Saat perjalanan ke bandara Jin sempat mengobrol dengan Bang Sihyuk.
"Jinssi" sapa bang PD.
"Ada brand yang menawarimu untuk jadi BA" jelas bang PD.
"BA? Brand apa Hyung?" tanya Jin.
"Salah satu brand terkenal kau akan tau sendiri. Tapi kau tidak sendiri ada idol lain yang akan jadi BA. Cuman aku belum dapat info siapanya. Bagaimana kau mau?" tawar bang PD.
"Atur saja Hyung" singkat Jin tanpa pikir panjang karna ingin cepat tidur saat itu.•••••
Sudah 3 hari Irene sendirian di apartemen yang luas itu. Irene hanya keluar sekedar ke kantor lalu kembali pulang. Irene sekarang bekerja di management kantor ayahnya. Bukan sebagai chef lagi. Karna ayahnya ingin Irene juga bisa meneruskan usaha miliknya.
Irene sedang di dapur. Memasak untuk makan malamnya. Dengan style santai kaus crop top dan rok mini ungu Irene nampak imut.
Irene yang fokus memasak tidak sadar ada yang memperhatikannya dengan senyum lebar.
"Kamchagiya!!" Irene terkejut melihat Jin sudah berdiri bersandar di kulkas.
"Kau masak sangat serius sekali sampai tak tau aku masuk" gerutu Jin.
"Maaf" Irene melangkah dan memeluk Jin.
"Aku merindukanmu sayang" Jin membalas peluk.
"Kau sedang masak apa?" Jin sambil mengaduk panci.
"Sup daging. Tunggu dagingnya matang dulu" jawab Irene.Jin mendudukan Irene disamping kompor sup tadi.
"Bagaimana hari-harimu saat ku tinggal, ceritakan" pinta Jin.
"Sangat bosan.. banyak yang harus ku pelajari lagi" jelas Irene.
"Kau rindu bekerja di dapur?" Jin memainkan rambut Irene.
"Tentu sangat rindu, bagaimana dengan mu?" tanya Irene balik.
"Sangat melelahkan akhir-akhir ini karna memang setelah comeback selalu banyak acara" keluh Jin dengan wajahnya tenggelam di cerug leher Irene.
Irene membalas dengan mengelus rambut Jin yang mulai panjang."I love you sayang" ucap Jin sebelum mencium bibir Irene.
"I love you too ahhh" geli Irene saat Jin memberi tanda kiss mark di lehernya.Mereka berdua berciuman melepas rindu. Lidah mereka saling beradu. Tangan Irene melingkar sempurna dileher Jin. Tangan Jin menelusup masuk kedalam kaus Irene. Mencari buah kesukaannya.
"Ahhh" desah Irene saat Jin meremas payudaranya yang memang sejak awal tidak dipakaikan bra karna sedang di rumah."Aku merindukanmu mu sayang" ucap Jin tepat di telinga Irene.
"Emmmm nado" Irene merasakan remasan Jin makin kuat.Tangan liar Jin bergantian masuk ke dalam rok Irene. Membelai lembut paha hingga selangkangan. Irene tertawa manja merasakan geli. Tangan kiri Jin menarik keatas kaus Irene. Menampakan gundukan kanan Irene yang sintal. Jin menjilat dan memainkan puting Irene dengan lidahnya. Sementara tangan kanan Jin membelai area sensitif bawah Irene.
"Ahh emmm ahhh" desah Irene saat putingnya dihisap.
Tangan Jin berusaha bekerja dibawah sementara mulutnya bekerja diatas. Hingga Jin berhasil melepas tali celana dalam Irene dan membuangnya ke sembarang tempat."Sayang kau sudah basah" saat jari Jin menelusup ke vagina Irene.
"Enghh" wajah Irene mendangak merah padan merasakan sensasi on off tangan Jin di vaginanya.
"Jin ahh kom pornya" ingat Irene sekalipun pikirannya melambung.
Jin meraih kompor dan mematikan tanpa meninggalkan permainannya dengan Irene.Setelah kompor mati jin membawa Irene ke meja mini bar.
Masih dengan bertukar Saliva. Dengan lembut Jin membaringkan Irene diatas mini bar. Diangkatnya kedua kaki Irene keatas mini bar. Jin memberi pijitan sebentar di batangnya.
"Sayang beri aku hidangan spesial mu malam ini" bisik Jin tepat di telinga Irene.
"Aaaaahhhhh" desah Irene saat mersakan kejantanan Jin masuk sempurna.
"Cpllkk.. cpllkkk.. cplkk"
"Ahh ahh ahh" desahan Irene setiap Jin memompa vaginanya."Srrpp cplkk cpllkk srpp cpllkk" suara hisapan payudara beradu dengan persatuan kelamin mereka.
"Ahhh ahhh Jjjinn" rintih Irene merasakan ritme semakin cepat.
"Aaarghhhh sayang" Jin semakin membuka lebar selangkangan dan mempercepat."Ahhhhhhhh engghhh eghh" ritme terlambat namun Irene merasakan Jin menusuknya lebih dalam.
"Arrghhhhhh" hentak Jin melepaskan cairannya di dalam.-----
Happy Birthday Jungkookah 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Jeju
FanfictionSeorang Chef wanita bernama Irene yang bertemu dengan seorang laki-laki yang menyembunyikan identitasnya sebagain Idol bernama Jin. Bisakah mereka bersatu tanpa tercium publik??