(PS : lagu diatas diputer pas part nanti Bumi gak bisa tidur ya)
Raden Ajeng Gayatri membersihkan diri dan Dita mengobati beberapa luka gores yang ada di tubuh majikannya itu.
"Aww, Dit, sakit." Keluh Gayatri
"Nunsewu, ndoro. Sedikit lagi. Nah sudah."
Tok..tok..tok
Ketukan di pintu mengagetkan mereka, Dita membukakan pintu dan sudah terlihat Raden Mas Bimantara di depan kamar Gayatri.
"Ndoro." Dita menundukkan wajah dan membuka pintu lebar, membiarkan tuannya itu masuk.
"Rama." Gayatri berdiri dan memberi hormat.
"Tutup pintu." Ucap Raden Mas Bimantara pada penjaganya.
Ayahnya itu mendekati Gayatri.
"Lihat Rama."
Gayatri mengangkat wajahnya.
Plak!!!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Gayatri sampai gadis itu tersungkur ke kasurnya. Dita membelalakkan matanya, ketika ia hendak membantu tuannya itu, ia ditahan oleh penjaga dari Raden Mas Bimantara.
"Rama!" Gayatri memegangi pipinya yang pedas dan panas, air matanya jatuh.
"Anak kurang ajar! Murahan! Sejak kapan Rama mengajarimu untuk merendahkan diri di hadapan lelaki?!"
Gayatri terdiam, ia tahu ia salah. Ia duluan yang akan mencium Bumi tadi.
"Kamu adalah putri Rama satu-satunya, yang kami jaga dengan baik agar menjadi terhormat. Tidak Rama sangka demi hasratmu, kamu merendahkan harga dirimu."
Gayatri menangis tersedu-sedu.
"Ampun Rama. Ampun." Ucap Gayatri.
"Kamu tahu, Raden Mas Abimanyu membatalkan pertunangan kalian, itu khan yang kamu mau?"
Gayatri memandang ayahnya.
"Kamu mungkin senang, tapi apa kamu tahu alasan Raden Mas Abimanyu pada ayahnya? Dia mengatakan, kamu menginginkan pria lain, dan itu bukan tanpa bukti, beliau melihat dirimu yang akan mencium Raden Mas Bumi! Sungguh sangat memalukan!"
Tangis Gayatri makin kencang.
"Saya harus apa Rama? Untuk memperbaiki ini semua?"
"Sudah terlambat. Rama juga tidak bisa menyelamatkanmu. Sekarang terserah apa maumu. Rama dan ibu sudah tak mau peduli lagi." Ucapnya lalu kemudian berlalu dari kamar Gayatri.
Dita mendekati tuannya yang sedang menangis tersedu-sedu.
"Dita, bagaimana ini? Dita.."
"Ndoro, saya sudah katakan pada anda, jangan main-main. Kalau sudah begini, bagaimana."
YOU ARE READING
Bumi
RomanceBumi sang murid kesayangan Mbah Kliwon, yang selalu menemani sedari kecil. Tidak ada yang pernah melihat Bumi bersama dengan Mbah Kliwon, hanya dalam keadaan darurat saja ia akan mendampingi sang guru. Bumi bukan laki-laki yang mengurusi perihal as...