DIKENAL PUBLIK

841 48 7
                                    

'Lihat sahabatku begitu imut!!😆' Tulis Haechan di caption postingan X nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Lihat sahabatku begitu imut!!😆' Tulis Haechan di caption postingan X nya.

"Itu bukannya Kak Jaemin ya, yang tuan Lee Jeno kenalkan sebagai istri kemarin?" Tulis seseorang menjadi pengisi komentar pertama.

"Dia sangat imut, lihat wajahnya sangat cantik huhu, aku iri, pantas saja tuan Lee terpikat" Komentar lain mulai bermunculan sebelum akhirnya komentar postingan Haechan mencapai ribuan.

"Bukankah tuan Lee tidak pernah mengatakan ke-media jika ia punya kekasih atau istri? Kenapa tiba-tiba tuan Lee menyebut dia itu istrinya? Sebenarnya apa yang terjadi sebelumnya, aku penasaran"

Banyak komentar menyerbu akun Haechan, ada komentar buruk ada pula komentar baik.

"Bagaimana ini, orang-orang pasti mulai membenciku" keluh Jaemin murung.

"Apa yang kamu katakan, mereka pasti akan menjadi penggemarmu, aku yakin itu" Celetuk Haechan.

"Ishh kamu lihat komen mereka, mereka secara tidak sengaja merendahkan aku" desis Jaemin merengut.

"Alah mereka hanya iri padamu, iri karena kamu bisa menjadi istri seorang Lee Jeno😌" ayolah, Jaemin yang di akui tapi Haechan yang merasa bangga saat ini.

Jaemin mendengus, ia memangku tangan dan memalingkan wajahnya malas, sahabatnya itu menyebalkan!.

"Hiks hiks" Isak tangis terdengar membuat Haechan menjadi kalang kabut karena panik.

"Eh jaem, kamu kenapa, kenapa menangis" panik Haechan setengah berdiri di depan Jaemin.

"Hiks orang-orang tidak menyukaiku, bagaimana jika nanti nama jeno jadi buruk karena ku, aku tidak mau Jeno di jelekkan orang... Hiks hiks" Labil emosi Jaemin tak dapat di hindari, ia akan menangis hanya karena hal-hal kecil.

"Aduh jangan nangis dong, nanti aku yang dimarahi tuan Lee kalau kamu nangis" sumpah demi apapun Haechan panik 7 keliling, ia takut disalahkan oleh Jeno jika Jeno melihat Jaemin menangis di sampingnya.

"Sayang aku pulang, ini ru-" ucapan Jeno terhenti kala melihat Jaemin menangis.

Jeno berlari mendekati Jaemin dan meletakkan sembarangan rujak yang Jaemin minta belikan tadi pada Jeno.

"Sayang kamu kenapa nangis, Haechan Nana kenapa?" Tanya Jeno membuat Haechan tegang.

"Anu- tadi- tadi bicara-"

"Kamu mengajaknya ngobrol hal yang tidak-tidak?" Tanya Jeno datar.

"Bukan- bukan i- itu"

Mata Jeno yang menatap Haechan tajam teralihkan ketika Jaemin memeluk dirinya.

"Bukan salah echan, aku aja yang cengeng" ucap Jaemin.

"Kamu kenapa Hem? Ada yang mengganjal pikiran kamu? Ayo cerita ke aku" ujar Jeno namun di balas gelengan oleh Jaemin membuat Jeno hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Yasudah, kalau siap nanti cerita ya, aku gak mau kamu nyimpen beban pikiran kamu sendirian, selama ada aku disini, aku gak ngizinin kamu melakukan hal itu" tutunya membuat Jaemin mengeratkan pelukannya.

🍁

🍁

🍁

Haechan tengah berdiri sendirian di sebuah halte, dirinya mondar mandir dengan panik karena dirinya telat untuk pulang dan kerumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan tengah berdiri sendirian di sebuah halte, dirinya mondar mandir dengan panik karena dirinya telat untuk pulang dan kerumah sakit.

"Bagaimana ini, haruskah aku jalan kaki saja, mami pasti khawatir sekarang" ucapnya seraya memerhatikan jam tangannya yang menunjukkan waktu 20:57.

Mau tidak mau Haechan melangkahkan kakinya pergi, karena taksi atau kendaraan lain yang ia tunggu tidak ada yang lewat, dirinya tidak bisa menunggu lebih lama lagi di tempat itu.

Tin Tin

Bunyi klakson itu mengalihkan fokus Haechan, ia berhenti berjalan ketika mobil sedan berwarna hitam berhenti tepat di sampingnya.

Perlahan kaca mobil hitam itu turun menampakkan pemilik mobil itu yang tengah membuka kaca matanya.

"Butuh bantuan?" Tanyanya.

Haechan tertegun, pria didepannya benar-benar seperti tidak nyata, wajah paripurnanya begitu menghipnotis Haechan.

Potongan rambut undercut, kulit putih maskulin, rambut coklatnya menambah kesempurnaan wajahnya yang begitu terpahat sempurna.

"Hallo, What's wrong with you? Did you hear me?" Tanyanya menjentikkan jari di depan wajah Haechan.

"Ah ya, anu- anu-" gugup sekali Haechan saat ini, ia sedikit malu karena melamun di depan pria asing di depannya.

"Tujuan mu kemana? Mengapa jalan kaki di jam segini?" Tanya nya lagi.

"Oh itu, anu pak, mas, eh! tuan, anu tuan... Saya mau kerumah sakit Samsung medical center" Saut Haechan.

"Kenapa kau jalan kaki? Tidak menemukan kendaraan?" Tanya pria itu lagi.

"Iya, makanya saya jalan kaki"

"Mau saya antar?" Tanya pria itu hati-hati.

Haechan terdiam, ia agak takut, pasalnya ia tak kenal di depannya itu pria seperti apa, seluk beluknya seperti apa Haechan sama sekali tidak tau.

"Kamu tenang saja, saya orang baik, saya seorang polisi" Celetukannya menunjukkan kartu identitasnya yang memang selalu ia bawa kemanapun.

Haechan tertegun, ia berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk menyetujui untuk di antar. Lagipula tidak ada pilihan lain, malam hari begitu berbahaya untuk seseorang seperti dirinya.

T
B
C

One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang