KHAWATIR

1.1K 55 3
                                        

Hari ini Jaemin sudah mulai magang bersama Haechan, Jaemin pergi dengan taksi ke rumah sakit, karena Haechan sama sekali tidak tau tentang hubungannya dengan Jeno.

Jaemin melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah sakit, terlihat Haechan yang sudah menunggunya di lobby.

"Kamu nungguin aku?" tanya Jaemin.

Haechan mengangguk, "Iya, udah ayok ketemu dokter Sehun dulu buat melapor" Haechan menarik Jaemin begitu saja, yang mana Jaemin hanya bisa pasrah mengikuti langkah temannya itu.

Jaemin dan Haechan menemui Dr. Sehun dan melapor, setelahnya Dr. Sehun mengantar Jaemin dan Haechan menemui Dr. Suho, dokter yang akan membimbing keduanya di hari pertama latihan mereka.

"Di hari pertama, saya akan mengajarkan kalian mengatasi pasien lumpuh" ujar Dr. Suho.

Jaemin dan Haechan mengangguk, Dr. Suho segera mengajari Jaemin dan Haechan pemijatan pada pasien lumpuh, Jaemin dan Haechan memerhatikan dengan seksama gerakan dan penjelasan dari Dr. Suho.

Sementara itu di rumah sakit lain ada Seo Ten yang sedang menunggu giliran untuk memeriksa kesehatannya.

"Seo Ten" ucap suster yang mana seketika membuat Ten menoleh.

"Nyonya Seo, silahkan" ujar suster kemudian.

Ten tersenyum dan mengangguk, ia masuk kedalam ruangan dokter lalu memeriksakan keadaannya.

Ten selalu mual dan muntah, tapi muntahannya hanya berupa cairan bening, perutnya juga sering sakit, ingin menebak dirinya hamil tak mungkin, karena sang suami tak pernah mencumbuinya lagi.

15 menit kemudian Ten telah selesai dengan pemeriksaan nya, ia tinggal menunggu laporan medis nya.

Ten menunggu dengan waktu yang lumayan lama sebelum akhirnya dokter memanggilnya kembali untuk membahas laporan kesehatan Ten.

"Nyonya sejak kapan mual dan merasa sakit perut?" tanya dokter.

"Sebenarnya sudah semingguan ini dok, hanya saja 2 hari ini mual dan sakitnya melebihi hari sebelumnya, apalagi setelah perut saya terlihat sedikit membengkak, dan juga disertai sama pusing, lalu tadi malam saya muntah darah, saat itu saya tau ada yang tidak beres sama kesehatan saya" jelas Ten.

Dokter menghela nafas panjang sebelum akhirnya menyerahkan sebuah map berisikan rekam medis Ten.

Ten membuka map itu dan membacanya, ia sangat terkejut dengan laporan dan gambar yang ada disana. Ia menatap dokter dengan ekspresinya yang sendu, membuat dokter ikut prihatin.

"Nyonya.... seperti yang ada di laporan itu, anda mengidap kanker Lambung" ucap dokter membuat air mata Ten lolos begitu saja dari pelupuk matanya yang indah.

"Mungkin dihari sebelumnya anda tidak merasakan keanehan pada tubuh anda karena kankernya belum ganas, tapi sekarang itu sudah parah nyonya" Jelas dokter.

Ten terus menatap rekam medis nya dengan tangan yang gemetar, sungguh dirinya tidak siap dengan semua ini, bagaimana nasib anak-anaknya nanti?

Kanker yang dirinya derita telah memasuki masa ganas, ia benar-benar takut dirinya tak selamat dari kanker yang ia derita.

"Besok datanglah kesini lagi untuk pengobatan dan pemeriksaan menyeluruh, nyonya" ujar Dokter dan Ten mengangguk.

Setelah membahas semuanya dan memahami semuanya, Ten pamit pergi. Ten pulang dengan mengendarai mobilnya tanpa supir, ia pergi sendiri kerumah sakit.

Sampainya dirumah Ten masuk kedalam kamarnya dan melihat suaminya tengah duduk diranjang.

"Baru tau pulang kamu" ucap Ten.

One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang