FAKTA PAHIT

994 45 0
                                    

"Johnny, aku lelah, berikan aku istirahat sebentar saja" pinta Ten.

Ten sudah beberapa hari ini mengerjakan semua pekerjaan rumah, bahkan ia hanya makan satu kali sehari, sungguh kini Johnny telah menyiksa raganya, suaminya yang dulu telah mati dimata Ten, kini hanya ada Johnny yang selalu memperlakukannya sebagai babu.

"Kau kira semudah itu bisa istirahat, lihat itu baik-baik!! itu masih kotor!! cepat bersihkan!" sentak Johnny lalu menendang Ten.

"Akhh" pekik Ten saat Johnny menendang perutnya.

"Gak usah lebay! cepat bersihkan!!" Bentaknya dengan tajam.

"Aku mohon, aku lelah, aku sakit Johnny, aku butuh istirahat" ucap Ten memohon, sungguh, Ten sangat jujur, kondisinya benar-benar sudah sangat memburuk, hanya saja Johnny tidak memahami arti kata sakit yang Ten katakan.

Johnny sama sekali tak menganggap ucapan Ten serius, ia mencopot sabuk nya lalu memukul Ten dengan sabuk itu.

SPLASH

"Akhh ampun, hiks sakit, kumohon berhenti" tangis Ten begitu mengiris hati.

Hati Johnny memang Batu!! bahkan teriakan kesakitan dari mulut Ten tak ia anggap sama sekali, sungguh memar di tubuh Ten sudah tidak dapat dihitung akibat kekerasan yang Johnny lakukan beberapa hari ini kepada Ten.

"Kau berani melawan perintah ku hah?!!" sentak Johnny seraya memukuli Ten tanpa ampun.

SPLASH

"AKHH Ampun" teriakan meminta ampun itu tak henti hentinya keluar dari mulut Ten, namun Johnny sama sekali tak mempedulikan nya.

"PAPI!!!" Suara bariton itu sontak membuat Johnny kaget dan menghentikan kegiatannya memukuli Ten.

"Dery?" Johnny mulai gugup melihat kunjungan anak sulungnya secara tiba-tiba.

Hendery menghampiri Ten dan memeluknya erat, tangis Ten pecah di pelukan putra sulungnya itu, itu benar-benar membuat hati Hendery ikut sakit saat mendengarnya.

"Apa yang Papi lakukan?!?!! Sejak kapan papi seperti ini?!?!" Sentak Hendery yang benar-benar tak menyangka papinya telah menyiksa maminya.

"hiks hiks Papi kamu selingkuh Dery~" ucap Ten membuat Hendery terkejut.

Berbeda dengan Hendery yang terkejut, Johnny malah menjadi emosi ketika Ten mengungkapkan kelakuan buruknya di depan sang anak, ia meraih tangan Ten dan mencengkram nya dengan kuat, namun Hendery dengan cepat juga menepis tangan Johnny dari tangan Ten.

"Papi keterlaluan!!" Sentak Hendery.

BUGHH

Hendery dengan kuat melayangkan bogem mentah ke wajah gagah papi nya, sungguh ia teramat kecewa pada papinya itu.

"Mami kenapa gak mengajukan surat cerai jika papi seperti ini hah?!?!" tanya Hendery dengan amarah.

Ten menggeleng, "Tidak bisa~ adik kamu.... hiks hiks mami gak mau mengecewakan impiannya untuk memiliki keluarga yang lengkap~" Ten selalu terbayang akan semua harapan Haechan yang selalu diungkapkannya kepada Ten, itu yang membuat Ten tetap bertahan sampai saat ini.

"Kita bisa cerai tapi Haechan harus ikut aku" tegas Johnny.

"Atas hak apa kamu?!" tanya Hendery dengan tajam.

"Saya Papi nya" jawab Johnny dengan mantap.

"Papi modelan Kau?! saya rasa adik saya juga tak sudi!!" Mata Hendery benar-benar telah menatap johnny tajam, tatapan seperti kepada orang asing.

"SEO HENDERY!!" Teriak johnny dengan amarah.

"APA?!" Tantang Hendery tak kalah berteriak.

"Jangan kira aku anakmu dan aku akan takut padamu!! aku tidak akan takut pada laki-laki brengsek sepertimu!!"

"SEO HENDERY!!!" Teriak Johnny hendak memukuli Hendery dan Ten.

"Echan Pul-"

Baru mengangkat tangannya Johnny di kagetkan dengan suara anak bungsunya, Hendery yang tengah memeluk erat Ten untuk melindungi Ten terkejut dengan suara itu, apalagi Johnny yang hendak melakukan kekerasan.

Haechan menatap kekacauan yang terjadi di rumahnya, Ten yang menangis dengan banyak luka, Johnny yang memegang sabuk di tangan kirinya lalu tangannya yang tadinya sempat hampir memukuli kakak dan maminya.

Hendery menatap nanar adiknya, Haechan menghampiri ketiganya perlahan lalu berhenti di tengah-tengah mereka.

"ADA APA INI?!?!" Tanya Haechan yang hancur melihat keadaan keluarganya.

Johnny diam saja, ia tak mampu menjawab pertanyaan anak kesayangannya itu.

Hendery menarik tangan Haechan mendekati dirinya, Haechan menatap Ten lalu memeluknya erat, air mata Haechan lolos begitu saja melihat keadaan maminya yang memprihatinkan.

"Echan~" seru Johnny yang hendak meraih tangan Haechan.

"Jangan sentuh adik saya! anda tidak pantas!" sergah Hendery menghalangi Johnny.

"MAMI!!!" Teriak Haechan tiba-tiba saat Ten muntah darah kemudian tak sadarkan diri.

Hendery kaget dengan itu, ia langsung membopong tubuh Ten lalu mengajak Haechan pergi, keduanya pergi membawa Ten dan meninggalkan Johnny begitu saja.

Johnny menatap nanar punggung Haechan, little bear nya kini enggan untuk menatapnya.

_
_

Disinilah kamar dimana saat ini Renjun tengah bersama seorang pria, entahlah ini pria yang keberapa baginya, tapi sungguh yang Renjun pikat bukanlah pria sembarangan, mereka semua tampan dan kaya raya tentunya.

"Uhh Namjoon Hyung~" keluh Renjun dibawah kukungan Namjoon.

"Babyh~ kau benar-benar pandai melayani" ucap Namjoon yang merasa puas dengan tubuh Renjun.

Mereka menghentikan permainan mereka setelah puas melepaskan cairan-cairan milik mereka.

Namjoon mengecup bibir Renjun sekilas lalu menatapnya dengan posisi tangan di pelipisnya.

"Kali ini mau berapa sayang?" tanya Namjoon.

Renjun tersenyum kemudian memainkan telunjuknya di dada Namjoon, ia menatap mata Namjoon sebelum akhirnya mengeluarkan jawabannya.

"Menurutmu layanan ku pantas berapa?" tanya Renjun balik dengan menggoda.

Namjoon terkekeh, ia meraih ponselnya lalu mentransfer uang ke akun bank Renjun dengan nominal yang mustahil di dapatkan dalam semalam seperti Renjun.

#Mustahil kalian dapatkan dalan semalam kecuali mengikuti ajaran Renjun😉 kalo mau silahkan, tapi saran othor jangan ya, dosa ge😑

"Aaaaaa" Renjun memekik girang dengan nominal yang tidak terhitung jumlahnya masuk kedalam akun bank nya.

Renjun memeluk Namjoon dengan perasaan senang, setidaknya ia bisa shopping dan sebagainya tanpa meminta kepada Johnny untuk beberapa Minggu.

"Aku sangat suka bermain dengan mu Hyung~ Kau sangat baik" ucap Renjun kemudian mencium pipi Namjoon.

"Aku akan memanggilmu lagi kapan-kapan jika aku mau, boleh?" ujar Namjoon.

Renjun tersenyum, "Tentu saja Hyung, aku pasti datang dan memberikan mu yang terbaik😉" saut Renjun.

"Nakal sekali si cantik satu ini" Namjoon mencubit gemas hidung Renjun yang mana membuat Renjun sedikit merona.

Setelahnya Renjun pamitan pulang kepada Namjoon, dan tentu diizinkan.

Renjun beranjak dari ranjang dengan tubuh polosnya, ia memasuki kamar mandi meninggalkan Namjoon yang menatapnya dengan kagum, kagum akan tubuh Renjun yang membuatnya tertarik melebihi tubuh perempuan.

Beberapa saat kemudian Renjun keluar dengan style nya yang baru, ia mengambil topi, dompet dan tas selempangnya lalu pergi, sebelum benar-benar pergi Renjun mengecup pipi Namjoon lebih dulu sebagai salam perpisahan.

Namjoon hanya tersenyum menyaksikan kepergian laki-laki manis yang baru saja mengarungi lautan kenikmatan bersamanya.

BERSAMBUNG..........................................

One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang