"Hyung ada yang mau kau jelaskan" Jimin melihat Jin mulai duduk di sampingnya.
"Hanya teman" jawab Jin sambil memasang seatbelt.
"Selama ini kau meninggalkan ku untuk bertemu gadis itu?" Jimin menengok kearah Jin.
Jin hanya mengusap-usap wajahnya tanpa jawaban
"Jujur saja denganku Hyung aku tidak akan menceritakan ke yang lain" lirik Jimin sedikit kesal.
"Aku sudah jujur, Aku bertemu dengannya di hari yang sama saat kita ke restoran waktu itu. Aku sedikit tertarik dengannya. Tapi aku belum mengatakan apapun tentang perasaan ku" jelas Jin sedikit malu.
"Kenapa tidak kau utarakan?" Jimin melihat Jin dengan tatapan penuh tanya.
"Aku tidak ingin buru-buru" ujar Jin.
"Apa dia tau Hyung siapa?" tanya Jimin masih penasaran.
"Dia tidak tau aku siapa. Karna dia tidak main sosial media dan bahkan jarang menonton TV. Hidupnya hanya untuk dapur dan restoran" penjelasan Jin yang menuntaskan rasa penasaran Jimin.•••••
Sesampainya Irene masuk di kitchen restoran Seulgi tiba-tiba bertanya.
"Eonni siapa yg membuat cake di freezer ini?" tanya Seulgi sambil mengeluarkan cake dari freezer.
"Kemarin aku yang buat setelah restoran tutup, menurutku itu masih gagal tapi cobalah" lirik Irene sesaat.
"Ini kalau gagal kenapa tinggal separuh Eonni?" lirik Seulgi curiga.
"Ooh haha kemarin aku mencobanya kebetulan lapar" cengir Irene berusaha menutupi fakta bahwa yang memakan Jin bukan dirinya.
"Eonni ini enak tau, kalau seperti ini gagal bagaiman berhasil mu?" melihat Irene.
"Kau terlalu berlebihan" ucap Irene sambil melihat bahan dapur yang akan habis.
"Masukan ke menu restoran saja Eonni" ucap Seulgi yang tak berhenti mengunyah.
"Aku belum ingin dan masih ragu mungkin nanti akan ku coba lagi agar lebih enak" jawab Irene sambil menghitung pembelanjaan."Eonni, aku belum cerita tentang pria yang menolongku kemarin" Seulgi seterbuka itu dengan Irene.
"Wae?" tanya Irene melihat seulgi sebentar.
"Dia yang membantuku ke Rumah Sakit Eonni" antusias Seulgi.
"Dia pasti orang baik" tanggapan Irene.
"Dan yang paling penting Eonni dia sangat tampan. Auranya seperti seorang superstar" cerita Seulgi yang mengingat wajah Jimin kala itu.
"Benarkah?? Apa kau berkenalan atau sekedar bertukar nomor?" Irene tak kalah antusias.
"Sayangnya tidak Eonni. Aku mengundangnya dia kemari tapi hingga sekarang aku belum melihat lagi" imbuh Seulgi yang terlihat sedih.
"Jika dia jodoh mu pasti Kau akan menemuinya di kesempatan waktu yang lain" nasehat Irene.
"Aku sangat berharap waktu itu akan datang" ucap Seulgi sambil mengabiskan Strawberry Jelly Cheesecake buatan Irene.
Saat Jimin di restoran memang tak bertemu Seulgi karna saat itu Seulgi menggantikan Irene sementara yang dipanggil oleh Jin. Sehingga dia super sibuk hingga tak sempat melihat-lihat tamu di restoran.•••••
Sesampainya di kamar Irene melihat notif chat masuk. Terpampang nama Jin.
"Apa kau sudah pulang kerja?" tanya Jin.
"Tentu, Kenapa Jin?" balas Irene.
"Sudah, bagaimana kadonya?" tanya Jin di seberang sana.
"Ohh iya kau memberiku hadia ya, aku lupa belum membuka karna sibuk sekali di restoran tadi" buru-buru Irene mengecek tasnya.Irene terkejut dengan hadia yang diberi Jin. Sebuah apron. Senyum lebar di bibir Irene terukir. Irene mengambil handphonenya. Memfoto dan mengirimkan ke Jin.
"Ini sangat lucu sekali 😍" ketik Irene pesan di foto tersebut.
"Apa kau menyukainya?" balas Jin tak lama.
"Sangat menyukainya, apa kau yang membuat ini?" penasaran Irene.
"Untuk tulisannya memang aku yang buat" Jin bangga.
"Kau bisa segala hal" kagum Irene.
"Eomma yang mengajari ku" Jin tersenyum-senyum di ranjangnya.
"Akan ku pakai nanti, terimakasih banyak Jin" balas Irene bahagia.Jin yang dari tadi hanya tersenyum-tersenyum sambil melihat handphone mengundang pertanyaan roommatenya.
"Kau kenapa Hyung?" tanya Suga dari ranjang yang lain.
"Ohhh ini tadi.. itu ada video lucu lewat" jawab Jin berbohong sambil mengontrol mimik mukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Jeju
FanfictionSeorang Chef wanita bernama Irene yang bertemu dengan seorang laki-laki yang menyembunyikan identitasnya sebagain Idol bernama Jin. Bisakah mereka bersatu tanpa tercium publik??