YES/NO

145 17 7
                                    

"Eomma" Jin memasuki kamar inap VIP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eomma" Jin memasuki kamar inap VIP.
"Jin!!" Eomma kaget melihat Irene membawa Jin.
"Eomma Appa maafkan aku sudah membuat Irene bersedih" Jin berlutut tidak jauh dari brankar Appa Irene.
"Bangunlah sayang.. ini hanya sebuah kesalah pahaman" Eomma menghampiri Jin dan memeluknya.
"Aku bersumpah tidak menduakan Irene. Aku mencintai Irene Eomma" peluk Jin.
"Eomma percaya kamu nak" tenang Eomma.

"Ohh iya.. annyeonghaseyo Tuan Bae. Nama saya Jin" Jin lupa memperkenalkan diri ke Appa Irene.
"Jin.. aku tak menyangka seorang terkenal seperti kau bisa ada disini. Irene sering menceritakan mu" balas Appa Irene.
"Benarkah begitu?" Jin melirik Irene.
Appa hanya mengangguk dan tersenyum.
"Bagaimana kondisi Appa?" tanya Jin.
"Yah seperti inilah.. masih terbaring tidak berdaya. Padahal Appa sudah merasa sehat" jelas Appa.
"Appa sebentar lagi boleh pulang asal dia benar-benar sembuh total. Makanya jangan malas makan dan minum obat" sindir Eomma Irene.
"Masakan disini tidak enak. Tidak seperti masakan putri ku" jawab Appa melihat Irene.
"Aku tidak akan memasakan kesukaan Appa sebelum Appa sembuh total" ancam Irene.

"Jin ku dengar kau hobi memancing?" tanya Appa.
"Iya Appa, jika ada waktu senggang aku lebih suka memancing" jelas Jin.
"Doakan Appa cepat sembuh ya.. nanti kita mancing bersama. Appa juga suka memancing" Appa riang mendapat teman baru.
"Tentu, semoga Appa cepat sembuh total" doa Jin.

"Bagaimana kau tau kami disini Jin?" tanya Eomma.
"Aku hampir gila mencari Irene Eomma" kesal Jin melirik Irene.
"Benarkah?? Ceritakan ke Eomma" penasaran Eomma.
"Aku sudah ke rumah Appa di Seoul. Aku sudah ke rumah Jeju nihil semua. Sampai akhirnya ke restoran Irene. Kebetulan bertemu Seulgi diberitahu jika Irene di Paris" jelas Jin bersemangat.
"Dasar Seulgi ember" dumel Irene.

"Waktu Europe tour aku sering bolak balik ke Paris. Hanya untuk mencari dibeberapa pasar dan rumah sakit dan ternyata hasilnya nihil. Sampai akhirnya aku punya ide untuk buat Encore di Paris. Aku punya keyakinan tinggi jika Irene akan menonton konserku" cerita Jin antusias.
"Bagaimana kau tau jika Irene datang ke konser mu?" tanya Appa.
"Itu sangat mudah Appa. Aku meminta Staff ku untuk mencoba cek di daftar penonton. Dari situ aku bisa melihat Irene tinggal dimana. Semalam saja aku menginap di apartemennya" cerita Jin tanpa tau malu.
"Hehe kami tidak melakukan apa-apa kok" jawab Irene melihat Eomma Appa menatapnya curiga.

"Kau sangat gigih sekali mengajar putriku. Pasti kau sangat mencintainya" ucap Appa.
"Tentu Appa.. aku sangat mencintainya. Dia prioritasku sekarang" jujur Jin.
"Eomma tidak sabar nanti menimang cucu dari kalian" ledek Eomma.
Jin dan Irene hanya tatap-tatapan malu.

•••••

"Siapa itu di depan ruangan. Tolong bukakan sayang" ucap Eomma.

"Silahkan masuk" Irene mempersilahkan.
Irene mengira jika itu teman orangtuanya.

"Annyeonghaseyo" sapa pasangan paru baya.
"Eomma Appa perkenalkan ini orang tuaku" Jin memperkenalkan.
"Annyeonghaseyo" sapa Irene sekeluarga.
"Perkenalkan saya Orang tua Kim Seokjin" mereka berjabat tangan bergantian.
"Kami dengar Tuan Bae sakit makanya kami mampir kesini karna kebetulan kemarin melihat konser Jin" jelas Appa Jin.
"Wahh nak Irene kau sangat cantik sekali. Lebih cantik dari di foto yang pernah Jin kasih tau" Eomma Jin memeluk Irene.
"Makasih Eomma, Eomma juga sangat cantik" puji Irene.
"Kami sering mendengar ceritamu dari Jin. Katanya kau seorang Chef. Lain kali masakan Eomma makanan yang enak ya" cerocos Eomma Jin.
Senyum Irene malu mendapat pujian.

"Bagiamana keadaan Tuan Bae?" tanya Appa Jin.
"Sudah lebih baik dari sebelumnya namun masih harus di pantau lebih lanjut" balas Eomma Irene.
"Saya punya kenalan dokter di Singapore, mau mencoba?" tawar Appa Irene.
"Tak usah repot-repot nampaknya sebentar lagi saya juga sembuh, ya kan Jin?" balas Appa Irene.
"Tentu, kan kita mau mancing Appa" ucap Jin sambil mengacungkan jempolnya.

"Appa aku permisi dulu, ada telfon" pamit Jin keluar.

•••••

Tak lama Jin kembali ke kamar. Jin berlutut di depan kamar mandi saat Irene akan keluar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang mau kah kau menjadi istri dan Eomma dari anak-anakku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang mau kah kau menjadi istri dan Eomma dari anak-anakku. Menghabiskan sisa waktu kita bersama?" confess Jin.
Irene yang melihat ini speechless. Irene tidak menyangka akan secepat ini. Irene melihat ke arah Eomma Appa Jin yang tersenyum. Tak kalah Eomma Appanya tersenyum hingga berkaca-kaca, sedikit mengangguk memberi isyarat ke Irene.

"Kau tidak mau?" tanya Jin melihat respon Irene lama.
"Aku tidak mau menolak Jin" Irene menangis memeluk Jin.
"Aku mencintaimu dan tak ingin kehilanganmu lagi" ucap Jin berkaca-kaca.
"Nado, aku malu dilihat Eomma Appa" Irene membenamkan mukanya di dada bidang Jin.

"Abaikan kami, kami hanya nyamuk disini" Appa Jin meledek.
"Sebentar lagi kita besanan" Eomma Jin memeluk Eomma Irene.
"Gadis Appa akan segera menikah" Appa Irene tersenyum bangga.
Rencana Jin berhasil melamar Irene secara intimate di depan keluarga mereka.

-----
Haloo guys.. senang makin kesini makin banyak yg baca, like, dan komen. Sekalipun nggak lama cerita ini akan selesai. Aku usahain gak gantung sama sekali. Terimakasih banyak dukungannya 💜

Love in JejuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang