HAMIL?!!

1.8K 78 1
                                        

Jeno keluar dari mobilnya lalu berlari memasuki rumah sakit, ia mencari ruangan dimana Jaemin di periksa.

Terlihat Soe Han dan 2 Bodyguard nya tengah berdiri di depan sebuah ruangan, dapat dipastikan di dalam ruangan itu adalah Jaemin yang sedang diperiksa oleh dokter.

Jeno menghampiri Soe Han dan 2 Bodyguard nya, ketiga orang itupun membungkuk hormat ketika melihat kedatangan Jeno.

"Bagaimana Jaemin?" tanya Jeno.

"Tuan Na masih diperiksa, kami belum mendapatkan kabar pertama" Jawab Soe Han.

"Kalian bertiga dengarkan saya baik-baik" ucap Jeno menjeda kalimatnya.

"Jangan pernah biarkan Renjun masuk lagi kedalam mansion, memasuki gerbang pun tidak boleh, halaman mansion harus dijaga lebih ketat mulai sekarang" Sambung Jeno dengan tegas.

"Baik tuan" jawab ketiga orang itu serentak seraya membungkuk sedikit.

_Cklekk

Pintu terbuka membuat Jeno seketika mendekati pintu, terlihat dokter keluar seraya membuka maskernya.

"Bagaimana Lin?" tanya Jeno tak sabaran.

Dokter yang notabenenya adalah teman Jeno itupun tersenyum, rumah sakit yang mereka datangi ini memang rumah sakit Jeno, dan temannya Jeno, Guanlin yang menjadi kepala rumah sakit disana.

"Jen, sejak kapan kau punya kekasih?" tanya Guanlin.

"Jawab saja!! dia baik-baik saja atau tidak?!" sarkas Jeno sedikit kesal.

Guanlin terkekeh pelan. "Dia baik-baik saja Jeno" ujar Guanlin tersenyum.

"Kau yakin? dia dari pagi tadi mengeluh pusing dan mual, aku sudah membujuk nya kerumah sakit tapi dia tidak mau, kau yakin dia baik-baik saja? dia tidak salah makan sesuatu kan?" Tanya Jeno lagi dengan sedikit penjelasan.

Guanlin lagi-lagi terkekeh, baru pertama kali ini ia melihat Jeno seperti ini, agak menggelikan tapi membuat Guanlin bahagia, akhirnya Jeno juga mulai tertarik pada seseorang.

"Jen, biar aku jelaskan ya, mual atau muntah dan pusing itu biasa untuk orang hamil" ucap Guanlin membuat Jeno mengernyit bingung.

Tiga anak buah Jeno yang mengantar Jaemin kerumah sakit sontak menganga karena terkejut, kemudian mereka saling berbisik tentang baby Lee, Baby Lee yang sedang Jaemin kandung.

"Hamil? maksudnya hamil gimana?" Tanya Jeno bingung.

"Astaga..... kau tidak tau kalau dia memiliki rahim?" tanya Guanlin balik.

Jeno menggeleng, ia benar-benar tak tau jika Jaemin termasuk laki-laki istimewa dengan rahim, Jaemin juga tak mengatakan apapun tentang rahim.

"Dia mengandung, dan baru memasuki minggu pertama, kau tau, dia laki-laki dengan rahim sempurna" Jelas Guanlin dan Jeno masih terpaku kaget.

"Dia hamil? anak ku?" tanya Jeno seraya menunjuk dirinya sendiri.

"Tentu saja, dia hanya melakukan itu denganmu kan?" jawab Guanlin di akhiri pertanyaan.

Jeno mengangguk, kemudian ia menerobos masuk begitu saja keruangan pemeriksaan Jaemin, Guanlin hanya terkekeh melihat itu, kemudian ia menatap 3 anak buah Jeno yang tengah menggosip girang tentang kehamilan kekasih majikan mereka itu.

"Soe Han, coba ceritakan padaku bagaimana Jeno bisa punya kekasih?" ucap Guanlin dan Soe Han tersenyum canggung.

"Maaf tuan Alin, tapi saya tidak berani" ujar Soe Han hati-hati.

Guanlin mendengus kasar, kemudian pergi begitu saja, ia bisa memahami posisi Soe Han, Soe Han tak mungkin membocorkan masalah pribadi Jeno begitu saja, walaupun Guanlin bukan orang asing tapi tetap saja itu melanggar privasi Jeno, atasannya.

_
_
_

Jeno tengah menggenggam tangan Jaemin dengan perasaan bahagia yang sulit dijelaskan, ia menatap perut rata Jaemin dengan senyum yang mengembang, ia sangat bahagia dengan kabar ini, kini tidak ada alasan bagi Jaemin untuk meninggalkannya.

Jeno cium perut rata Jaemin sebelum akhirnya berpindah menciumi wajah Jaemin yang masih terlihat pucat.

"Sayang, terimakasih" ucap Jeno mencium tangan Jaemin.

Perlahan kelopak mata Jaemin bergerak, yang mana menandakan kesadaran Jaemin, Jeno tersenyum kearah Jaemin yang perlahan membuka matanya.

"Je- Jeno....." ucap Jaemin serak.

"Apa ada yang terasa tidak nyaman?" tanya Jeno dan Jaemin menggeleng.

"Aku kenapa?" tanya Jaemin seraya menatap sekeliling, ia baru sadar dirinya ada dirumah sakit.

"Kamu baik-baik saja" jawab Jeno.

Jeno kecup kening Jaemin dengan dalam, kemudian ia genggam kembali tangan Jaemin dan mengecupnya lembut, ia curahkan semua rasa sayang dan kebahagiaan nya dengan kecupan manis.

"Kenapa gak bilang kalo kamu punya rahim? bahkan rahim sempurna?" tanya Jeno membuat Jaemin kaget karena Jeno tau tentang rahim miliknya.

Jaemin memalingkan wajahnya menghindari tatapan Jeno. "Aku...... aku takut" saut Jaemin.

Jeno memalingkan wajah Jaemin hingga menatapnya, kemudian ia kecup sekilas bibir pucat Jaemin dan tersenyum.

"Kamu tau, disini ada baby sekarang, anak kita" ungkap Jeno seraya mengelus perut rata Jaemin.

"Baby? disini?" tanya Jaemin memegangi perutnya.

"Iya sayang, kamu hamil, ada anak kita diperut kamu" jawab Jeno tersenyum seraya mengelus surai Jaemin.

Mendapati jawaban itu membuat Jaemin meloloskan air matanya jatuh, ia tengah mengandung, ada baby diperutnya, baby yang tentu saja merupakan anugerah untuknya.

Jaemin menggenggam erat tangan Jeno lalu mengeluarkan semua tangis bahagia nya, kemudian ia tatap wajah Jeno yang tak henti-hentinya tersenyum kearahnya.

"Kamu tidak marah kan?" tanya Jaemin takut.

Jeno tersenyum lembut. "Tentu saja tidak, bahkan aku sangat-sangat bahagia dengan kabar ini" jawab Jeno membuat hati Jaemin lega.

Jaemin meletakkan tangan Jeno di pipinya dan menangis, Jaemin sangat bahagia dengan kabar kehamilannya, apalagi Jeno yang mau menerima anak dirahim nya.

Jaemin sangat berharap kebahagiaan nya saat ini bukan kebahagiaan sementara, alangkah baiknya jika dirinya tetap seperti ini bersama Jeno.

"Besok ayo ketemu mommy ku" ajak Jeno membuat Jaemin kaget.

"Tapi- Jeno aku takut....." ucap Jaemin pelan.

"Apa yang kamu takutkan?" Tanya Jeno, dan Jaemin hanya diam.

"Dengarkan aku Jaemin, sekarang kamu sudah mengandung, dan tidak ada alasan lagi bagimu untuk meninggalkan ku, kamu milikku, dan juga baby, kalian harus bersamaku" ucap Jeno seraya menggenggam erat tangan Jaemin.

"Jen, bagaimana jika mommy mu tak setuju? bagaimana jika dia melihatku seperti Renjun melihat ku?" Tanya Jaemin sendu, membuat hati Jeno seakan dicubit.

"Aku akan berjuang untuk mu dan anak kita, percaya padaku, tidak akan ada lagi yang akan memandang rendah dirimu, aku akan menunjukkan ke dunia bahwa kamu orang terbaik untuk aku pilih, untuk aku cintai, tidak ada yang lebih pantas darimu" ucap Jeno panjang lebar, ucapan ini benar-benar berhasil membuat hati Jaemin tersentuh.

"Kenapa kau melakukan ini untukku Jen? hiks hiks hiks aku bukan siapa-siapa, aku hanya orang kalangan rendah, hiks hiks hiks kenapa harus aku?" tanya Jaemin dengan tangis.

"Karena hanya kamu yang pantas menerimanya sayang" saut Jeno kemudian mencium kening Jaemin.

Jaemin semakin terisak, ini sama sekali bukan mimpinya bisa dicintai orang kalangan atas seperti Jeno yang punya segalanya, bahkan membayangkan saja Jaemin tak pernah berani.

Namun sepertinya tuhan memang benar-benar ingin membalas perjuangannya selama ini, apakah ini benar saatnya kehidupan sulit nya akan berubah dengan adanya Jeno di hidup Jaemin? benarkah tuhan memang telah mengasihaninya hingga mempertemukan Jaemin dengan Jeno?

Jaemin.... berharap saja anak malang ini akan benar-benar menemukan kebahagiaan dengan kehadiran Lee Jeno di hidup nya.

BERSAMBUNG..........................................

One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang