Bumi mengelus punggung istrinya yang sudah payah di hadapannya dengan mulut cemberut.
"Kenapa nimas?" Tanya Bumi sambil tertawa geli.
"Iiihhhh kangmas curaaaangg." Kata Gendhis sambil bersidekap.
Ya, janji tinggalah janji. Ketika Gendhis mengatakan Bumi harus menurut, memang ia menurut, namun hanya lima menit, ia melepas paksa ikatan syal di tangannya. Membalik keadaan dengan menutup mata Gendhis dan lihatlah kamarnya ini, berantakan dan tak berbentuk. Demi apa Bumi menggempurnya tanpa jeda dan ampun berkali-kali.
"Loh kok curang tho, sayang?"
"Khan harusnya adek yang menang."
Bumi tertawa, memang istrinya itu lebih cocok kalau dipanggil adek, nimas juga cocok tapi kalau dalam keadaan ia tidak ngambek manja seperti ini.
"Oh begitu? Waduh, maaf ya mas salah, bagaimana kalau kita ulang lagi dari awal."
Gendhis membelalakkan matanya.
"Iih itu sih maunya kangmas."
Bumi tertawa terbahak-bahak. Ia menarik pinggang istrinya mendekat, benar, Gendhis habis di tangannya malam ini.
Bumi mengecup bibir istrinya itu.
"Malam ini adalah malam terindah dalam hidup mas. Terimakasih nimas. Nimas adalah istri terbaik."
Gendhis tersipu dengan pujian suaminya.
"Benar? Kangmas suka kejutanku?"
"Nimas tidak lihat keadaan kamar kita ini? Besok mungkin semua bertanya-tanya ada keributan apa kemarin malam. Biarlah mereka mendengar teriakanmu sayang, supaya mereka tahu bagaimana hebatnya suamimu di ranjang, dan bagaimana memujanya suamimu pada garwanya."
Gendhis menutup muka dengan tangannya.
"Maluuuu. Besok pasti pada liatin kita."
Bumi tertawa pelan, dan menduselkan wajahnya ke leher Gendhis dan mengecup-ngecup disana.
"Massss."
"Hm?"
"Su-sudah kangmas, besok..ehmmhhh besok lagi."
Bumi mencium istrinya dan memulai lagi percintaan mereka.
YOU ARE READING
Bumi
RomanceBumi sang murid kesayangan Mbah Kliwon, yang selalu menemani sedari kecil. Tidak ada yang pernah melihat Bumi bersama dengan Mbah Kliwon, hanya dalam keadaan darurat saja ia akan mendampingi sang guru. Bumi bukan laki-laki yang mengurusi perihal as...