Jin terbangun dari tidurnya. Ia melihat Irene sedang di meja rias.
Jin menghampiri Irene. Memeluk Irene dari belakang.
"Sayang nanti rusak rambutku" kesal Irene melihat pantulan Jin di cermin mencium-cium cepolnya.
"Harum" ucap Jin beralih mencium telinga, leher, dan berakhir di pundak Irene sedikit terbuka.
"Aku akan kembali ke Jeju" tegas Irene.
"Kenapa? Kenapa dadakan sekali" kesal Jin.
"Seulgi sakit.. aku harus menggantikannya sebentar" terang Irene.
"Ohhh mau ku antar ke bandara? Sekalian aku ke agensi" tawar Jin.
"Oke jika kau tidak terburu-buru" jawab Irene singkat.Jin sudah siap dengan style bandaranya sekalipun dia tidak akan ikut Irene terbang. Mereka menaiki mobil dengan santai menuju bandara.
"Berapa lama kau pulang sayang?" tanya Jin.
"Mungkin 2 Minggu, wae?" balas tanya Irene.
"Aku Minggu depan akan comeback, dan yang pasti akan jauh lebih sibuk dari hari biasa" terang Jin.
"Tak perlu terbebani memberi ku kabar, aku bisa mencari kabarmu di portal berita" terang Irene.Jin sangat menyukai Irene dengan segala pola pikirnya. Jin sangat bersyukur mendapatkan Irene yang sangat pengertian.
•••••
Jin memarkir mobilnya sedikit ke pinggir. Irene yang bersiap akan turun.
"Bukankah kita tidak akan bertemu 2 minggu sayang" Jin menarik Irene lebih dekat."Disini aman dari cctv, kau masih ada waktu 1 jam sebelum keberangkatan, bermainlah sebentar sayang kita tidak akan bertemu cukup lama" goda Jin.
"1x saja" tawar Irene.Tanpa membuang waktu Jin melumat habis bibir Irene hingga tidak bewarna lagi lipstik yang Irene pakai. Jin melepas ikat rambut Irene dan membiarkan rambutnya terurai.
Ciuman itu semakin liar. AC mobil tidak cukup dingin untuk kedua insan yang sedang memadu kasih. Jin menurunkan lengan baju Irene. Terpampanglah bra hitam milik Irene. Irene mencengkram kerah baju Jin saat mulai menciumi dadanya. Tangan Jin membelai lembut paha Irene yang tertutup oleh rok.
"Ahhhhh" desahan Irene saat jari Jin mulai mempermainkan area sensitif Irene.
"Henti..kan.. per..ma..inan mu sayang" ujar Irene terbata saat Jin memasuk keluarkan jarinya.Jin tipikal jika Irene sudah berkata dia akan menurutinya. Dilihatnya muka Irene merona. Jin berusaha membuka kancing celananya yang sudah begah. Untungnya Irene hanya menggunakan G-String. Tak perlu susah untuk memasukan kejantannya yang mulai membesar.
"Aggggghhhhhhhhhh" desah Irene dengan muka terangkat menikmati sensasi kenikmatan batang Jin.
Jin menurunkan tali hitam bra Irene. Mencuatkan payudara Irene. Jin memaju mundurkan pangkuan Irene agar batangnya masuk dengan sempurna."Cpllkk cplkk"
"Jjjinn ahhhhh" Irene diujung."Ahhhhh cmon baby ffasshhh" Jin meminta Irene.
"Cpllkk cpllkk cplkk"
Payudara Irene yang naik turun sesuai tempo yang Jin berikan membuatnya nampak lebih cantik.
"Ahhhh emmghh eghhh" desah Irene melihat Jin mempercepat tempo gerakannya.
"Ahhhh ahhhhh ahhhhhhh" Irene dan Jin klimaks bersama.Tak terasa 30 menit mereka bermain. Setelah selesai Irene membenarkan bajunya yang sudah compang camping. Jin masih terkulai lemas dan melihat kekasihnya membenarkan bra dan membersihkan area intimnya dengan tisu. Irene memoleskan kembali lipstik di bibirnya dan menguncir kembali rambutnya.
"Jin kenapa kau meninggalkan bekas kiss mark di dada" kesal Irene menyadari.
"Tak terlihat sayang, akan tertutup dengan bra hitam mu. Supaya kau selalu mengingatku nanti" jelas Jin.Jin mencium Irene sebelum akhirnya gadis itu keluar dari mobilnya. Jin melanjutkan perjalanan ke Agensi dengan bau parfum Irene yang masih tertinggal di mobil.
•••••
"Annyeong maafkan aku agak telat" Jin menyapa dan duduk di samping Hobi.
"Hyung dari mana saja?" tanya Hobi.
"Habis ke bandara sebentar mengantar keluarga" jelas Jin.
"Sebentar deh Hyung itu di kaus mu ada noda merah seperti lipstik" cermat Hobi dengan lirikan penasarannya.
"Ini kemaren laundry tidak bersih, aku sudah mengomeli orang laundrynya kenapa bisa seceroboh itu dengan baju kesukaanku" terang Jin berbohong padahal itu bekas pertempuran dengan Irene di mobil tadi.
Lalu Jin mengancing semua kemejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Jeju
FanfictionSeorang Chef wanita bernama Irene yang bertemu dengan seorang laki-laki yang menyembunyikan identitasnya sebagain Idol bernama Jin. Bisakah mereka bersatu tanpa tercium publik??