FITTING

108 19 2
                                    

"Kenapa kau cemberut hmm" tanya Jin.
"Aku sedikit kesal banyak komentar kau menghamili ku, makanya terkesan buru-buru" oceh Irene di kursi penumpang.
"Sudahlah tak usah kau hiraukan sayang. Lagian kalaupun itu benar juga aku tak masalah. Apa aku harus menanam benih dulu sebelum kita menikah nanti" canda Jin.
"Yaa kau bahkan selalu menanam jika bertemu. Karna aku minum obat pencegah aja makanya belum jadi" kesal Irene.
"Berhentilah meminumnya mulai sekarang, kita akan menikah" pinta Jin.

"Sudah sampai.. ayo turun" ajak Jin.
"Wahhh bagus-bagus sekali koleksi gaunnya" takjub Irene saat memasuki butik gaun pengantin.
"Pilihlah sesukamu sayang" Jin mengandeng tangan Irene.

"Annyeonghaseyo Jinssi" sapa si pemilik butik.
"Annyeonghaseyo Nuna" Jin menjabat tangan si pemilik toko.
"Siapa? Kau kenal?" tanya Irene berbisik.
"Hobi Nuna" jelas Jin.
"Annyeonghaseyo Jiwoo imnida" sapa si pemilik toko.
"Annyeonghaseyo Irene imnida" balas Irene.
"Wah kau sangat cantik sekali.. pantas saja Jin tergila-gila dengan mu" puji Jiwoo.
"Terimakasih Eonnie juga cantik" Irene tak enak.
"Butik ini sudah di booking Jin. Pilihlah dengan tenang tanpa terburu-buru Irenessi" jelas Jiwoo.
"Aaa baiklah" Irene melihat Jin yang sudah duduk di kursi tunggu sambil main handphonenya.

Setelah Irene memilih beberapa gaun pilihannya ia mengikuti Jiwoo ke arah ruang ganti untuk mencoba beberapa gaun tersebut.
"Gaun pertama.." Jiwoo membuka tirai.

"Apa ini bagus?" tanya Irene di depan Jin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa ini bagus?" tanya Irene di depan Jin.
"Kau cantik tapi sepertinya terlalu polos" komentar Jin.
"Memang benar kata Jin. Kita ganti ke gaun selanjutnya" Jiwoo menutup tirai.

"Gaun ke 2" Info Jiwoo.

"Bagaimana?" tanya Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana?" tanya Irene.
"Belahan pahanya terlalu tinggi, tidak tidak tidak" komentar Jin.
"Oke kita ganti ke gaun selanjutnya" imbuh Jiwoo.

"Gaun ke 3" Jiwoo membuka tirai.

"Bagiamana sayang?" tanya Irene bergaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagiamana sayang?" tanya Irene bergaya.
"Hmmm vibesnya seperti summer ya, kayaknya kurang cocok" komentar Jin.
"Sabar ya Irene, lelakimu memang banyak mau" canda Jiwoo.

"Gaun ke 4" Jiwoo membuka tirai lagi.

"Ini oke sih" Irene mencoba memutar badannya 360°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini oke sih" Irene mencoba memutar badannya 360°.
"Ini terlalu ramai" komentar Jin singkat.
"Ya kau tidak kasihan dengan calon istrimu sudah berganti pakaian beberapa kali" kesal Jiwoo.
Jin hanya mengisyaratkan minta maaf.

"Gaun ke 5" nampaknya Jiwoo sudah sedikit lelah saat membuka tirai.
"Bagiamana? Ini pilihan terakhir ku" cemberut Irene.
"Nahh ini sangat cocok dengan mu. Kau seperti tuan putri sungguhan" riang Jin di kursi tunggu.
"Oke baiklah sekarang ganti kau yang ku fitting" ajak Jiwoo.

Irene menunggu Jin fitting sambil melihat-lihat sajian makanan apa saja yang akan dikerjakan oleh teamnya. Sesekali Irene menelfon Seulgi apakah dia sanggup untuk mengerjakan.


•••••

Irene dan Jin memasuki lift basement apartemennya. Di lantai 1 lift berhenti untuk menaikan penumpang.
"Annyeonghaseyo Suho sunbaenim" sapa Jin.
"Annyeonghaseyo Jinssi" balas Suho.
Irene yang yang disitu hanya diam mengeratkan gandengan tangannya ke Jin. Irene tidak bercerita apapun tentang Suho ke Jin karna menurutnya tidak penting. Di pikiran Irene Jin tidak kenal Suho begitu sebaliknya.
"Perkenalkan calon istriku Irene" Jin memperkenalkan Irene ke Suho dengan bangga.
"Annyeonghaseyo Suho imnida" sapa Suho yang seolah tidak kenal.
"Annyeonghaseyo Irene imnida" Irene membalas jabatan tangan Suho dengan senyuman tipis.

"Kalian akan menikah?" tanya Suho tak percaya.
"Iya sebentar lagi kami akan menikah, datanglah Suho sunbaenim" ajak Jin.
I

rene yang mendengar Jin mengajak Suho spontan melirik ke Jin.
"Wahhh selamat untuk kalian, kau sangat keren sekali Jinssi" ucap Suho.
"Terimakasih.. Suho Sunbaenim ayo mampirlah ke apartemenku" ajak Jin saat melihat lift mendekat ke apartemennya.
"Next time saja Jinssi, aku sedang ada tamu" bohong Suho karna melihat Irene yang tak nyaman.
"Baiklah kami pamit dulu" Jin menggandeng Irene keluar lift.

"Wahh mereka akan menikah dan mengundangku, benarkah aku tak salah dengar?" oceh Soho di lift sendirian.
"Sepertinya penantian ku sudah berakhir jika ceritanya seperti ini" Suho sadar diri.
"Tapi selamat atas pernikahanmu Joohyun"

Love in JejuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang