhan ia melihat ini berbeda.

"Dimana istri saya?" Tiba-tiba Gani datang dengan terengah-engah karena berlari.

"Ayah!" Gendhis lari ke arah Gani dan pria itu menggendongnya.

Seorang staf medis mengatakan Ning sedang ada di dalam menunggu pembukaan, dan mereka menunjuk Bumi kalau pria itu yang mengantarkan istrinya kemari.

"Terimakasih, terimakasih sudah menyelamatkan istri saya." Ucap Gani sambil memeluk Bumi.

"Sama-sama dok."

BumiWhere stories live. Discover now