Jin terbangun dari tidurnya dirasa ada yang menganggu dibagian juniornya. Jin membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Dilihatnya istrinya sedang memblowjob penisnya yang sudah mulai berdiri.
"Kau sudah bangun" tanya Irene tersenyum penuh kemenangan.
"Emmm yahhhh sayang" mata Jin terpejam merasakan penisnya Irene hingga menyentuh dinding tenggorokannya.
"Yes babyyyy ahhhh" desah Jin melihat Irene menjilat juniornya seperti memakan es krim.
"Ahhh ahh ahhhhhh" desahan panjang Jin mengisyaratkan klimaksnya.
Cairan putih keluar dari ujung penisnya.
"Kau sudah sepagi ini tak kunjung bangun aku kelaparan akhirnya kau yang ku makan" kesal Irene.
"Bagaiman rasanya? Kau suka?" tanya Jin meledek, karna baru ini Irene berani.
"Not bad" Irene membersihkan sisa-sisa cairan Jin di bibirnya."Drtttt drttt drttttt" suara handphone di nakas samping kasurnya.
Dilihatnya Park Jimin memanggil. Jin menaruh jari telunjuk di depan bibirnya mengisyaratkan Irene agar tidak bersuara.
"Ada apa pagi-pagi telfon" jawab Jin.
"Hyung disana pagi?? Maafkan aku disini sedang malam. Kami lagi berkumpul" Jimin memberi tau.
"Emmmm ahh" Jin menahan untuk tutup mulut namun ujung-ujungnya dia yang kelepasan mendesah.
Dilihatnya Irene sudah menduduki penisnya yang berdiri. Siap untuk di service.
"Hyung kau sedang bercocok tanam dengan Nuna??" tanya Jimin.
"Hahahaha" riang member lain tertawa bersama mendengar telfon Jimin mode loadspeaker.
"Maafkan aku tidak tau Hyung haha" ledek Jimin.
"Katakan kalian mau apa!!" Jin mempertegas pertanyaan saat dilihat Irene menggesekkan vaginanya dengan penis Jin agar masuk dengan sempurna tanpa sisa.
"Kami hanya ingin segera buatkan kita ponakan yang lu.. tut.. tut.. tut" suara telfon terputus padahal Jimin belum selesai berbicara.Jin memutus sepihak telfon Jimin. Melihat kembali istrinya dengan senyum nakal dibalut lingerie putih membuat Irene sangat sexy dan nakal.
Jin yang kesal lantas duduk. Mereka berhadap-hadapan sekarang. Dengan posisi Irene duduk dipangkuannnya.
"Kau mulai nakal ya" tangan Jin menarik dagu Irene.
Mencium bibir Irene dan beradu lidah.
"Kau nampak sexy dengan lingerie transparan ini" Jin menggoda.
"Tapi lebih sexy lagi jika kau tak menggunakannya sayang" Jin menurunkan tali lingerie Irene hingga lingerie itu merosot dari tubuh Irene dan bersarang di pemersatu kelamin mereka.
Jin tersenyum smirnk liciknya.
"Kau sangat mesum" ucap Irene mendorong Jin hingga tertidur lagi.
"Kali ini aku yang akan memimpin" tegas Irene.
Tangan irene bertumpu di perut sixpack Jin. Tubuhnya naik turun agar penis Jin masuk dengan sempurna.
"Lakukan semaumu sayang" Jin melihat keindahan di depannya.
"Ahhhh emmm" Irene mulai mempercepat temponya.
Seluruh badan Irene naik turun seiring dengan tempo yang dia berikan.
"Ahhhhh ahhhhh Jjj Jin sayang" rintih Irene meminta Jin memegang payudaranya.
"Emmm ahhh ahhhh Jin" Jin menyibakkan rambut panjang Irene yang menutupi payudaranya agar lebih mudah dipijat.
"Saayaanggg lebih cepat ahh" pinta Jin merasakan akan klimaks ke 2nya.
"Engghhh ahh uhh ahhhh ahhhh" Irene menarik turunkan tubuhnya lebih cepat dengan tumpuan tangan di lutut Jin.
"Yeahhh babyy cmon fassshhter" Jin memegang pantat irene untuk membantu memasukan kejantannya hingga menabrak dinding rahim.
"Cplakk cplakk cplakkk" suara persatuan mereka mulai cepat.
"Jjiinnnn ahhh" Irene menarik Jin.
Jin terduduk lagi dengan Irene yang masih berusaha memuaskannya. Jin melahap bergantian payudara Irene.
"Emmmm engghhh mmm" bibir Irene tertutup menahan desahan yang diberikan Jin saat pantatnya di remas dan putingnya di permainkan oleh lidahnya.Irene menjambak Jin, melumat habis bibir tebal Jin. Turun ke area dada Irene diciumnya hingga Irene mengadahkan kepalnya merasakan geli. Irene mendorong lagi tubuh Jin agar tertidur. Tubuh Irene yang glowing karena keringat dan air liur Jin membuatnya semakin sexy.
"Ahhhh cmon babyy" Jin merasakan penisnya mulai dipijat oleh dinding-dinding vagina Irene.
"Ahhhh ahhh ahhhhhhh" Irene merasakan rahimnya menghangat tanda cairan Jin keluar di dalam.
Irene terkulai lemas di dada Jin.
"Huhhh huhhh" nafas mereka tersengal-sengal.
"Terimakasih sayang, kau sangat luar biasa tadi" Jin mengecup pucuk kepala Irene dan mengelus rambut Irene yang basah karna keringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Jeju
FanfictionSeorang Chef wanita bernama Irene yang bertemu dengan seorang laki-laki yang menyembunyikan identitasnya sebagain Idol bernama Jin. Bisakah mereka bersatu tanpa tercium publik??