Kandungan Jaemin sudah memasuki bulan ke 8, dan kini Jaemin tengah di sebuah mall yang menyediakan berbagai macam perlengkapan bayi dengan merk ternama yang mana harganya sangat fantastis.
Jaemin ditemani Jeno, Haechan, dan juga ada Mark disana, Mark cuti kerja dan ia memilih ikut Jeno karena ia bosan sendirian, yah dia tidak punya teman disini, teman-temannya lebih banyak ada di luar negeri.
"Na liat deh ini lucu banget untuk baby J" ujar Haechan antusias menunjukkan sebuah sepatu berwarna biru putih.
Jaemin tersenyum cerah, ia sependapat dengan Haechan, itu akan cocok untuk calon bayi nya.
"Je, ini gimana?" Tanya Jaemin.
"Kamu suka?" Tanya Jeno balik dan Jaemin mengangguk sebagai jawaban.
"Kalau kamu suka kita ambil itu" lanjut Jeno membuat senyum dua submisif di sebelahnya mengembang.
"Jen" panggil Mark membuat si pemilik nama menoleh.
"Aku akan pergi ke sebelah sana ya" sambung Mark dan Jeno mengangguk sebagai jawaban persetujuannya.
"Nanti ketemu di restoran depan saja" sambung Jeno dan Mark mengangguk lalu pergi.
"Eh Nana aku temani kak Mark aja ya, kasian sendirian" ujar Haechan.
"Ohh baiklah, hati-hati echan" saut Jaemin dan Haechan menganggu lalu berlari pergi mengejar Mark.
"Jeje, menurut kamu kalau aku jodohin mereka boleh tidak?" Tanya Jaemin dengan polosnya.
Jeno terkekeh, "kalau masalah boleh dan tidaknya tentu saja boleh, tapi lihat dulu mereka bisa saling suka atau tidak, ya kebetulan juga Mark selalu melajang"
"Pasti lucu kalau mereka tiba-tiba saling suka hehe" ucap Jaemin terkekeh pelan.
Jeno hanya tersenyum kemudian mengelus perut besar Jaemin. "Ayo kita lanjutkan lagi belanja kemauan little Jeno ini" ujar Jeno membuat Jaemin terkekeh geli.
Jaemin mengangguk dan Jeno mencium perut buncit Jaemin sebelum akhirnya menggandeng Jaemin pergi, mereka menuju ke tempat dimana tersedia banyak sekali baby stroller yang terpajang.
"Menurutmu akan bagaimana baby J kita kelak?" Celetuk Jaemin menatap wajah Jeno penuh makna.
"Heumm tentu saja tampan seperti aku sayang" saut Jeno dengan sangat percaya diri.
Jaemin terkekeh, "hahaha kamu percaya diri sekali" kekehan renyah benar-benar telah lolos dari mulut jaemin melihat tingkah calon ayah dari anaknya.
"Memangnya aku tidak tampan?" Tanya Jeno mengangkat sebelah alisnya.
"Tampan sih tampan, tapi kamu terlalu percaya diri" saut Jaemin membuat Jeno mencubit gemas pipi Jaemin.
"Percaya diri itu baik loh sayang" ujar Jeno yang mana tak mendapatkan balasan dari Jaemin.
Keduanya melanjutkan langkah mereka mencari perlengkapan untuk Baby J lagi yang belum mereka beli, berjam-jam lamanya mereka habiskan untuk berbelanja.
🍁
🍁
🍁
"Astaga imut sekali" pekik seseorang yang tengah asik mencubit pipi Jaemin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah sejak tadi mereka memerhatikan Jaemin dan ingin menghampiri Jaemin, namun ia takut karena Jeno ada disana.
Kini Jeno sedang membeli minuman untuk Jaemin karena Jaemin yang meminta itu, kesempatan itu menjadi peluang orang-orang yang menghampiri Jaemin untuk mendekati Jaemin.
"Hey pelan-pelan, kalau merah nanti kita yang kena marah tuan Lee" celeuk salah satu orang.
"Ahh iya, maaf ya, saya terlalu gemesh melihat anda" ucapnya dan Jaemin mengangguk.
"Baby Lee ya, sudah berapa bulan ini?" Tanyanya.
"Udah 8 aunty" saut Jaemin.
Saat itu juga yang bertanya malah memekik sangking girangnya, dia sibuk mereog karena salting di panggil aunty.
"Maaf ya nyonya Lee, temen kami memang begini, kami permisi" ucap salah satu dari ke 5 perempuan yang menghampiri Jaemin.
Jaemin mengangguk sebagai jawaban, lalu ke 5 perempuan itu pergi meninggalkan Jaemin sendiri dari pada semakin malu atas tingkah teman mereka.
"Enak banget sepertinya hidup Lo, jalang"
Jaemin berdiri dari duduknya dengan jantung yang berdegup kencang, pasalnya sudah lama ia tak mendengar suara yang ia sangat kenal saat ini, sudah lama juga ia tak mendapatkan masalah dari si pemilik suara itu.