LAUNCHING

92 22 3
                                    

Suasana rumah sakit saat itu sangat tegang. Keluarga Jin dan Irene sudah berkumpul untuk menunggu lahirnya cucu pertama di keluarga mereka. Member BTS pun juga tak kalah tegang karna ini keponakan pertama mereka.

Jin yang di dalam menunggu Irene lahiran.
"Sayang kau pasti bisa, aku disini" Jin mengecup kening Irene menguatkan istrinya.
Tak dilepaskannya tangan Irene selama proses persalinin. Jin mendengar setiap tarikan nafas dan erangan Irene. Jin melihat setiap butiran keringat dan air mata Irene yang membuatnya merasa bersalah sudah membuat Irene mengandung anaknya. Jin berjanji tidak akan meminta Irene mengandung lagi jika bukan Irene yang meminta.

"Uwwweekkk uwweekkkk" tangisan bayi pecah menggema seisi ruangan persalinan.

"Uwwweekkk uwweekkkk" tangisan bayi pecah menggema seisi ruangan persalinan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih sayang. Aku mencintaimu" tangis Jin pecah setelah Irene berhasil mengeluarkan bayi mungil yang sangat tampan.

Diluar kamar suasana mulai mencair saat mendengar tangisan bayi terdengar dari dalam ruangan.
"Kita jadi paman!" antusias Taehyung.
Jungkook menangis dipeluk Jimin.

Keluarga Jin dan Irene masuk pertama terlebih dahulu.
"Sangat tampan" ucap Eomma Jin.
"Perpaduan Jin dan Irene yang seimbang" ucap Eomma Irene.
"Kita sudah menjadi kakek" canda Appa Jin dan Irene.

"Kita sudah menjadi kakek" canda Appa Jin dan Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum member BTS masuk Irene meminta tolong Jin.
"Tolong fotokan kami sayang" pinta Irene.
Lalu Irene mengirim foto tadi ke Seulgi.

Member BTS masuk dengan heboh.
"Nuna selamat atas kelahirannya" Hobi memberi buquet bunga besar ke Irene.
"Terimakasih, kenapa Jungkook menangis?" tanya Irene.
"Memang seperti itu dia terlalu perasa" jelas Jin.
"Hyung" Jungkook berjalan ke arah Jin.
Jin memeluknya "Berhentilah menangis, masak kau kalah dengan anak kecil baru lahir".
"Wahhh bayinya sangat tampan" puji Namjoon.
"Jelas saja itu anak ku dan Irene" bangga Jin.
"Kau sudah mempersiapkan nama Hyung?" tanya Suga.
"Kim Soobin" jawab Jin.
"Soobinie, sangat kecil sekali" canda Taehyung menggendong Soobin.

Member BTS sangat berhati-hati saat bergantian menggendong Kim Soobin. Kecuali Namjoon, dia bahkan belum berani menggendong Kim Soobin.

Ruangan itu penuh canda tawa member BTS yang sangat antusias mempunyai keponakan pertama.

•••••

Satu persatu member BTS pulang menyisakan Jimin yang sedang tidur di sofa. Suara pintu terketuk memunculkan gadis yang sedang ngos-ngosan membawa buquet besar.

"Oppa bagiamana bisa istrimu memberi kabar dadakan seperti itu sementara aku masih di Jeju" kesal Seulgi ke Jin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oppa bagiamana bisa istrimu memberi kabar dadakan seperti itu sementara aku masih di Jeju" kesal Seulgi ke Jin.
"Maafkan ya Seulgi aku tidak tau jika kau tidak diberi tau Irene beberapa hari yang lalu" jelas Jin.
Irene yang melihat hanya tertawa.
"Siapa nama bayinya?" tanya Seulgi melihat bayi di dalam box.
"Kim Soobin" jawab Irene.

"Kim Soobin kau tampan sekali. Bolehkan aku menggendongnya Eonni?" tanya Seulgi.
"Tentu, hati-hati ya" pinta Irene.
"Aku sudah berngalaman dalam mengasuh anak, kau tau sendiri keponakanku banyak" cerocos Seulgi.

"Uuu sayang Aunty menganggu tidurmu ya" tanya Seulgi melihat Kim Soobin bergerak dari tidurnya.
Seulgi menimang-nimang Soobin agar tidur lagi.
"Aaaawwww" teriak Jimin saat perutnya ada yang menduduki.
"Sorry.. Sorry ku kira kosong" Seulgi tidak melihat jika sofa yang didudukinya ternyata ada Jimin tertidur.
Jimin yang mau ngomel melihat Seulgi membawa Soobin akhirnya mengurungkan niatnya.
"Duduklah" Jimin merubah posisinya menjadi duduk agar bisa berbagi sofa.

"Gantengnya Aunty bangun ya gara-gara ada yang teriak" Seulgi menyindir Jimin.
Jimin yang setengah sadar hanya melihat tanpa merespon.
"Sepertinya mereka cocok" ucap Irene lirih.
Jin tersenyum mengangguk melihat pertengkaran kecil diruangan mereka.

Hari mulai malam.
"Eonni aku menginap disini saja boleh? Aku cek beberapa penginapan penuh" pinta Seulgi.
"Mau nginap di apartemen ku? Tak jauh dari sini" tawar Jimin.
"Dasar mesum" kesal Seulgi.
"Aku hanya menawarkan. Lagian jika kau mau aku tidak akan tergoda oleh wanita sepertimu. Kau bukan tipeku" kesal Jimin.
"Benar Jimin, apartemen dia tidak jauh dari sini. Kau pasti sangat lelah jika harus tidur di sofa rumah sakit. Apalagi kau tadi baru sampai dari Jeju" alibi Jin.
"Ya kajja biarkan Hyung dan Nuna beristirahat. Bye Hyung.. Aku akan menjaganya untuk mu Nuna" Jimin menarik paksa tangan Seulgi membawanya keluar dari kamar Irene.

•••••

"Sayang berikan Soobin waktunya dia menyusu" pinta Irene.
Jin berhati-hati memindahkan Soobin dari box ke Irene.
Irene membuka kancing piyamanya.
"Kau sangat haus ya sayang" ucap Irene mengelus rambut lebat Soobin.
"Wah dia menyusu kencang sekali" takjub Jin.
"Seperti Appamu ya Soobinie" sindir Irene.

"Seperti Appamu ya Soobinie" sindir Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jin Jr

Jin memposting foto di akun Instagram miliknya. Jin ingin seluruh dunia tau jika dia sekarang telah menjadi seorang Appa.

"Jin sudah punya anak?"
"Wah pasti sangat cantik/tampan anaknya nanti"
"Ayahmu seorang worldwide handsome"
"Selamat atas kelahiran anak pertamamu Jin"
Beberapa komentar netizen di situs portal berita.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love in JejuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang