IZIN

122 15 3
                                    

"Aaaaawwwww omo omo" teriak Seulgi di dapur.
"Serius kau di lamar Jin Oppa Eonni?" tanya Seulgi melihat foto cincin dikirim Irene.
"Menurutmu?" tanya Irene meledek.
"Wahh Jin Oppa sangat cepat mengikatmu agar kau tak hilang lagi" seulgi tak percaya.
"Kau sih" kesel Irene.
"Kenapa dengan ku? Jika aku tak beri tau ke Paris tidak mungkin ini terjadi. Kau harus berterima kasih dengan ku Eonni" kesal Seulgi.
"Terimakasih Seulgi sayang" canda Irene.

"Lalu kapan kau akan menikah?" tanya Seulgi memastikan.
"Secepatnya.. jika kondisi Appaku sudah pulih" jawab Irene.
"Baiklah jika kau butuh apa-apa segera hubungi aku" pinta Seulgi.
"Tentu, tunggu aku pulang" balas Irene mengakhiri pesan.

•••••

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jin menyamankan posisi tidurnya ke Irene. Irene memberi tepukan kecil di punggung Jin agar cepat tidur.
"Besok aku akan pulang" ucap Jin.
"Kenapa buru-buru?" tanya Irene.
"Aku akan mengurus ijin pernikahan kita" lirih Jin.
"Tak perlu buru-buru Jin, aku tak apa jika harus menunggu sedikit lagi" Irene mengusap rambut Jin.
"Aku yang tak bisa sayang. Bahkan jika besok dibolehkan aku memilih menikahi mu besok juga" Jin memainkan kancing piyama Irene.
"Baiklah terserah kau saja. Yang penting Appa sembuh dulu" jawab Irene.
"Aku ingin segera menjadikan mu istri agar kau tak pergi-pergi lagi" ucap Jin.
"Akhhhh aku berjanji tidak kemana-kemana lagi Jin" desah Irene saat Jin memberi kiss mark.

•••••

Sementara di dorm BTS. Kebetulan mereka sedang berkumpul di meja makan untuk sarapan pagi. Jin memasakan makanan banyak untuk para member.
"Hyung bagaimana kabar Irene Nuna?" tanya Hobi sambil mengambil makanan di meja.
"Baik bahkan aku sudah melamarnya" jawab Jin enteng.
"Uhukkk uhukkk" semua member tersedak kaget mendengar jawaban Jin.
"Wae wae wae.. minumlah" panik Jin.
"Kau melamar Nuna? Aku tak salah dengar?" Jimin shock.
"Benar aku melamarnya, kenapa?" tanya Jin santai.

"Kau sudah serius Hyung?" tanya Namjoon tak percaya.
"Sangat serius.. bahkan aku ingin segera menikahinya. Bagaimana?? Apa kalian setuju" jawab Jin dengan nada bercandanya.
"Uhukkk uhukkkk" member tersedak lagi.
"Waeee kenapa sepertinya kalian tak suka" kesal Jin.
"Bukan kami tak suka Hyung, hanya kau membuat gebrakan terlalu cepat" kesal Jungkook.
"Bagaimana mungkin mengajak menikah seperti mengajak beli makanan" smirnk Suga tak percaya dengan Hyungnya.

"Kenapa kau buru-buru sekali.. jangan-jangan Nuna hamil?" curiga Taehyung.
"Yaaa aku tak sebejat itu Taehyungah!" kesal Jin.
"Lalu?" jawab Hobi.
"Aku hanya tidak ingin kehilangan Irene lagi, aku sangat mencintainya" jawab Jin.
Suasana meja makan manjadi lebih serius. Hanya tersisa suara dentingan alat makan. Masing-masing member dengan pikirannya.

"Apa kalian tidak menyetujuinya?" suara Jin mengecil jujur dia takut akan tanggapan member.
"Umur kita sudah legal untuk menikah Hyung. Bahkan di konser kemarin aku sudah bilang jika akan melakukan hal-hal tertunda lainnya. Aku membaca berita konser kemarin fans memang ada pro kontra dengan kau secara tidak langsung memberitahu hubunganmu. Tapi bukankah fans sejati tidak akan meninggalkan kita. Justru malah mendukung kita selagi kita tidak menyalahi aturan, norma atau berbuat kriminal" jawab RM bijak.

"Hyung aku tidak tau hubungan mu sebelumnya namun aku percaya jika kau sangat mencintai Irene Nuna. Aku tidak pernah melihat kau seeffort ini dengan wanita" jawab Suga.
"Bagiku kebahagiaan mu yang utama Hyung" sela Hobi.
"Aku tak masalah jika kau mendahului ku Hyung" Taehyung menyeruput sodanya.
"Semua pasti ada konsekuensi, kami tak merasa keberatan jika harus mendapat komentar pedas atau bahkan kemungkinan-kemungkinan terburuk nanti. Percayakan ke ARMY dan kita para member bisa melewatinya Hyung" tangis Jungkook.

Jin tau Jungkook adalah adiknya yang paling perasa diantara member yang lain.
"Jangan buatku merasa bersalah Jungkookah, berhentilah menangis" ucap Jin memeluk Jungkook dari belakang.
"Kita harus merayakan atas pecah telur ini" ajak Jimin.
"Bersulang.. Ting Ting Ting" suara gelas berdenting dengan bahagia.

Love in JejuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang