Pagi itu Irene terbangun. Dia melihat kesekitar nampak bukan tempat tidurnya. Dia melihat pakaiannya sudah ganti dengan piyama kebesaran bukan miliknya. Dia tersadar bahwa dia masih di apartemen Jin tepatnya sekarang di kamar Jin.
Setelah pertengkaran itu Jin menunggu didepan toilet hingga berjam-jam. Dia memanggil Irene tak ada jawaban. Yang Jin dengar hanya suara shower di dalam tidak ada tangisan lagi. Jin akhirnya mencari kunci cadangan toilet tersebut. Betapa kagetnya ketika ia melihat Irene pingsan dan basah kuyup di toilet. Jin mengangkat tubuh Irene. Membawanya ke kamar dan menelfon Staff wanita untuk menggantikan pakaian Irene.
Irene mengambil mantelnya dan berjalan keluar dari kamar.
"Kau sudah bangun?" tanya Jin di dapur.
Irene tidak menjawabnya dia tetap berjalan kearah pintu.
"Tunggu, makanlah dulu. Setelah itu kuantar pulang" Jin memegang pergelangan tangan Irene mencoba menghentikannya.
"Lepaskan!!" balas tatapan tajam Irene.
Jin tau bahwa Irene masih marah. Dia membiarkan Irene keluar dari apartemennya dengan amarah yang masih bergejolak.•••••
Irene menunggu di depan lift. Dilihatnya arah lift masih berjalan dari atas menuju kebawah. Hingga akhirnya pintu lift terbuka. Spontan Irene menunduk dan wajahnya semakin pucat melihat siapa yang ada di lift. Irene berharap orang di dalam lift itu tidak mengenalinya. Irene menekan tombol lantai 1 dimana lobby berada.
"Johyun?" tanya sosok laki-laki itu.
Irene merasa sekujur tubuhnya kaku.
Setelah sekian lama dia tidak mendengar nama itu dipanggil.
"Bagaimana kabarmu Johyun?" tanya pria tersebut menatap Irene.
Lagi-lagi Irene hanya diam tanpa membalas.
"Bagiamana kabar Eomma?" tanya pria itu lagi karna tidak di respon oleh Irene.
"Baik" jawab Irene singkat dan perlahan mengangkat kepalanya.
"Aku mendengar kau sekarang tinggal di Jeju. Aku senang sekali bisa bertemu dengan mu lagi" ungkap pria tadi.
Irene tersenyum kecut mendengar pernyataan pria disampingnya.
"Maafkan aku yang dulu melukai mu. Waktu itu aku masih labil dan gegabah meninggalkanmu karna tuntutan Trainee" jelas Suho.Pria itu memang Suho. Pria yang memutus Irene sepihak dan meninggalkan trauma untuk Irene.
Irene hanya menatap nanar kearah Suho. Baginya permintaan maaf itu sangat basi. Suho tidak tau bagaimana dengan luka Irene yang masih menganga.Saat lift tiba di lantai 1.
"Bisakah kita menjadi teman seperti dulu lagi?" ucap Suho ketika melihat Irene akan keluar lift.
Irene yang mendengar itu berhenti sebentar dan melanjutkan berjalan kearah pintu keluar. Dia lelah dengan semua masalah yang bermunculan. Dia hanya ingin menenangkan dirinya sendiri.•••••
Sesampainya di basement Suho memikirkan Irene yang sangat kebetulan sekali bertemu dengannya. Dia sangat senang sekaligus sedih. Ternyata Irene masih belum memaafkannya. Dalam lubuk hati Suho terasa sakit. Dia mengingat dulu sangat terpaksa meninggalkan Irene. Padahal hingga sekarang Irene masih menjadi sosok wanita yang selalu dia rindukan.
Suho berjalan mendekat ke arah security yang sedang berjaga. Dia mengingat sesuatu. Apakah Irene tinggal disini? Dengan melihat Irene hanya menggunakan baju piyama.
"Annyeonghaseyo Pak Lee" sapa Suho yang kenal dengan security tersebut.
"Annyeong Suhossi, ada yang bisa dibantu?" sapa Pak Lee.
"Aku hanya ingin bertanya Pak Lee. Apa pak Lee tau siapa penghuni lantai 27 disini?" Suho mengingat lantai dimana Irene masuk ke lift.
"Lantai 27? Sebentar saya ingat-ingat dulu" jawab Pak Lee.Tak lama dari itu Pak Lee menjelaskan.
"Sepertinya penghuni lantai 27 seorang entertain juga sama seperti Suhossi. Aaaa iya saya baru ingat lantai 27 dihuni oleh member BTS. Tapi saya tidak tau member yang mana" terang Pak Lee.
"Baiklah Pak Lee terimakasih infonya saya pamit dulu akan ke Agensi" pamit Suho.
"Baiklah hati-hati di jalan" sapa Pak Lee.Sepanjang perjalanan ke agensi Suho hanya memikirkan siapa member BTS itu. Dan apa hubungan Irene dengan member BTS itu. Dihati Suho ada rasa kesal namun dia sadar diri Irene bukan miliknya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Jeju
FanfictionSeorang Chef wanita bernama Irene yang bertemu dengan seorang laki-laki yang menyembunyikan identitasnya sebagain Idol bernama Jin. Bisakah mereka bersatu tanpa tercium publik??