Wonder
Suasana pagi hari dengan hawa dingin yang sangat menusuk batin.
Sekujur raga terbelenggu dalam dinginnya pagi. Angin bersiul menarikan dedaunan sebagaimana mestinya seperti biasa, irama pagi dan detak jantung kehidupan bermula.Kini seorang wanita masih betah berada di dalam selimutnya karena hari ini adalah hari libur sehingga membuatnya ingin bermalas malasan dan juga dia sangat malas untuk keluar rumah hari ini.
Namun monica tidak tau kenapa suaminya juga ikut ikutan tidak bekerja, kini mereka berdua masih nyaman berbaring di atas tempat tidur.
"Maaass! Bangun... kamu tidak bekerja hari ini?" tanya monica menggoyang kan tubuh ezio pelan.
"Hmmm malas" ucap ezio lalu memeluk perut monica.
Monica langsung merasa sekujur tubuh nya kaku karena suaminya, meluk sangat erat, bibir brian tepat berada di atas pusar dibalik bajunya yang tipis.
Sentuhan bibir ezio sangatlah terasa monica berusaha membangun kan ezio, karena saat ini jantung nya berdetak sangat tidak beraturan, suhu tubuhnya kini menjadi panas dan gerah.
"Mass!" panggil monica.
"Hmm" gumam ezio yang masih memejamkan matanya.
"Mas bangun dong! Kamu gak kerja apa?" ucap monica.
"Aku mau di rumah hari ini" gumam ezio masih memeluk erat.
"Ntar kalau kamu gak kerja kita makan apa mas!"ucap monica berbicara asal.
"Hm?" Ucap ezio.
Monica yang melihat brian sudah bangkit dari tidurnya lantas merasa lega, namun setelah itu suaminya malah menatapnya dengan tatapan sedih.
"Apa kau tidak ingin aku berada di rumah? Kalau masalah makan dan biaya hidup kita kedepan kau tenang saja, karena aku mampu kok memberikanmu makan bahkan semua hartaku aku bersedia memberikannya padamu dan meskipun aku jadi miskin nanti aku akan tetap berusaha untuk menghidupi mu dan anak kita kelak" ucap ezio serius.
Mendengar ucapan ezio yang mengatakan kata anak membuat monica sangat terkejut, karena dia belum siap untuk hamil dan punya anak.
"Kenapa kau diam?" tanya ezio.
"Ga...k kenapa napa mas" jawab monica gelagapan.
"Baiklah kalau begitu aku akan lanjut tidur" ucap ezio kembali seperti semula.
"Apa mas benar benar sangat ingin memiliki anak?" gumam monica lirih.
Ezio yang mendengar suara istrinya yang bertanya itupun lantas kembali membuka matanya.
"Hem kenapa? Tentu saja aku menginginkannya! Karena umurku kini sudah hampir 32 tahun dan aku juga butuh penerus untuk melanjut kan perusahaan kita, karena itulah aku sangat menunggu saat kau hamil nanti. Ahh... aku sungguh tidak sabar" ucap ezio sambil mengelus elus perut rata monica
"....."
"Bagaimana aku harus mengatakannya! Kalau aku tidak siap dengan resiko yang harus aku tanggung di masa depan! Aku takut kamu meninggalkanku mass! Aku takut kau akan pergi menjauh dari hidupku! Dan juga membawa anak kita pergi jauh! Aku gak siap! lebih baik aku tiada dari pada harus menanggung beban yang begitu berat ini." dalam hati monica
"Oh iyaa! Aku sudah merencanakan bulan madu untuk kita besok, aku sudah menyuruh han untuk mempersiapkan segala kebutuhan kita disana. kalau kita menginginkan anak bukankah kita harus berusaha?"ucap ezio tersenyum.
"Apa? Bulan madu?" ucap monica terkejut.
"iyaa kita akan berbulan madu sayang... ayo focus untuk membuat brian junior! Karena aku sangat menantikannya" ucap ezio dengan penuh harapan.
"Hem kemana?" tanya monica berusaha untuk tenang.
"Paris, korea, jepang, bali semua tempat romantis harus kita datangi" ucap ezio.
"Tapi mas untuk apa kita pergi jauh jauh begini, bukankan di rumah saja bisa?" ucap monica takut.
Bagaimana tidak takut, karena jika mereka melakukan hubungan suami istri secara terus terusan dan tidak ada gangguan dan hanya focus melakukan.
"Itu__" Ucap monica takut.
"Aku jadi sedih karena kau terlihat tidak mau, padahal kan aku sudah merencanakan ini dari jauh jauh hari" ucap ezio sedih.
"Apa apaan dengan wajahnya! Kenapa dia jadi sedih begitu! Kalau gini aku jadi merasa bersalah!"
"Hem bukan maksud ku tidak mau mas! Kan kamu harus bekerja! masa kamu libur lama cuma untuk bulan madu kita! Kan waktumu jadi terbuang sia sia" ucap monica mencari alasan.
"Aku tidak pernah merasa membuang waktu jika orang itu adalah kau" ucap ezio serius.
"Dan juga kata dokter kalau ingin istriku segera hamil aku harus membuat suasana yang tenang dan romantis agar bibit ku bisa berkembang dengan cepat di rahimmu" ucap ezio tersenyum.
Monica yang mendengar itu tentu saja malu, suaminya itu berbicara tanpa filter dan langsung terlintas di pikirannya hal panas yang telah mereka lakukan bersama.
"Apa sih otak lo Mon! Gue kan jadi pengen, kok bisa gini sihh! Tubuh nya benar benar membuatku ingin lagi dan ingin lagi! Tetapi aku malu untuk meminta duluan! Nanti dia pasti akan menertawakan mu" ucap monica.
"Kenapa?" tanya ezio melihat monica menggeleng gelengkan kepalanya
"Gak kenapa napa mas!" ucap monica gelagapan.
"Jangan terlalu keras menggelengkan kepalamu sayang nanti kau kesakitan" ucap ezio.
"khawatir sambil memijat leher monica lembut Apa apaan sih! Kan gue jadi pengen nyerang duluan! Apalagi wajah bangun tidur suamiku ini terlihat sangat seksi dan suara seraknya!! Ahhhh dasar lo Mon! Mentang mentang laki lo ini tipe lo banget dan suami impian lo tapi kan.... Ahh sudahlah aku gak focus nih!!"
"Wajahmu panas" ucap ezio menyentuk pipi monica.
"Ahh gak kok, aku gerah mau mandi" ucap monica ingin beranjak mandi.
Saat monica akan turun dari tempat tidurnya tiba tiba ezio memegang tangan monica.
"Apa gak mau mandi bersama?"tanya ezio tersenyum janggal.
"Gak!! Hm maksud nya aku mau buang air besar juga mas ntar kamu ke bauan lagi" ucap monica mencari alasan.
"Tidak apa apa, aku gak jijik kok kalau itu kamu" ucap ezio tetap kekeh ingin mandi bersama
"Hem tapi aku mau berendam lama mas nanti kamu nungguin nya kelamaan" ucap monica asal mencari alasan.
"Hah sepertinya kau tidak ingin mandi bersamaku, baiklah kau boleh pergi" ucap ezio dengan wajah cemberut.
"Hahh! Kok dia merajuk gitu sihh! Gak cocok banget dengan tubuh kekarnya itu! Ahh kok aku jadi gemas yaa! Dia terlihat seperti anak kecil."
"Aku mandi dulu yaa! Maaf membuatmu bersedih" ucap monica lalu pergi menuju kamar mandi.
Ezio hanya diam mendengar ucapan monica, dia hanya tertunduk sedih seperti anak kecil yang menginginkan es krim tetapi tidak dibelikan.
Monica sebenarnya sangat merasa bersalah dan dia tidak tega melihat ekspresi dari suaminya, ada perasaan mengganjal dihatinya karena itulah dia kembali berbalik dan mencium bibir suaminya sekilas agar setidaknya suaminya itu tidak merajuk lagi.
"Maaf" ucap monica segera berlari menuju kamar mandi.
Hai semuanya!!
Tungguin update terbaruku yal!▫️TIA✳️
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Tua Posesif
RandomKisah tentang seorang wanita yang menikah dengan seorang pria yang lebih tua darinya. Pria memiliki sifat posesif dan kontrol yang berlebihan terhadap sang istri. _ Rosella Monica Davidson, mahasiswa semester 6 di universitas ternama di Surabaya _ E...