"Kamjagiya!!" Irene terkaget dengan Eomma yang tiba-tiba muncul dibalik pintu masuk.
"Kau pulang dengan siapa?" tanya Eomma penasaran.
"Teman Eomma" senyum Irene
"Tidak seperti biasanya kau pulang jam segini jika dengan Seulgi atau dengan pria tampan kemarin?" selidik Eomma.
"Eomma dia hanya teman biasa" Irene berusaha meyakinkan.
"Lebih dari teman biasapun tak apa, asal kau kenalkan ke Eomma" bisik Eomma.
"Hanya teman biasa Eomma" Irene sambil jalan ke kamarnya.
"Kenalkan ke Eomma jika memang itu pacarmu sayang" ledek Eomma.
"Nanti akan ku kenalkan jika aku punya pacar Eomma. Aku ingin istirahat dulu. Eomma segera istirahat juga ya. Saranghae" Irene sudah masuk ke kamarnya.Sesampainya di kamar Irene hanya bisa tersipu di depan cermin. Dia mengingat-ingat perjalanan hari ini. Menyenangkan.
•••••
"Hyung dari mana saja kau? Kenapa kau selalu meninggalkanku disini sendirian" gerutu Jimin seperti anak kecil.
"Mianhae Jiminah aku ada urusan mendadak" pinta maaf Jin.
"Aku seperti hanya pindah kamar bukan sedang liburan" cemberut Jimin.
"Ayo kita bersenang-senang besok, kita naik bukit disini lalu lihat sunset" hibur Jin.
"Benarkah?" yang hanya dibalas anggukan Jin.
"Awas jika kau berbohong Hyung, akan kuadukan ke Managernim kalau aku Hyung culik" gertak Jimin.Sesampainya di kamar Jin mengirim chat ke Irene.
"Apa kau sudah tidur?" tanya Jin
"Belum aku baru selesai mandi" jawab Irene
"Apa menyukai perjalanan hari ini?" balas Jin
"Tentu, sangat seru!" ketik Irene sambil tersipu
"Baiklah, next time kita lakukan yang lebih seru. Sekarang tidurlah sudah malam, besok kau kerja. Good Night" Jin mengetik dengan perasaan senangnya bisa mengajak Irene pergi jalan.
"Kau juga" balas singkat Irene.•••••
Pagi yang cerah Jin membangunkan Jimin yang masih terlelap ditidurnya.
"Jiminah kau mau sampai kapan tidur?" sambil menggoyang-goyangkan tubuh Jimin.
"Hyung ini masih pagi untuk muncak"
Ya benar sekarang masih jam 6 pagi.
"Lebih pagi lebih baik, kita dapat udara segar diatas bukit. Dan tidak panas, kajja bangunlah" penjelasan Jin masuk akal namun Jimin tetap tidur.
"30 menit lagi Hyung" rengek Jimin.
"Dalam waktu 15 menit kau tidak siap, akan ku tinggal lagi!" dan Jin keluar dari kamar Jimin.
Jimin langsung tersadar dari tidurnya dan bergegas ke kamar mandi. Dia ingin libur bukan hanya di kamar saja.•••••
Bukit saat itu tidak terlalu ramai pengunjung karna weekday. Mereka berjalan perlahan.
"Hyung tunggu jangan cepat-cepat" kata Jimin sambil ngos-ngosan.
"Jiminah kita baru setengah perjalanan. Cepatlah sebengar lagi matahari akan tepat diatas kita" Jin menengok Jimin yang tertatih."Wahh Hyung ini cantik sekali kita harus ambil foto ini untuk pamer ke member lain" sembari Jimin mengambil gambar pemandangan disana.
"Kan sudah ku bilang bangun pagi. Coba tadi kita berangkat jam 4 bisa lihat sunrise" info Jin sambil mencari air minumnya di tas.
"Kau tidak memberi tahuku Hyung" lirik Jimin."Drrtttt.. drtt" getar handphone tanda notif telfon masuk.
Jimin melihat siapa yang telfon. Dan mengarahkan handphone Jin.
"Namjoon Hyung" ucap Jimin yang di balas anggukan oleh JinTelfon diangkat dan loadspeaker.
"Oo Hyung ada apa?" tanya Jimin.
"Kau dimana Jiminah?" tanya Namjoon.
Jimin melihat ke Jin dan hanya di balas anggukan lagi.
"Aku liburan di Pulau Jeju dengan Jin Hyung" jelas Jimin.
"Kebetulan jika kalian sedang bersama, Lusa ada pertemuan penting. Jadi tolong besok segeralah kembali" belum sempat Jimin menjawab sambungan sudah terputus. Jin dan Jimin hanya bisa bertatapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Jeju
Hayran KurguSeorang Chef wanita bernama Irene yang bertemu dengan seorang laki-laki yang menyembunyikan identitasnya sebagain Idol bernama Jin. Bisakah mereka bersatu tanpa tercium publik??