BERTEMU

1K 48 2
                                    

"Maaf Jae, aku juga gak bisa nyakitin hati anakku" ujar Taeyong.

Taeyong kembali bertemu dengan laki-laki yang berstatus kekasihnya, kini bukan untuk membahas kelanjutan hubungan, tapi untuk mengakhirinya.

"Yongie, aku mohon jangan menyerah dulu ya" pinta Jaehyun.

"Jangan menyerah bagaimana? Jeno meninggalkan aku, dia sangat marah, telepon ku tidak ia angkat sama sekali" tukas Taeyong.

"Kenapa Jeno tidak bisa mengerti keinginan mu?" Jaehyun menatap Taeyong dengan tatapan tak terima.

"Jae, jika kamu tidak bisa mengerti perasaan ku dan putraku, keputusan ku hari ini sudah tidak akan aku ubah lagi" Taeyong dengan tegas mengatakan keputusannya.

"Tidak Yongie, bukan begitu, aku salah yongie, aku minta maaf" Jaehyun dengan panik meraih tangan Taeyong dan meminta maaf.

Taeyong diam kemudian melepaskan tangan Jaehyun darinya, ia pamit pergi dan meninggalkan Jaehyun sendirian.

Jaehyun menatap punggung belakang Taeyong yang perlahan menjauh dengan tatapan dan perasaan bersalah, ia menyesali ucapannya yang jelas ia tau telah membuat Taeyong kecewa.

_
_

Jeno tengah memasuki rumah sakit yang menjadi tempat Jaemin magang selama ini, para suster dan dokter yang melihat kedatangan Jeno sontak membungkuk hormat.

Jeno mengabaikan semua sapaan dan fokus mencari keberadaan Jaemin, pandangan Jeno terfokus pada Haechan yang tengah berjalan di lorong rumah sakit.

"Itu Haechan yang selalu nana ceritakan padaku" Jeno bicara pada dirinya sendiri lalu melangkah kakinya terburu-buru mengejar Haechan.

"Haechan" seru Jeno memanggil Haechan.

Haechan yang mendengar namanya disebut sontak berhenti, ia menoleh dan melihat Jeno menghampirinya.

Haechan membelalakkan matanya kemudian menoleh ke belakangnya mencari orang lain yang mungkin adalah tujuan tatapan Jeno, namun nyatanya hanya dirinya sendiri disana.

"Selamat siang menjelang sore Tuan muda Lee" ucap Haechan membungkuk hormat.

"Saya ingin bicara padamu" ucap Jeno dengan ekspresi datarnya.

Haechan kembali membelalakkan matanya kaget mendengar penuturan itu dari mulut Jeno.

Haechan menunjuk dirinya sendiri dengan telunjuknya mempertanyakan keyakinan Jeno untuk berbicara dengannya, dan ya, Jeno membenarkan hal itu, yang mana membuat Haechan kembali terbelalak kaget.

"Tuan muda Lee mau bicara apa ya sama saya?" Tanya Haechan hati-hati.

"Nana masuk kerja hari ini kan?" Tanya Jeno.

"Ha? Nana? nana yang mana ya Tuan" tanya Haechan lagi.

"ck! Na Jaemin, mahasiswa kedokteran, ruang xx bangku no 58 dan punya satu teman namanya Seo Haechan" saut Jeno agak kesal.

Haechan spontan menyentak kaget mendengar hal itu, ia terdiam dan bertanya-tanya ada urusan apa orang besar seperti Jeno mencari temannya.

Haechan berpikir Jaemin telah membuat kesalahan yang menyinggung Jeno, Haechan hanya diam, ia ragu untuk memberitahukan keberadaan Jaemin.

"Haechan ayo ke kantin yuk"

Suara bariton itu membuat fokus Jeno dan Haechan teralihkan, Haechan kaget melihat kedatangan Jaemin, sementara Jaemin terpaku di tempat ketika melihat Jeno ada disana juga.

Jeno yang melihat kedatangan Jaemin langsung melangkahkan kakinya mendekati Jaemin, namun sebelum benar-benar dekat dengan Jaemin, Haechan sudah lebih dulu menghalangi jalan Jeno.

One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang