Setelah Jin pamit pulang Irene mengambil handphonenya dan mencari di internet tentang kekasihnya.
Irene membaca dengan cermat artikel tentang Jin, agar Irene lebih tau lagi tentang kekasihnya. Sesekali dia terpukau "Wahh dia presentasinya banyak sekali.. Wahh dia sangat tampan". Tak terasa galeri handphone Irene hampir penuh foto-foto Jin yang ia download.
Tak lama Irene menangis. Ia membaca artikel saat awal debut. Ia melihat Jin memasak untuk ke 6 adik-adiknya, tinggal di dorm sempit. Padahal Jin terhitung dari kalangan yang cukup berada saat itu.
Irene semakin mencintai Jin ketikan dia terus-terusan mencari tau perjalanan karir Jin. Irene bangga mempunyai kekasih seperti Jin. Tanpa skandal dan sangat multitalent.
•••••
"Annyeong, maaf aku sedikit terlambat" Jin memasuki ruang ganti BTS.
"Terimakasih sudah membantuku" ucap lirih tepat di telinga Jimin.
Jimin yang tau hanya tersenyum. Nampaknya usahanya tidak sia-sia.Pemotretan ini untuk majalah bulan depan. Melihat hasilnya memuaskan dan berjalan cepat. Member BTS kembali ke ruang ganti dan bergegas untuk pulang.
"Hyung bagiamana Irene Nuna?" tanya Jimin mendekat.
"Syukurlah aku tidak sia-sia menyusulnya hingga ke Jeju" terang Jin.
"Brarti kalian sudah baikan? Irene Nuna menerima backgroundmu Hyung?" tanya Jimin lagi.
Jin hanya menjawab dengan anggukan."Tolong tetap rahasikan ini dengan member lain" pinta Jin.
"Tenanglah Hyung selagi ada uang pelicin aku akan menjaganya dengan baik" senyum Jimin meledek, berharap Hyung tertuanya itu peka."Sudah ku transfer" sambil mengarahkan layar handphonenya ke Jimin.
Bukti transfer terpampang nyata.
"Oooo Hyung aku tak menyangka jika kau anggap serius leluconku. Tapi terimakasih banyak" Jimin memeluk Jin dengan hati riang gembira.•••••
"Sayang barusan aku selesai pemotretan. Apa kau sudah tidur?" tanya Jin di percakapan pesan.
"Tidak aku belum tidur, Kau sangat tampan kalau model rambutmu seperti itu" puji Irene.
"Benarkah? Jangan membuatku terbang Sayang" tanya Jin tak percaya.
"😋" Irene hanya membalas stiker.Tak lama mereka beralih ke telfon.
"Sayang barusan tadi aku sapat info kalau Minggu depan aku ada projek di New York. Sepertinya aku belum bisa kesana" jujur Jin.
"Tak apa kalau memang kau sibuk, next time saja. Lagian lusa renovasi restoran juga sudah selesai" jawab Irene.
"Benarkah? Wah selamat atas reopeningnya sayang" ucap Jin.
"Terimakasih" tawa Irene diujung telfon.
"Mau oleh-oleh apa untuk reopeningnya?" tawar Jin.
"Tak usah.. aku hanya ingin kau kembali dengan selamat dan segera menemuiku" pinta Irene.
"Pasti.. setelah aku kembali dan jadwal kosong aku akan menemuimu. Aku sangat rindu sekali" ucap Jin.•••••
Tak terasa waktu keberangkatan BTS ke New York tiba. Bandara Incheon sangat pada oleh wartawan dan para fans melakukan live report keberangkatan BTS ke New York. Bagi masyarakat Korea hal umum seperti ini.
Flash bersambaran ketika para member BTS turun dari mobilnya. Wartawan sibuk mengambil foto guna bahan artikel.
Beberapa live report berusaha mengambil segala gerak gerik BTS. Bahkan penonton live report mencapai 10rb lebih.
Dan salah satu penonton live report adalah Irene. Baginya sedikit diuntungkan mempunyai kekasih Idol dia tidak perlu selalu meminta kabar. Dengan mencari berita kekasihnya langsung tau keberadaan kekasihnya sekarang dimana. Irene sudah berdamai dengan sosial media.
Tak lama setelah live report berakhir Irene melihat notif chat masuk.
"Sayang aku sudah di pesawat, apa kau melihat live report tadi?" tanya Jin.
"Tentu saja.. ngomong-ngomong kenapa Namjoon memakai celana pendek sendiri?" Irene balik tanya.
"Dia habis ngegym tadi. Katanya masih gerah" jawab Jin.
"Baiklah kau hati-hati ya, jika sudah sampai kabari aku" balas Irene."Hyung kau seperti orang jatuh cinta saja senyum-senyum dengan handphonemu" celetuk Jungkook di sampingnya.
"Tadi ada video lucu waktu live report kita. Ada fans kita yang pakai cosplay Pikachu" bohong Jin agar Jungkook tidak curiga.
"Benarkah? Kok aku tidak melihatnya" Jungkook mengingat-ingat situasi bandara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Jeju
FanfictionSeorang Chef wanita bernama Irene yang bertemu dengan seorang laki-laki yang menyembunyikan identitasnya sebagain Idol bernama Jin. Bisakah mereka bersatu tanpa tercium publik??