44

1.2K 151 25
                                    

Dokter memeriksa Bumi, dan dinyatakan hanya asam lambung, terlambat makan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dokter memeriksa Bumi, dan dinyatakan hanya asam lambung, terlambat makan. Bumi menyetujui, karena ia kemarin pergi ke Kaliurang tanpa makan terlebih dahulu.

Jayengrana iba melihat tuannya itu yang sedang lemas tertidur.

"Jayeng, dipanggil oleh Raden Mas ke taman." Kata Haryo

"Baik."

Jayengrana menuju ke taman, dan menemukan tuannya disana sedang memandang jauh seolah banyak yang ia pikirkan.

"Ndoro." Jayengrana memberi hormat pada Raden Mas Kertajaya.

Raden Mas Kertajaya menoleh, lalu memandang ke arah taman yang dihiasi lampu, ia meletakkan kedua tangannya ke belakang punggung dan menghela napas sebelum berbicara.

"Jayeng, sakitnya Bumi bukan sakit biasa." Ia berbicara seolah semua biasa saja, namun hatinya tak tenang.

Jayengrana memandang tuannya itu dengan terkejut.

"Maksud anda, ndoro?"

"Ada yang ditanam dalam tubuh Bumi, entah bagaimana ceritanya, ia bangun."

Jayengrana mendengarkan dengan seksama.

"Ia mendesak tubuh Bumi, ada dua. Yang satu baik yang satu jahat. Yang jahat bentuknya besar sekali, dan yang satu baik seperti kyai dengan sorban putih. Mereka berdua saling memperebutkan tempat, saling bertengkar. Dan ada tombak kecil di punggung Bumi, itu yang ditanam disana. Saya tidak tahu siapa yang mewariskannya, namun tubuh Bumi tak mampu menahannya. Saya minta besok kamu pergi, panggil Mbah Kliwon untuk membantu Bumi."

"Sendika dawuh, ndoro."

Esok harinya.....

"Saya tahu." Kata Mbah Kliwon ketika Jayengrana mengunjungi dan menjelaskan duduk perkaranya.

"Mbah tahu?" Tanya Jayengrana terkejut

Mbah Kliwon mengangguk.

"Lalu bagaimana, mbah?" Tanya Jayengrana lagi

"Kamu pasti sudah melihat masa lalu ndoromu itu tho?" Tanya Mbah Kliwon

"Iya, mbah. Saya melihat beliau dulunya adalah seorang raja. Raja yang sangat bijak karena saya melihat saat itu banyak rakyat yang memujanya."

"Kamu belum melihat lebih jauh, Jayeng."

"Maksudnya?"

"Raja tersebut dahulunya sangat ditakuti oleh musuh, siapapun yang melawannya tidak akan menang. Dia memiliki sebuah tombak sakti yang memang selalu beliau pegang, banyak yang menginginkan tombak tersebut. Di tangan sang raja, tombak tersebut benar-benar digunakan dengan bijaksana.  Suatu hari ada seorang dukun kiriman kerajaan timur, ia menginginkan tombak tersebut. Maka ia merasa jika raja terkena teluh dan melemah, mereka akan mudah untuk menyerang dan merebut tombak itu. Namun Raja menyadarinya, beliau merasa tidak aman dan tenang jika beliau meninggal, pasti tombak itu akan banyak berpindah tangan. Jika seseorang yang memiliki tombak itu tidak tepat, tidak kuat, dan tidak bijak, tombak itu memiliki sistem pertahanannya sendiri, beliau akan menyerang balik pemiliknya. Maka sang raja merubah tombak itu menjadi bentuk gaib dan menyimpannya di punggungnya. Itulah yang Bumi rasakan. Kecelakaan itu membuat tubuh Bumi melemah setahun khan? Itu yang membuat senjata itu mengeluarkan kemampuan pertahanan dirinya."

BumiWhere stories live. Discover now