Di DO

812 56 3
                                    

Kandungan Jaemin telah nampak dengan jelas jika dilihat mata, ya, ini bulan ke 5 kehamilannya, Jaemin tak menyangka ia bisa mempertahankan kehamilannya sampai detik ini, semoga Jeno menepati janjinya untuk setia hanya pada Jaemin saja.

Ditengah-tengah rasa bahagianya atas kehamilannya yang berkembang baik, hal itu malah membuat masalah baru dihidup Jaemin, ia yang sebelumnya bisa menjalankan kuliahnya dengan tenang, kini ia malah disudutkan banyak mahasiswa karena kehamilannya.

Jaemin tengah dilempari dengan kertas, spidol, bahkan dengan buah yang beberapa mahasiswa bawa untuk pengganjal perut.

"Wuuu budak malam, Lo ngotorin Kampus!!" Cetus salah satu mahasiswa melempari Jaemin dengan buku.

Bugh

"jangan lempar, jangan" tangis Jaemin memohon seraya memeluk perutnya.

"WOY ANJING!! JANGAN NGELEMPARIN TEMEN GUE!!" Haechan berlari mendekat Jaemin dan melindunginya.

"SEKALI LAGI KALIAN NGELEMPARIN JAEMIN, KALIAN SEMUA BAKAL GUE TIMPUK PAKE INI!!" Teriak Haechan begitu sarkasme menunjukkan beberapa batu di tangannya.

Para mahasiswa itupun terdiam karena takut, berurusan dengan manusia galak seperti Haechan yang suka nekat memang bukan ide yang bagus.

"Echan aku gak gitu.... Aegi bukan anak hasil seperti itu... Hiks bukan..." Tangis Jaemin pecah di pelukan Haechan.

Sebelum Haechan sempat membalas ucapan Jaemin untuk menenangkan, orang suruhan dekan lebih dulu menyela dan menjemput paksa Jaemin untuk menemui dekan di ruangannya.

"Woy pelan-pelan bawanya!! Kalian gak liat dia lagi hamil gede!!" Teriak Haechan geram.

"Cih, liat aja pas tuan Lee datang tau rasa kalian" Batin Haechan penuh dendam kepada orang-orang suruhan dekan.

-
-
-

"Jaemin, video tak senonoh mu sudah menyebar luas di sosial media, ini menghancurkan nama baik universitas kita, jadi saya terpaksa mengeluarkan mu dari kampus ini" Ujar dekan membuat Jaemin merosot ke lantai, hancur sudah impiannya.

"Jeno kamu dimana" Batin Jaemin yang telah pecah dengan tangisnya.

"Pak... Di video itu bukan saya, saya memang hamil, tapi anak saya punya ayah dengan identitas yang jelas, itu bukan saya pak, hiks saya di fitnah" jelas Jaemin yang nyatanya percuma ia jelaskan.

"Lalu siapa ayah anak yang kau kandung, kau sudah menikah mengapa data diri kamu menjelaskan sebaliknya?" Tanya dekan membuat Jaemin terdiam.

"Haihh dasar anak muda, saat begini baru bilang gak ngelakuin, Satpam bawa dia keluar" titahnya menatap 2 satpam di ambang pintu.

Satpam dengan sigap meraih tangan Jaemin lalu menyeretnya keluar dari ruangan dekan.

"PAK ITU BUKAN SAYA!! HIKS SAYA GAK SALAH!!" Teriak Jaemin histeris tak terima.

"LEPAS!! LEPASKAN AKU!! HIKS AKU GAK SALAH!! LEPAS!!" Jaemin memberontak melupakan perutnya yang terasa nyeri.

Sementara satpam diam saja tanpa memperdulikan kondisi Jaemin yang tengah hamil besar, mereka terus menarik Jaemin pergi.

"LEPASKAN DIA!!❄️❄️❄️" Suara bariton itu berhasil menghentikan langkah 2 satpam yang tengah menarik Jaemin pergi.

Jaemin terpaku, air matanya kembali membanjiri, namun kali ini air mata itu mengalir karena perasaan lega di hatinya merasa telah mendapatkan pertolongan.

"Jeno... Huaaaa" tangis Jaemin berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Satpam.

"Kalian tak mendengar perkataan saya?, lepaskan dia❄️❄️" Ucap Jeno menatap tajam satpam yang masih menahan Jaemin.

2 satpam itu lantas melepaskan tangan Jaemin, mereka kenal Jeno, mereka tau siapa itu Lee Jeno, tak mungkin mereka mau menyinggung Lee Jeno hanya karena masalah mahasiswa kampus tempat mereka bekerja.

"Sayang, sini" ujar Jeno lembut merentangkan tangannya lebar.

Jaemin yang sesenggukan berjalan cepat mendekat Jeno kemudian memeluknya dengan erat, tangisnya kembali pecah kala Jeno memeluknya dan menciumi rambutnya.

"Shuttt, tidak apa-apa, ada aku" Ujar Jeno dengan lembut seraya mengusap-usap rambut belakang Jaemin.

T
B
C

One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang