NOTE :
Terima kasih yang udah setia bertahan membaca novel kisah nyata diriku bersama dengan suami sebelum kami menikah dulu 😍
Kalian juga dapet salam dari Wingsra / Radja, author yang berkolaborasi sama aku buat nulis novel ini sekaligus adik iparku sekarang.
Semoga kalian masih terhibur dengan kisah kami yang agak absurd ini, ya 🤣🤌_*********..*********_
Jansen baru saja selesai menjamah tugas kuliahnya di dalam kamar. Biasanya, ia mengerjakan semua tugas kampus di ruang belajar. Tapi, karena hari ini ruangan tersebut dipakai oleh Hanny dan Radja, akhirnya ia memutuskan untuk mengerjakan tugas tersebut di dalam kamar.Setelah selesai merapikan tugasnya, ia tampak meraih ponselnya yang ia taruh di atas meja seraya mengirim pesan kepada Radja. Isi pesannya, ia menyuruh adik kandungnya itu untuk datang ke kamarnya.
Tok ... Tok ... Tok ...
“Kak?”
Lima menit kemudian, Radja terdengar mengetuk pintu kamar Jansen. Pria tidak ramah lingkungan itu segera membukakan pintu kamarnya untuk sang adik.
“Ada apa, Kak?” tanya Radja, menggunakan Bahasa Thailand, setelah Jansen membuka pintunya.
“Apa kamu bisa memberi saya waktu untuk berbicara dengan Hanny?” pinta Jansen dengan sedikit kaku karena sebenarnya ia segan meminta hal itu pada Radja.
Radja tampak tersenyum tipis. “Kenapa harus meminta izin? Kakak ke ruang belajar saja. Tapi, sebentar lagi dia harus pulang.”
“Hm, biar saya yang antar dia pulang nanti,” ujar Jansen sembari membalas senyuman Radja.
“Tapi, jangan buat dia marah dulu. Dia masih tidak baik-baik saja.” Kini, Radja yang meminta pada kakaknya.
Jansen terlihat menganggukkan kepalanya pelan. “Tenang saja. Mulai sekarang, saya akan lebih berhati-hati.”
Jansen pun segera beranjak ke ruang belajar yang berada di samping ruang tamu. Sedangkan Radja tampak masuk ke dalam kamarnya dahulu untuk membersihkan diri. Selain itu, ia juga ingin memberikan ruang untuk sahabat dan kakaknya.
Tok ... Tok ... Tok ...
Jansen tampak mengetuk pelan pintu ruang belajar yang terbuka setengahnya. Hanny yang mendengarnya, langsung menoleh ke arah sumber suara ketukan tersebut.
“Apa saya boleh masuk?” pinta Jansen.
Hanny masih terdiam. Tugas yang masih ia jamah pun, malah ia diamkan. Entah sejak kapan jantungnya berdebar kencang ketika ia melihat pria yang selalu mengajaknya berdebat itu.
Karena Hanny hanya diam, akhirnya Jansen memutuskan untuk masuk ke dalam ruang belajar tersebut seraya duduk di samping Hanny, di kursi yang asalnya diduduki oleh Radja.
![](https://img.wattpad.com/cover/371244097-288-k746358.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE : Our Story
Любовные романыDeskripsi nyusul, yaa.. intinya ini kisah nyata dan aku berkolaborasi dengan adik iparku.