PERTEMUAN

152 16 5
                                    

Pukul 7 pasar sangat ramai akan transaksi. Ditengah keramaian pasar Jin dan baju penyamaran tertutup menyibak kerumunan orang lalu lalang berbelanja. Jin sangat menyukai belanja di pasar tradisional karna selain murah sayuran lebih fresh. Jin dengan earbuds yang memutar lagu "FIRE" berjalan dengan santai sembari mencari sayuran untuk stok di villa.
"Brukkk!" tiba-tiba ada seorang gadis menabrak Jin.
"Joesonghamnida" permintaan maaf gadis itu sambil membereskan barang belanjaannya yang berjatuhan.
"Gwenchanayo?" tanya Jin yang ikut membereskan barang gadis itu dan memungut earbudnya yang jatuh.
"Ne gwenchana" gadis tadi meyakinkan sambil tersenyum tipis.
"Apakah kau perlu bantuan untuk membawa?" tanya Jin ragu.
"Ani.. khamsahamnida" gadis itu buru-buru berjalan dengan barang belanjaannya.
Jin melanjutkan perjalanan mencari sayurnya dengan earbuds yang terpasang tadi dan megganti-ganti lagu yang di putar. Jin melihat ke arah belakang tepat tubrukan tadi.
"Gadis itu cepat sekali jalannya" gerutu Jin.

•••••

"Apakah belanjaan ada semua Eonni?" tanya Seulgi yang melihat Irene masuk ke dapur.
"Syukur ada semua" jawab Irene yang masih ngos-ngosan.
"Mianhae Eonni, gara-gara aku sakit jadi kau yang harus pergi ke pasar untuk belanja kebutuhan restoran" celetuk Seulgi penuh penyesalan.
"Tak apa sekalian aku joging pagi tadi" jawab Irene menenangkan.
"Jika kau sakit pulang dan istirahatlah" celoteh Irene lagi.
"Tidak eonni, aku sudah baikan. Pusingku sisa sedikit. Lagian aku punya janji dengan seseorang" jawab Seulgi.

•••••

"Klinting!" suara pintu restoran berbunyi menandakan ada pelanggan masuk. Suasana restoran siang itu lumayan padat karena banyak pengunjung sedang makan siang. Jimin langsung meminta private room untuk makan bersama Jin.
"Jiminah apa kau pernah kesini sebelumnya?" tanya Jin penasaran.
"Ani.. aku hanya dikasih tau temanku"
Tiba-tiba pelayan datang dan membawa daftar menu.
"Aku ingin makanan yang best seller dari restoran ini" pesan Jin.
"Samakan punyaku dengan Hyung" ikut Jimin.

Beberapa menit makanan datang..
"Wahh Jiminah nampaknya enak sekali tampilan makanan ini" seru Jin antusias.
"Coba dulu Hyung" saut Jimin tak kalah antusias.
"Wah beneran enak. Bisakah kita bertemu chefnya? Aku ingin sedikit tau resepnya" tanya Jin.
"Coba saja tanyakan ke pelayan Hyung" jawab Jimin.

Jimin memberi kode ke pelayan yang tidak jauh dari ruangan mereka.
"Ada yang bisa saya bantu Tuan?" tanya si pelayan.
"Maaf apakah kami bisa bertemu Chef yang memasak makanan ini?" tanya Jin
"Akan saya sampaikan jika Chefnya tidak sibuk Tuan. Saya permisi dulu" pamit pelayan itu.

Tak lama datanglah Chef yang dicari Jin.

"Dengan saya Chef Irene ada yang bisa dibantu?" tanya Irene.
"Masakan mu sangat en... Kau gadis di pasar tadi?" tanya Jin kaget.
"Maaf ada yang bisa dibantu?" tanya Irene yang tidak tau maksud dari pelanggan tersebut.
"Maksudku masakanmu enak sekali, aku hanya ingin menyampaikan langsung" jawab Jin kikuk.
"Terimakasih" senyum Irene dengan rasa bangga karna masakannya di puji.

Saat Jimin pergi ke kasir. Jin menuliskan sesuatu di tisu tempat duduknya "To Chef Irene : Temui aku di pantai nanti malam". Berharap pelayan tadi tau dan menyampaikan ke Irene.

Love in JejuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang