KEJUJURAN VIVI

351 1 0
                                    

wonder

Kini monica tengah berada di rumah sakit, ezio langsung membawa nya khawatir, darah yang mengalir di lehernya monica tidak kunjung berhenti.

"Sayang bangunlah" Gumam ezio khawatir.

"Apa kau tidak ingin melihatku" Lanjut ezio lagi.

"Aku sangat khawatir sampai sampai rasanya aku akan gila jika kau kenapa napa" Lanjut ezio mencium tangan monica.

Setelah lama ezio berbicara sendiri tiba tiba, dokter datang untuk memeriksa monica, 1 jam sekali.

"Permisi tuan ezio, saya mau ngecek keadaan nona" Ucap dokter itu sopan.

"Baiklah, masuk saja" Ucap ezio mempersilahkan.

"Bagaimana dok? Apa terjadi Sesuatu yang serius?" Tanya ezio khawatir.

"Tenang saja tuan ezio, nona baik baik saja. nona hanya merasa syok dan juga luka di lehernya sebenarnya cukup menghawatirkan, untung saja tuan datang tepat waktu, kalau tidak mungkin nyawa nona tidak terselamatkan" Ucap dokter terus terang.

"Hem" Gumam ezio khawatir melihat istrinya.

"Tetapi kenapa istri saya belum sadar juga?" Tanya ezio lagi.

"Sebentar lagi nona monica akan terbangun tuan, mungkin nona merasa sedikit lelah, biarkan saja nona beristirahat sebentar lagi" ucap dokter.

Ezio hanya menjawab dengan mengangguk menganggukkan kepalanya.

"Baiklah kalau begitu saya izin mau permisi tuan" Ucap dokter sopan.

"Hem baiklah" Ucap ezio.

Dokter keluar dari ruangan, menyisakan hanya ezio dan monica, ezio selalu mengajak monica untuk berbicara, meski istrinya tidak menjawab apa apa, tetapi ezio merasa sedikit lebih tenang jika membagikan cerita meski istrinya tidak mendengarnya.

"Sepertinya aku berbicara terlalu banyak" Gumam ezio.

"Kumohon sadarlah monica" Ucap ezio lagi.

Tidak lama kemudian muncul gerakan kecil pada jari jari monica, ezio langsung teriak memanggil dokter terlalu senang, sampai lupa menekan tombol yang ada, malah berteriak. Dokter datang memeriksa keadaan monica.

"Bagaimana dok keadaan istri saya?" Tanya ezio.

"Nona baik baik saja tuan, semua sudah stabil tetapi saya sarankan jauhkan nona dari suara suara yang besar seperti membentak atau pun marah karena saat ini emosi nona sangat tidak stabil" Ucap dokter.

"Baiklah dok" Jawab ezio lalu mencium tangan istrinya.

"Baik tuan, kalau begitu saya permisi jika ada sesuatu yang tidak enak pada tubuh nona monica anda bisa langsung memanggil saya" Ucap dokter.

"lya dok, terimakasih" Ucap ezio.

Mendengar ucapan terimakasih dari ezio, dokter sangat terkejut, sangat mengenal sekali tuannya itu sebab sifat arogan dan dingin, membuatnya hampir tidak pernah mengatakan terimakasih kepada orang lain.

"Sepertinya tuan benar benar peduli dengan istrinya" Pikir dokter dalam hati.

Dokter keluar dari kamar itu, ezio langsung menatap monica yang telah siuman dengan khawatir.

"Bagaimana keadaan mu? Apa ada yang tidak enak?" Tanya ezio khawatir.

"Hem aku baik baik saja mas, sudah mendingan" Jawab monica jujur.

"Katakan saja aku akan membantumu. Apa kau mau buang air kecil?" Tanya ezio.

Dijawab gelengan kecil dari monica, sebagai jawaban.

Suami Tua PosesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang