ENCORE

128 17 8
                                    

Konser penutup hari ini berjalan dengan meriah. Lagu album terbaru dan beberapa lagu hits terdahulu sudah ditampilkan. Hingga tiba waktunya pesan-pesan tiap member.

 Hingga tiba waktunya pesan-pesan tiap member

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah RM memberi pesan.
"Army sudah 10 tahun lebih kita bersama. Melewati masa sulit hingga menjadi sekarang. Kami bersyukur dan berterima kasih dengan kalian. Mungkin kedepan kita akan fokus melakukan pekerjaan di bidang musik yang kami suka. Melakukan hal-hal tertunda selama ini. Namun kami tetaplah BTS kalian. Ku mohon tetaplah dukung kami. Karna tanpa ARMY kita bukanlah BTS. Khamsahamnida" akhir RM.

Tiba Jin memberi pesan. Jin melihat ke arah RM. RM tersenyum dan mengangguk tipis mempersilahkan Jin untuk menyampaikan pesannya.

"ARMY... Bagaimana kabar kalian? Ku harap kalian sangat menikmati konser hari ini. Konser hari ini sangat spesial. Karna konser hari ini adalah permintaan khusus dari ku" Jin tersenyum.

Wanita itu beranjak dari duduknya. Menaiki anak tangga menuju pintu keluar venue. Tiba-tiba langkahnya terhenti.

"Ini terdengar sangat berat pasti ada pro kontra. Namun aku berharap kalian dapat menerima. Aku sedang mencari seseorang disini. Seseorang yang telah lama pergi karna berita ku kemarin" pesan Jin.

"Benarkah Jin mempunyai kekasih?"
"Apa Jin sedang memberi tau beritanya kemarin"
"Kekasih Jin bukan Jisoo?"
"Apa kekasih Jin ada disini?" beberapa komentar fans yang melihat.

"Berita kemarin tidaklah benar. Aku ingin meminta maaf dengan tulus. Aku yakin dia menjadi salah satu penonton disini. Kau mendengar pesanku saat ini bukan?" ucap Jin dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca.

"Terimakasih untuk ARMY, keluargaku, dan juga kau sudah mau hadir disini. Ku harap kalian dapat menerima" ucap Jin disambut tepuk tangan yang riuh.

•••••

"Ting Tong" suara bel apartemen Irene.
Irene mengintip dari lubang pintu tak ada siapa-siapa. Irene mencoba membuka pintu untuk melihat sekitar siapa yang iseng memencet tombol bel.

Betapa kagetnya tiba-tiba ada laki-laki masuk. Memeluk Irene dan menangis tersedu.
"Jin?" Irene mematung.
"Kenapa kau melakukan ini?" isak Jin.
Tubuh kecil Irene membeku. Seketika hilang di pelukan Jin.

"Kenapa kau pergi tanpa mendengarkan penjelasan ku, kenapa?" Jin semakin kencang memeluk Irene.
"Saat kejadian itu memang aku mengantar Jisoo karna sudah larut malam setelah pemotretan. Malam itu hujan dan Aku melihatnya tidak ada yang menjemputnya. Aku berani bersumpah aku tidak ada apa-apa dengannya. Aku tidak selingkuh dari mu" jelas Jin berlutut memegang kedua tangan Irene.

Irene yang melihat Jin masih menangis, menyeka air matanya.
"Berdirilah" ucap Irene.
"Aku berani bersumpah aku tidak selingkuh. Aku hanya mencintaimu seorang. Aku rela kehilangan semua asal tidak kehilangan kau" tangis Jin memeluk Irene.
"Berhentilah menangis" Irene mengusap punggung Jin.
"Kenapa kau jadi cengeng sekali hmm" suara Irene bergetar.

"Aku sudah mendengar saat di konser tadi. Berhentilah meminta maaf. Justru aku yang harus minta maaf telah melakukan ini" mata Irene menatap lekat ke arah Jin.
"Tidak aku yang salah aku yang harusnya meminta maaf" Jin menyeka air mata Irene.
"Kita sama-sama salah" tegas Irene.
"Aku berjanji tidak akan membuatmu kecewa lagi setelah ini, aku mencintaimu Sayang" ucap Jin tepat di depan Irene.
"Aku mencintaimu Jin" Irene menarik kerah baju Jin.

"Aku mencintaimu Jin" Irene menarik kerah baju Jin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sekian lama bibir mereka bertemu. Lidah merek berkelahi menyalurkan emosi yang lama terpendam. Malam yang pajang untuk mereka bertukar cerita dan cinta.

•••••

Jin terbangun meraba kasur di sampingnya yang sudah kosong.
"Irene!" teriak Jin sedikit histeris takut ditinggalkan lagi.
Jin berjalan hanya menggunakan boxer. Di ceknya toilet kamar tidak ada. Lalu berjalan kearah dapur. Melihat memasak dan sudah rapih.

"Kau sudah bangun?" ketika Irene melihat Jin keluar dari kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sudah bangun?" ketika Irene melihat Jin keluar dari kamar.
"Kau buatku jantungan" Jin memeluk Irene dari belakang membenamkan mukanya di ceruk leher Irene.
"Aku sedang memasak makanan kesukaanmu, mandilah dulu.. setelah ini kita ke rumah sakit melihat kondisi Appa" ucap Irene.

Love in JejuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang