PERJANJIAN PERNIKAHAN

831 13 0
                                    

Wonder

"Silahkan anda masuk nona, saya akan menunggu diluar" Ucap sekretaris.

"Hm, baiklah" Monica memberanikan diri untuk masuk kedalam ruangan.

Saat masuk ia terpukau melihat arsitektur dari ruangan tersebut, sangat simple tapi elegan, sepertinya sangat cocok dengan kepribadian dari om ganteng ini.

"Kenapa kamu bengong" Tanya Ezio.

"Eh tidak apa apa tuan" Jawab monica terkejut.

Ezio menghampiri, mengajaknya duduk di sofa ruangannya.

"Jadi bagaimana tuan kesepakatan kita? apakah saya boleh mencicil uang ganti ruginya? karna saat ini saya lagi gak magang uang banyak tuan"

"Leo..." panggil Ezio.

Leo datang membawa sebuah dokumen, menyerahkan kepada Ezio lalu melempar dokumen itu ke arah meja didepan monica.

"Baca!!" Perintah Ezio

Monica mengambil map dan membacanya, alangkah terkejutnya dia bahwa isi dari dokumen tersebut surat kontrak pernikahan yang membuat dia sangat syok, syarat yang terlihat sangat menguntung pria yang ada di depannya ini.

"Hahh, apa maksudnya ini tuan?" Tanya monica terkejut.

"Kalau kamu ingin membayar ganti rugi mobil saya, kamu harus mau melakukannya sesuai dengan keinginan saya" Perintah Ezio.

"Tapi tuan" Protes monica.

Bagaimana tidak protes karna isinya sama sekali tidak masuk akal, dikatakan dalam surat kontrak pernikahan mereka hanya akan berlangsung selama 6 bulan, setelah itu pihak pertama yaitu Ezio akan menceraikannya.

Tidak ada kontak fisik selama tidak dibutuhkan, dan pihak kedua harus menaati segala aturan yang dikatakan oleh pihak pertama artinya selama 6 bulan kedepan hidupnya akan terus diatur oleh pria ini.

"Gak ada tapi tapian minggu depan, kita akan menikah dan persiapkanlah dirimu" Paksa Ezio.

"Kamu gak perlu pusing memikirkan persiapan pernikahan karna aku yang akan mempersiapkan semuanya, kamu hanya perlu membawa badanmu saja" Senyum sinis Ezio.

"Tapi___"

Tanpa terasa air mata pun keluar betapa tidak inginnya, menjadi seperti ini, meskipun pria ini merupakan tipenya tapi apalah arti sebuah pernikahan tanpa adanya cinta.

"Sudahlah!! cepat tanda tangani ini karna aku sangat sibuk" Ucap ezio.

Monica ketakutan mau tidak mau harus menandatangani surat tersebut, dia yakin orang ini dapat melakukan apa saja yang dia inginkan karna memiliki harta dan kekuasaan.

"Bagus, kalau begitu kau bisa keluar" Kata Ezio mengusir.

Monica keluar dari ruangan tersebut dengan hati gundah, karena tidak menyangka bahwa masa depannya akan  berantakan apalagi dia harus menikahi orang yang sama sekali tidak dia cintai.

"Leo apa yang harus aku lakukan, apa aku kabur aja kali ya" Berpikir keras sambil memijat pelan kepalanya.

Monica pulang kerumah dia tidak menceritakan masalah ini kepada nenek, karena iya takut akan membebani pikiran nenek kesayangan nya, sehingga dapat menyebabkan neneknya sakit.

•••••

Sesampainya Ezio dirumah ternyata kedua orang tuanya telah pulang dari perjalanan bisnis mereka darii luar negeri, Ezio sangat yakin kalau orang tuanya pasti akan mendesaknya lagi untuk menikah.

Untung saja Ezio sudah menemukan calonnya sendiri, meskipun tidak ada cinta di antara mereka diapun cenderung memaksa gadis kecil itu, Saat di meja makan mereka bersama dalam keadaan hening.

"Hm Ezio, bagaimana dengan calon yang mama minta apakah sudah ada?" Tanya Hani.

"Kalau tidak ada, mau ataupun tidak mau kami akan menjodohkan mu dengan anak teman papa!!" Sambung Ervan.

"Tenang saja ma pa, aku sudah menemukan calonku! Kalian tenang saja"

"What!! seriously? kok mama agak kurang yakin ya" Tanya Hani.

"Sudahlah ma, yang penting ezio bisa mencari jodohnya sendiri, papa akan menerima bagaimanapun istrimu, dengan syarat asal kan dia mencintaimu dan sayang sama keluarga kita, jadi papa bisa saja membatalkan pernikahanmu dengannya jika dia tidak memenuhi kriteria tersebut" Tegas Ervan.

"Hm baiklah pa" Ucap Ezio.

Saat di kamar Ezio masih memikirkan ucapan ayahnya saat dimeja makan tadi, apakah harus ada cinta yang seperti papanya katakan. Dia saja mendapatkan calon istri karena sudah memaksa gadis itu, untuk menikahinya bagaimana mungkin bisa ada cinta diantara kami berdua.

"Mungkin aku harus membuat kesepakatan dengannya untuk pura pura mencintaiku begitupun aku akan pura pura mencintainya"

•••••

Keesokan harinya saat menuju perjalanan ke kampus, monica termenung karena masih syok, memikirkan pernikahan dadakan dengan pria asing yang baru ditemuinya beberapa hari saja. Itu karna permasalahan diantara kami bukan karna kami mau PDKT atau semacamnya.

Dalam pikiran nya tidak pernah terbayangkan akan menikah secepat ini, tapi ya dia harus melakukannya karna dia gak punya uang untuk mengganti ganti rugi bahkan saat ini pun dia masih membutuhkan uang.

"Hahh... bisa gila nih gue" Mendesah frustasi.

Diapun melanjutkan perjalanan sampai ke kampus, saat tiba di kampus temannya Safira telah menunggunya. Dia pasti penasaran bagaimana pertemuannya dengan pria itu kemarin.

"Monicaaa, gimana? tu cowo mau ga lu nyicil ganti ruginya? kalo dia, mau gue bantuin deh" Ucap Safira.

Safira bertanya kepada monica, tetapi orang yang diajak bicara malah diam dan tidak menjawab pertanyaan nya.

"Hell jawab dong, kok lu bengong si! kerasukan setan baru tau lu" Sambil menggoyang kan tubuh monica.

"SAFIRAAA!!! mati gue fir! tu orang maksa mau nikahin gue, dia gak mau gue ganti ruginya nyicil" Teriak monica frustasi.

"WHAT? NIKAH?" Teriak Safira terkejut.

"Terus lo jawab apa ke cowok itu? lu terima?" Tanya Safira.

"Hm, gue jawab iya karna gue sampe diancam masuk penjara tau lo!" Jawab monica.

"Gilak tu orang bisa bisanya ngajak orang asing nikah segampang itu, mentang mentang tu cowok orang kaya tapi kan dia gak berhak maksa lo! pake acara ngancam lo ke polisi segala" Jawab Safira marah.

"Ya Udah deh fira, mungkin takdir gue insyaallah gue ikhlas, tapi gue bingung gimana cara bilang ke nenek, gue takut nenek kepikiran" Monica khawatir.

"Yang sabar ya lena, gue cuma bisa doa yang terbaik buat lo, maaf gue sebagai sahabat gak bisa bantuin banyak saat lo lagi down gini. Tapi menurut gue kalau masalah nenek, kayaknya lo harus bilang deh." lanjut Syifa.

"Soalnya ini pernikahan bukan hanya antara lo dan cowok itu aja, tapi juga antara dua keluarga, nenek lo sebagai keluarga harus tahu kalau lo nikah. Meskipun belum ada cinta diantara kalian tapi, gue yakin kalau emang dia jodoh lo pasti seiring berjalannya waktu kalian bakalan saling cinta kok percaya deh sama gue" lanjut Safira.

"Hm makasih ya fira, gue udah lumayan agak tenang karena lo.
Lo emang sahabat terbaik gue" Ucap monica memeluk Safira.

"Eh eh gak bisa nafas nih gue, lo meluk kenceng amat" Canda Safira.

"Iya iya, lu tetep aja ngeselin." Jawab monica pura pura manyun.

"Haha jelek lo mayun kaya gitu, mending lo senyum supaya tu calon suami kesemsem sama lo, haha" Tawa Safira

Hay semuanya!
Jangan lupa tungguin update terbaru ceritaku ya lov yu:*

▫️TIA✳️

Suami Tua PosesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang